Peran Perempuan Nelayan dalam Meningkatkan Pendapatan Rumah Tangga di Desa Kilensari Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo

Ella, Helmi Avita and Dr. Ir. Pudji Purwanti,, MP. (2022) Peran Perempuan Nelayan dalam Meningkatkan Pendapatan Rumah Tangga di Desa Kilensari Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perempuan merupakan sumberdaya manusia yang memiliki potensi besar dalam pembangunan, akan tetapi pada lingkungan masyarakat khususnya masyarakat pesisir tak jarak perempuan dianggap hanya bisa menjadi ibu rumah tangga saja, hal ini menyebabkan peran lain perempuan dalam rumah tangga seakan tidak terlihat. Oleh karena itu penelitian terkait peran perempuan khususnya perempuan nelayan sangat dibutuhkan agar perannya dapat dilihat oleh masyarakat. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo pada Bulan Desember – Januari 2022, dikarenakan desa tersebut masih jarang digunakan sebagai objek penelitian. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini yaitu 1. Menganalisis profil perempuan nelayan di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo. 2. Menganalisis peran perempuan nelayan terhadap pendapatan keluarga di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo. 3. Menganalisis besarnya sumbangan pendapatan yang diberikan perempuan nelayan untuk rumah tangga nelayan di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbono. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode probability sampling dengan teknik simple random sampling. Untuk menghitung banyaknya sampel yang akan digunakan dalam penelitian menggunakan rumus slovin dan diperoleh jumlah responden sebanyak 39 orang. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu menggunakan teknik wawancara, kuisioner, observasi, dan dokumentasi. Jenis dan sumber data yang digunakan berupa data primer yaitu penghasilan perempuan nelayan, penghasilan suami, curahan waktu perempuan nelayan, serta besarnya kontribusi perempuan nelayan. Sedangkan data sekunder yang digunakan yaitu profil kependudukan, serta potensi perikanan yang ada. Perempuan pada rumah tangga nelayan di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo memiliki usia berkisar antara 25 – 53 tahun. Mereka rata-rata telah bekerja selama 4 – 12 tahun, bahkan ada yang bekerja sudah lebih dari 31 tahun. Jenis pekerjaan yang ditekuni perempuan nelayan bermacam-macam seperti menjadi penjual ikan segar, produsen ikan pindang, produsen ikan asap, buruh di TPI, dan berjualan jajanan. Pekerjaan yang dilakukan suami ada yang di bidang perikanan sebagai nelayan ABK, dan pekerjaan di luar sektor perikanan. Rata-rata pendapatan yang di peroleh suami sebagai nelayan ABK sebesar Rp. 38.166.154 per tahun, sedangkan rata-rata pendpatan suami di luar sektor perikanan sebesar Rp. 2.848.125 pada musim paceklik. Rata-rata pendapatan masing-masing perempuan nelayan yaitu, penjual ikan segara sebesar Rp. 11.916.429 per tahun, produsen ikan pindang 13.126.500 per tahun, produsen ikan asap Rp. 13.005.000 per tahun, buruh di TPI Rp. 9.578.750 per tahun, dan penjual jajanan sebesar Rp. 8.942.182 per tahun. Sehingga rata-rata pendapatan rumah tangga nelayan sebesar Rp. 50.789.359 per tahun. Rata-rata kontribusi atau partisipasi perempuan nelayan di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo terhadap pendapatan rumah tangga sebesar 22,2% dimana persentase tersebut tergolong persentase sedang. Pemerintah setempat sudah pernah melakukan pemberdayaan untuk perempuan nelayan seperti pelatihan pengolahan produk perikanan dan membuat kerajinan, akan tetapi pemberdayaan tersebut tidak dilakukan secara berkelanjutan bahkan belum pernah dilakukan lagi semenjak adanya pandemi covid-19 hingga sekarang. Padahal pemberdayaan perempuan sangat dibutuhkan guna meningkatkan kreativitas sumberdaya manusia yang ada dan dapat membantu meningkatakan perekonomian rumah tangga nelayan. Saran yang dapat diberikan oleh peneliti yaitu 1). Pemerintah setempat supaya membuat kebijakan baru terkait pemberdayaan perempuan yang berkelanjutan, untuk meningkatkan kreativitas perempuan nelayan agar lebih dapat berinovasi, berkreasi, serta mengembangakan potensi alam yang ada dengan harapan mampu menghasilkan produk yang memiliki pasar luas dan dapat meningkatkan perekonomian rumah tangga. 2). Bagi masyarakat perlu adanya lembaga seperti koperasi untuk menangani masalah permodalan yang ada agar perempuan nelayan dapat mengembangkan usahanya. Selain itu koperasi juga dapat menjual kebutuhan pokok rumah tangga dengan harga yang lebih terjangkau.

English Abstract

Women are human resources who have great potential in development, but in the community, especially coastal communities, women are considered only as housewives, this causes other roles of women in the household to be invisible. Therefore, research is needed regarding the role of women, especially women fishermen so that their roles can be seen by the community. This research was conducted in Kilensari Village, Panarukan District, Situbondo Regency in December – January 2022, because the village is still rarely used as an object of research. The aims of this study are 1. To analyze the profile of women fishermen in Kilensari Village, Panarukan District, Situbondo Regency. 2. Analyzing the role of women fishermen on family income in Kilensari Village, Panarukan District, Situbondo Regency. 3. Analyzing the amount of income contribution given by fisherwomen to fishermen's households in Kilensari Village, Panarukan District, Situbono Regency. The analytical method used in this research is descriptive qualitative analysis and descriptive quantitative. Sampling was done using probability sampling method with simple random sampling technique. To calculate the number of samples that will be used in the study using the Slovin formula and the number of respondents obtained is 39 people. While the data collection technique used is by using interview techniques, questionnaires, observation, and documentation. The types and sources of data used are primary data, namely the income of fisherwomen, husband's income, time spent by fisherwomen, and the contribution of fisherwomen. While the secondary data used is the population profile, as well as the existing fishery potential. Women in fishing households in Kilensari Village, Panarukan Subdistrict, Situbondo Regency have an age range of 25-53 years. On average, they have worked for 4 – 12 years, some have even worked for more than 31 years. There are various types of work that are occupied by women fishermen, such as selling fresh fish, producing pindanag fish, producing smoked fish, working in TPI, and selling snacks. The work carried out by the husband in the field of fisheries is as a fisherman with a crew, while in the non-fishery sector, namely as a parking attendant, pedicab driver, and construction worker. The average income earned by the husband as a fisherman with a crew is Rp. 38,166,154 per year, while the average husband's income outside the fishery sector is Rp. 2,848,125 in the lean season. The average income of each female fisherman who sells fresh fish is Rp. 11,916,429 per year, producer of pindang fish 13,126,500 per year, producer of smoked fish Rp. 13.005.000 per year, workers at TPI Rp. 9,578,750 per year, and snack sellers Rp. 8,942,182 per year. So that the average household income of fishermen is Rp. 50,789,359 per year. The average contribution or participation of women fishermen in Kilensari Village, Panarukan Subdistrict, Situbondo Regency to household income is 22.2% where the percentage is classified as a medium percentage.Empowerment for women fishermen has been carried out by local governments such as training in processing fishery products and making handicrafts, but this empowerment is not carried out in a sustainable manner and has not even been carried out since the Covid-19 pandemic until now. Whereas women's empowerment is very much needed in order to increase the creativity of existing human resources and can help improve the economy of fishermen's households. Suggestions that can be given by researchers are 1). Local governments should make new policies related to sustainable women's empowerment, to increase the creativity of women fishermen to be more innovative, creative, and develop the existing natural potential in the hope of being able to produce products that have a wide market. and can improve the household economy. 2). For the community, it is necessary to have institutions such as cooperatives to overcome existing capital problems so that women fishermen can develop their businesses. In addition, cooperatives can also sell basic household needs at more affordable prices.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522080046
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping > 338.372 7 Products of fishing, whaling, hunting, trapping (Fishing)
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 25 Jul 2022 02:21
Last Modified: 25 Jul 2022 02:21
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192583
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Helmi Avita Ella.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item