Wahyudi, Diki and Mas Ayu Ambayoen,, S.P., M.Si. and Bayu Adi Kusuma, S.P., M.BA (2021) Peran Penyuluh Pertanian Lapangan (Ppl) Pada Program Pemanfaatan Pekarangan Lestari (Studi Kasus Pada Kelompok Tani “Harapan Satu” Desa Bermi Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Program Pemanfaatan Pekarangan Lestari adalah salah satu program Kementan dalam memberikan jaring pengaman kepada masyarakat dalam menghadapi pandemic covid-19. Selain itu Program P2L juga dimaksudkan untuk menguatkan kelembagaan, memberikan edukasi pemasaran dan teknis budidaya yang berkelanjutan. Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Probolinggo adalah salah satu dari beberapa pemerintahan tingkat daerah yang mulai memberikan perhatian lebih terhadap penerapan sistem pertanian organik ini. Proses mengenalkan budidaya pekarangan organik kepada masyarakat, pemerintah memberikan peran kepada Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk terjun langsung ke tengah-tengah masyarakat petani. KT Harapan Satu Desa Bermi termasuk ke dalam Desa yang berpartisipasi dalam program budidaya pekarangan organik yang diadakan oleh Kementan Namun, dalam perjalanannya program Pemanfaatan Pekarangan Organik ini berjalan sesuai Juknis tapi membutuhkan usaha yang sangat keras oleh PPL. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) dalam Program Pekarangan Lestari, mendeskripsikan proses pelaksanaan penyuluhan pertanian dalam Program Pekarangan Lestari dan kendala yang terjadi pada Kelompok Tani Harapan Satu, Desa Bermi Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2021 dengan tempat penelitian dipilih secara purposive. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan desain studi kasus. Penentuan informan dilakukan dengan menggunakan Teknik purposive dan snowball sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Data penelitian dianalisis menggunakan Teknik model analisis data Miles, Huberman, Keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa triangulasi teknik, sumber, dan waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Peran PPL KT Harapan Satu Desa Bermi berperan sudah baik. Peran PPL sebagai pembimbing sudah terlaksana dalam bentuk frekuensi penyuluhan dan agenda pertemuan yang sudah diatur PPL. PPL sebagai organisator dan dinamisator petani berperan dengan baik, dengan PPL berperan sebagai inisiator pembentukan KT Harapan Satu, PPL juga sebagai inisiator pembentukan ICS (Internal Control System) di KT Harapan Satu. PPL sebagai Jembatan penghubung mampu berperan dengan baik dengan adanya pengaruh PPL dalam program temu usaha dan mensinergikan Pemasaran KT Harapan Satu dengan Gapoktan Rukun Makmur di Desa Bermi Kecamatan Krucil dan PPL sebagai teknisi teknisi mampu memberikan peran dan pengaruh yang baik kepada para petani dengan bertambahnya skill dan kemampuan petani dalam memberikan aplikasi pupuk berimbang pada budidaya di pekarangan dan pengaplikasian juga di lahan sawah masing-masing. Proses pelaksanaan penyuluhan di KT Harapan Satu Desa Bermi ii melalui penerapan SMCRE (Source-Message-Channel-Receiver-Effect). Kendala yang terjadi selama proses penyuluhan budidaya pekarangan organik di KT Harapan Satu oleh PPL yang paling utama adalah mengenai perubahan persesepsi masyarakat petani. Selain itu juga sebagai PPL tidak bisa memaksakan dan menjanjikan sesuatu kepada petani mengenai pilihan dalam melakukan budidaya. Petani berhak terhadap lahan yang mereka budidayakan yang berarti pula bahwa dalam melakukan budidaya pertanian konvensional atau organik itu kembali ke masingmasing petani. Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh saran yaitu Perlu adanya koordinasi antara PPL dengan Dinas Pertanian mengenai kejelasan timeline dan SOP ini. Seringkali ditemukan keluhan dari petani mengenai ketidaksesuaian waktu antara kebutuhan tanam, pemupukan, dan lain-lain dengan turunnya bantuan di lapang. Pesan yang disampaikan dalam proses pelaksanaan penyuluhan kepada petani sebagai penerima hendaknya ditekankan juga pada perkembangan SDM dengan memeperbanyak kegiatan pelatihan dan sekolah lapang mengenai pertanian organik. Hal ini bisa dipahami bahwa susksesnya pertanian organik bisa dimulai dari kemampuan SDM petani, terutama dari aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang harus senantiasa ditingkatkan.
