Abid, Muhammad Sayyid Fathanal’ and Prof. Dr. Ir. Ellis Nihayati,, MS. (2020) Pengaruh Pemberian Paklobutrazol Dan Kalium Terhadap Pertumbuhan Anggrek Bulan (Phalaenopsis Sp.) Saat Aklimatisasi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Anggrek (Orchidaceae) ialah tanaman hias yang sangat populer karena memiliki jenis yang beragam dan warna bunga yang indah. Bunga anggrek dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti upacara keagamaan, dekorasi ruangan, ucapan selamat dan ungkapan sukacita maupun dukacita. Anggrek Bulan memiliki keindahan bunga dan waktu mekar yang lama sepanjang tahun, sehingga membuat spesies tanaman ini paling banyak diproduksi secara komersial. Produksi anggrek sebagai bunga potong di Indonesia pada tahun 2015-2017 mengalami penurunan sebesar 7,14% dan peningkatan sebesar 0,3%. Permintaan akan kebutuhan anggrek perlu didukung dengan bibit anggrek yang berkualias dalam jumlah besar yang sering kali tidak dapat terpenuhi dengan metode perbanyakan konvensional. Sehingga diperlukan metode perbanyakan yang tepat, efisien dan cepat yaitu kultur in vitro yang dapat menghasilkan bibit yang seragam dalam jumlah banyak. Salah satu tahapan dari kultur in vitro yaitu aklimatisasi. Aklimatisasi merupakan proses penyesuaian peralihan dari lingkungan heterotrof ke lingkungan autotrof pada planlet yang diperoleh melalui teknik kultur in vitro dan merupakan tahapan terakhir dari kultur in vitro. Pentingnya melalukan aklimatisasi supaya bibit anggrek (planlet) hasil kultur in vitro dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Paklobutrazol dan Kalium berperan secara sinergis dalam membatu menyesuaikan planlet terhadap lingkungan yang baru (heterotrof ke autotrof), mempertahankan kondisi tanaman yang awalnya pada lingkungan terkendali ke lingkungan yang tidak terkontrol dengan fungsi paklobutrazol dalam penghambat pertumbuhan dan pelindung stres sedangkan kalium dapat mempertahankan turgiditas sel, mangatur membuka dan menutupnya stomata untuk menguragi transpirasi berlebih. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang pemberian paklobutrazol dan kalium dalam mempegaruhi kualitas plenlet anggrek bulan pada tahap aklimatisasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2019 sampai Maret 2020 di kebun Handoyo Budi Orchids Malang yang beralamat di Jl. Telasih Ds. Ngijo kec. Karangploso, Malang. Alat yang digunakan sebagai penunjang penelitian yaitu cup plastik, tray semai, hand sprayer, meteran, gunting, staples, kamera, ember, kertas label, Leaf Area Meter (LAM), mikroskop, papan nama, pengaris, alat tulis, gelas ukur dan pinset. Bahan yang akan digunakan yaitu planlet anggrek bulan, media tanam (mos putih, mos hitam dan styrofoam), paklobutrazol 50% bahan aktif, pupuk kalium cair (Ekstra-K 46SW), Dithane M-45 dan air. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial yang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah pemberian paklobutrazol yang terdiri atas 3 taraf yaitu: P0: 0 ppm, P1: 20 ppm dan P2: 30 ppm. Sedangkan faktor kedua adalah konsentrasi kalium yang terdiri atas 3 taraf yaitu K0: 0 ml L-1 K1: 0,52 ml L-1 dan K2: 1,04 ml L-1. Pengamatan dilakukan secara nondistraktif (tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah akar, panjang akar, luas daun per tanaman dan persentase hidup tanaman) dan desktraktif (kerapatan vii stomata). Untuk pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun per tanaman dan persentase hidup tanaman akan dilakukan pada saat umur 2, 4, 6, dan 8 mst. Sedangkan pengamatan pada jumlah akar, panjang akar dan kerapatan stomata diamati pada 8 mst. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan selanjutnya dilakukan Analysis of Varian (ANOVA) dengan taraf 5%. Apabila terdapat perbedaan yang nyata atau interaksi antar perlakuan atau faktor maka dilanjutkan dengan uji BNT dengan taraf 5% untuk mengetahui perbedaan pada taraf-taraf faktor yang diuji. Perlakuan paklobutrazol 20 ppm dan kalium 0,52 ml L-1 menghasilkan jumlah daun anggrek bulan lebih banyak dibandingkan dengan kalium 0 ml L-1 dengan paklobutrazol 0 ppm, kalium 0,52 ml L-1 dengan paklobutrazol 0 ppm dan kalium 1,04 ml L-1 dengan paklobutrazol 30 ppm. Pemberian paklobutrazol 20 ppm menghasilkan jumlah daun lebih banyak dibandingkan dengan penambahan paklobutrazol 0 ppm dan 30 ppm. Pemberian paklobutrazol 20 ppm menghasilkan jumlah akar lebih banyak dibandingkan penambahan paklobutrazol 0 ppm. Pemberian kalium pada konsentrasi 1,04 ml L-1 menghasilkan tinggi tanaman dan luas daun lebih tinggi dibandingkan dengan penambahan kalium 0 ml L-1
English Abstract
Orchid (Orchidaceae) is an ornamental plant that is very popular because it has a variety of types and colors. Orchids can be used for various purposes such as religious ceremonies, decorations, congratulations and expressions of joy and sorrow. Moon Orchid has a beautiful flower and long blooming time throughout the year, thus make this species become the most commercially produced in the world. The production of cut orchids in Indonesia in 2015-2017 increased by a decrease of 7.14% and an increase of 0.3%. Demand for orchid needs needs to be supported by high-quality orchid seedlings that often cannot be met with conventional propagation methods. The right and efficient, fast and fast method is in vitro culture that can produce uniform seeds in large quantities. One of the stages of in vitro culture is acclimatization. Acclimatization is a process of transition from heterotrophic environment to autotrophic environment on plantlets obtained through in vitro culture techniques and is the final stage of in vitro culture. The importance of replacing orchids (plantlets) in vitro culture results can be removed with environmental changes. Paclobutrazol and Potassium play a synergistic role in helping to adjust plantlets to a new environment (heterotrophic to autotrophic), maintaining plant conditions initially in a controlled environment to an uncontrolled environment with the function of paclobutrazol in inhibiting growth and protecting stress while potassium can maintain cell turgidity, control open and close the stomata to reduce excess transpiration. Therefore, it is necessary to conduct research on the administration of paclobutrazol and potassium in influencing the quality of the moon orchid plenlet at the acclimatization stage. This research conducted in January 2019 until March 2020 in the garden of Handoyo Budi Orchids Malang, located at Jl. Telasih Ds. Ngijo kec. Karangploso, Malang. The tools used to support research are plastic cups, seedlings, hand sprayers, meters, scissors, staples, cameras, buckets, label paper, Leaf Area Meters (LAM), microscopes, nameplates, rulers, stationery, measuring cups and tweezers . Materials to be used are moon orchid plantlets, growing media (white mos, black mos and styrofoam), 50% paclobutrazol active ingredients, liquid potassium fertilizer (Extra-K 46SW), Dithane M-45 and water. This research is a factorial experiment that uses a Completely Randomized Design (CRD) consisting of two factors with 3 replications. The first factor is administration of paclobutrazol which consists of 3 levels, namely: P0: 0 ppm, P1: 20 ppm and P2: 30 ppm. While the second factor is the concentration of potassium which consists of 3 levels, namely K0: 0 ml L-1 K1: 0.52 ml L-1 and K2: 1.04 ml L-1. Observations were carried out in a non-destructive manner (plant height, number of leaves, number of roots, root length, leaf area per plant and percentage of plant life) and desktractive (stomata density). For observations of plant height, number of leaves, leaf area per plant and percentage of plant life will be done at the age of 2, 4, 6, and 8 mst. Whereas observations on the number of roots, root length and stomata density were observed at 8 mst. Data obtained from the results of subsequent observations carried out ix Analysis of Variants (ANOVA) with a level of 5%. If there is a real influence then proceed with the LSD test with a level of 5%. The treatment of paclobutrazol 20 ppm with potassium 0,52 ml L-1 resulted more number of leaves than potassium 0 ml L-1 with paclobutrazol 0 ppm, potassium 0,52 ml L-1 with paclobutrazol 0 ppm and potassium 1,04 ml L-1 with paclobutrazol 30 ppm. Giving paclobutrazol 20 ppm produces more number of leaves than giving 0 ppm and 30 ppm of paclobutrazol. Giving paclobutrazol 20 ppm produces more number of roots than giving paclobutrazol 30 ppm. Giving potassium at concentrations 1,04 ml L-1 produces more plant height and leaf area per plant than giving potassium 0 ml L-1
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0520040112 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 27 Jul 2022 02:33 |
Last Modified: | 23 Sep 2024 07:01 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192768 |
![]() |
Text
MUHAMMAD SAYYID FATHANAL'ABID.pdf Download (3MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |