Analisis Dampak Alokasi Anggaran Desa Dan Infrastruktur Desa Pada Tingkat Kemiskinan Di Kabupaten Semarang

Nugraheni, Rahayu Sapta (2018) Analisis Dampak Alokasi Anggaran Desa Dan Infrastruktur Desa Pada Tingkat Kemiskinan Di Kabupaten Semarang. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Meskipun tingkat kemiskinan di Indonesia khususnya Kabupaten Semarang sudah jauh menurun, ada dua kecenderungan harus menjadi perhatian. Pertama adanya perlambatan penurunan tingkat kemiskinan. Kedua ketimpangan yang meningkat di Kabupaten Semarang serta masih tingginya proporsi masyarakat yang masih memiliki kerentanan ekonomi dan sosial. Sejak Tahun 2014 anggaran desa telah diberikan kepada desa dengan kenaikan yang cukup signifikan untuk memnbiayai pembangunan di perdesaan. Namun demikian belum memperlihatkan hasil yang nyata. . Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa aspek yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan desa di Kabupaten Semarang. Adapun aspek tersebut adalah infrastruktur dasar yang terdiri dari akses pasar, akses kesehatan dan akses pendidikan, jumlah penduduk, pendapatan asli desa, pendapatan transfer (dana desa, alokasi dana desa dan bagi hasil pajak dan retribusi daerah) dan alokasi belanja desa yang terdiri dari belanja pembangunan desa, belanja pembinaan kemasyarakatan dan belanja pemberdayaan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisa regresi logistic dan analisa kuadran. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui data sekunder dan wawancara pada perangkat desa yang mewakili kondisi obyek penelitian. Jenis data yang diambil dari dokumen yang berhubungan dengan faktor penelitian yang dikaji dari Bappeda Kabupaten Semarang tahun 2016 dan Bapermasdes Kab. Semarang serta Laporan Realisasi Anggaran Desa. Hasil dari penelitian menunjukan adanya aspek yang diteliti berpengaruh secara nyata pada tingkat kemiskinan desa di wilayah Kabupaten Semarang. Aspek yang berpengaruhi pada tingkat kemiskinan yang ditunjukan dengan hasil uji Wald adalah akses kesehatan, jumlah penduduk, alokasi belanja pembangunan, alokasi belanja pemberdayaan masyarakat. Sedangkan aspek yang tidak signifikan mempengaruhi adalah akses pasar, akses pendidikan, pendapatan transfer dan alokasi belanja pembinaan kemasyarakatan. Hasil analisa kuadran menunjukan hasil perbandingan antara Prosentase Kemiskinan terhadap jumlah pendapatan transfer. Hasilnya cukup merata di keempat kuadran. Pada Kuadran II teerdapat 58 desa, dengan prosentase kemiskinan >40 % dan pendapatan transfer yang rendah. Kuadran III yang artinya adalah tingkat kemiskinan yang rendah maka nilai pendapatan transfer juga rendah dengan jumlah 57 desa. Jumlah desa yang ada di kuadran I yaitu sebanyak 20 desa yaitu desa dengan kemiskinan tinggi dan pendapatan transfer rendah. Desa yang ada dikuadran IV sebanyak 17 desa. Desa pada kuadran IV adalah desa yang mempunyai pendapatan transfer yang tinggi dan tingkat kemiskinan yang tinggi pula. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Indikator kemiskinan tidak lagi terfokus pada ekonomi namun juga menyangkut aspek struktural, kelembagaan, kesehatan dan aspek kebijakan pemerintah. Perencanaan pembangunan perlu dilakukan secara lebih matang agar anggaran yang dimiliki desa dapat dipergunakan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan dan kemandirian masyarakat. Perlunya desa untuk mengalokasikan dana yang lebih besar pada sektor pengembangan ekonomi kerakyatan.

English Abstract

Although the level of poverty in Indonesia, especially in Semarang Regency, has decreased significantly, two trend still need to be considered, i.e. the decelerating decline of poverty level and the rising gap among societies with high economic and social risks. Since 2014, village budgets have been granted to villages showing noteworthy (economic) increase to finance rural development; yet, the grant has not shown any significant effects. This study aims to analyze the aspects that influence the village poverty level in Semarang regency comprising such the basic infrastructures as market access, health access, education access, population, rural own-source revenue, transfer incomes (villages fund, village fund allocation, and communty empowerment expenditure). This study applies quantitative approach with logistic regression and quadrat analyses. The data used in the analysis are secondary data collected from interviews on village working units representing the research object an reviews on the documents of year 2016 collected from the Development Planning Agency of Semarang Budget Realization. The result of the study shows that the analyzed aspects significantly influence the village poverty level in Semarang regency. The Aspects affecting the poverty level indicated by Wald test results are health access, population, village development expenditure and community empowerment expenditure on the other hand, those not significantly influencing the village poverty level are market access, education access, transfer incomes, and community development expanditure. Futhermore, the quadrant analysis revelas the ratio between poverty percentage and the amount of transfer income. The result are fairly even in the four quadrants. In Quadrant II, 58 villages own poverty percentage > 40% and lover transfer income. In Quadrant III, which indicates that the poverty level is low, the low transfer income is visible in 57 villages. The number of villages in quadrant I is 20, signifying high poverty and low transfer income; meanwhile, there are 17 villages in quadrant IV, indicating yhe villages with high transfer income and high poverty level. The conclusion of this research is that poverty indicator is no longer focusing on economic but on structural, institutional, health, and government policy aspects. Development planning needs to be administered much better so that the villages budget can be used for the highest welfare and independence of the community. It is important for the villages to allocate more funds for the community’s economic development sector.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/354.279/NUG/a/2018/041810415
Uncontrolled Keywords: Infrastruktur, Alokasi Anggaran Desa, Jumlah Penduduk, PAD, Kemiskinan,- Infrastructure, Village Budget Allocation, Population, Rural Own Source Revenue, Poverty
Subjects: 300 Social sciences > 354 Public administration of economy and environment > 354.2 General considerations of public administration > 354.27 General topics of assistance > 354.279 Assistance to urban, suburban, rural areas; to small business
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Ilmu Ekonomi
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 27 Jul 2022 02:22
Last Modified: 27 Jul 2022 02:22
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192764
[thumbnail of RAHAYU SAPTA NUGRAHENI.pdf] Text
RAHAYU SAPTA NUGRAHENI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item