English Abstract
The Yard Continuity Utilization Program is one of the Ministry of Agriculture's programs in providing a safety net to the community in the face of the COVID-19 pandemic. In addition, the P2L Program is also intended to strengthen institutions, provide marketing and technical education on sustainable cultivation. The Probolinggo Regency Food Security Service is one of several local government levels that have begun to pay more attention to the implementation of this organic farming system. The process of introducing organic gardening to the community, the government gives the role of Field Agricultural Extension (PPL) to go directly to the midst of the farming community. KT Harapan Satu Bermi Village is one of the villages that participates in the organic yard cultivation program held by the Ministry of Agriculture. This study aims to describe the role of Field Agricultural Extension (PPL) in the Utilization yard Program, describe the process of implementing agricultural extension in the Utilization Yard Program and the obstacles that occur in the Harapan Satu Farmer Group, Bermi Village, Krucil District, Probolinggo Regency. This research was conducted in June - July 2021 with the research site being chosen purposively. The research approach used is qualitative with a case study design. Determination of informants is done by using purposive technique and snowball sampling. Data collection techniques used are in-depth interviews, observation, and documentation. The research data were analyzed using Miles, Huberman's data analysis model technique. The validity of the data used in this study was in the form of triangulation of techniques, sources, and time. The results showed that: The role of PPL KT Harapan Satu Bermi Village had a good role. The role of the PPL as a supervisor has been carried out in the form of the frequency of counseling and meeting agendas that have been arranged by the PPL. PPL as an organizer and farmer dynamist plays a good role, with PPL acting as the initiator of the formation of KT Harapan Satu, PPL also as initiator of the formation of ICS (Internal Control System) in KT Harapan Satu. PPL as a connecting bridge is able to play a good role with the influence of PPL in the business meeting program and synergize Marketing of KT Harapan Satu with Gapoktan Rukun Makmur in Bermi Village, Krucil District and PPL as technician technicians are able to provide a good role and influence to farmers by increasing skills and the ability of farmers to provide balanced fertilizer applications for cultivation in the yard and also in their respective paddy fields. The process of implementing counseling at KT Harapan Satu Desa Bermi through the application of SMCRE (Source-Message- Channel-Receiver-Effect). Constraints that occur during the extension process of organic yard cultivation at KT Harapan Satu by PPL are the most important regarding changes in the perception of the farming community. In addition, as PPL, they cannot iv force and promise something to farmers regarding choices in cultivation. Farmers have the right to the land they cultivate, which also means that in carrying out conventional or organic farming, it is returned to each farmer. Based on the results of the research, suggestions were obtained, namely the need for coordination between PPL and the Department of Agriculture regarding the clarity of the timeline and this SOP. Often found complaints from farmers regarding the time mismatch between the need for planting, fertilization, and others with the decrease in assistance in the field. The message conveyed in the process of implementing counseling to farmers as recipients should also be emphasized on the development of human resources by increasing training activities and field schools regarding organic farming. It can be understood that the success of organic farming can be started from the ability of farmers' human resources, especially from the aspect of knowledge, attitudes, and skills that must be continuously improved
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0521040207 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 22 Jul 2022 02:46 |
Last Modified: | 25 Sep 2024 01:21 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192520 |
![]() |
Text
Diki Wahyudi.pdf Download (3MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |