Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Bakteri Pseudomonas alcaligenes dengan Metode Fourier Transform Infrared (FTIR) menggunakan Pelarut Metanol

Sandy G, Alexander Ray and Dr. Ir. Mohamad Fadjar,, M.Sc and Qurrota A’yunin,, S.Pi, MP, M.Sc (2022) Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Bakteri Pseudomonas alcaligenes dengan Metode Fourier Transform Infrared (FTIR) menggunakan Pelarut Metanol. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan komoditas budidaya yang banyak diminati oleh masyarakat di Indonesia dan memiliki potensi sebagai produk unggulan di sektor budidaya. Upaya budidaya udang vaname telah banyak dilakukan oleh pembudidaya udang, seperti sistem budidaya secara intensif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Namun, terdapat berbagai macam permasalahan dalam melakukan sistem budidaya udang secara intensif, salah satunya yaitu serangan penyakit bakteri. Penyakit bakteri yang dapat menyerang udang disebabkan oleh kualitas air yang buruk serta tidak sesuai dengan standar daripada budidaya udang secara intensif. Penyakit pada udang yang disebabkan oleh serangan bakteri dapat menurunkan kualitas serta penurunan tingkat produksi udang vaname, bakteri tersebut adalah P. alcaligenes. Udang yang terinfeksi bakteri P. alcaligenes memiliki ciri seperti bintik-bintik hitam yang terdapat di area karapas udang vaname. Bakteri P. alcaligenes dapat menyebabkan penyakit black spot pada udang vaname. Black spot merupakan pembentukan melanin pada karapas udang vaname yang akan membentuk bintik hitam pada karapas udang vaname. Senyawa melanin dibentuk oleh enzim PPO yang akan mengoksidasi fenol menjadi quinon. Fenol merupakan senyawa metabolit sekunder yang merupakan bagian dari senyawa fenolik. Senyawa metabolit sekunder dapat diidentifikasi dengan uji spektrofotometer FTIR, pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat senyawa metabolit sekunder fenol pada bakteri P. alcaligenes yang dapat menyebabkan penyakit black spot pada udang vaname. Penelitian dilaksanakan pada bulan November – Desember 2021 di Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan serta Laboratorium Eksplorasi Sumberdaya Perikanan dan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya. Kepadatan awal dari bakteri P. alcaligenes yaitu 18 x 108 CFU/ml, kepadatan bakteri P. alcaligenes yang digunakan pada penelitian ini yaitu 105 CFU/ml, 106 CFU/ml dan 107 CFU/ml. Hasil uji dengan menggunakan FTIR didapatkan senyawa fenol pada kepadatan 18 x 105 CFU/ml dengan bilangan gelombang 3455,410 cm-1, kepadatan 18 x 106 CFU/ml dengan bilangan gelombang 3459,513 cm-1 dan kepadatan 18 x 107 CFU/ml dengan bilangan gelombang 3386,884 cm-1

English Abstract

Whiteleg shrimp (Litopenaeus vannamei) is a cultivation commodity that is in great demand by people in Indonesia and has potential as a superior product in the aquaculture sector. Efforts to cultivate whiteleg shrimp have been carried out by shrimp farmers, such as intensive systems to meet the needs of the Indonesian people. However, there are various problems in carrying out intensive shrimp farming systems, such as bacterial disease attacks. Bacterial diseases that can attack shrimp are caused by poor water quality and not in accordance with intensive shrimp culture standards. Diseases in shrimp caused by a bacterial attack can reduce the quality and decrease the level of production of whiteleg shrimp, the bacteria is P. alcaligenes. Shrimp infected by P. alcaligenes bacteria have characteristics such as black spots found in the carapace area of whiteleg shrimp. P. alcaligenes can cause black spot disease in whiteleg shrimp. Black spots are the formation of melanin in the carapace of whiteleg shrimp which will form black spots on the carapace of whiteleg shrimp. Melanin compounds are formed by the PPO enzyme which will oxidize phenols to quinones. Phenol is a secondary metabolite compound which is part of phenolic compounds. Secondary metabolite compounds can be identified by using the FTIR spectrophotometer test, this test was carried out to determine whether there are phenol secondary metabolites in P. alcaligenes bacteria that can cause black spot disease in whiteleg shrimp. The research was carried out in November – Desember 2021 at the Laboratory of Fish Parasites and Diseases and the Laboratory of Exploration of Fisheries and Marine Resources, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Brawijaya University. The initial density of P. alcaligenes bacteria was 18 x 108 CFU/ml, the density of P. alcaligenes bacteria used in this study was 105 CFU/ml, 106 CFU/ml and 107 CFU/ml. The results of the test using FTIR obtained phenol compounds at a density of 18 x 105 CFU/ml with a wavenumber of 3455,410 cm-1, a density of 18 x 106 CFU/ml with a wavenumber of 3459,513 cm-1 and a density of 18 x 107 CFU/ml with a wavenumber of 3386,884 cm-1

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522080033
Uncontrolled Keywords: P. alcaligenes, black spot, senyawa metabolit sekunder, FTIR,P. alcaligenes, black spot, secondary metabolite compounds, FTIR
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.95 Biological resources > 333.956 Fishes
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Budidaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 21 Jul 2022 07:25
Last Modified: 21 Jul 2022 07:26
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192478
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Alexander Ray Sandy G..pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item