Fauzan, Muhamad and Prof. Dr. Ir. Keppi Sukesi, MS. and Fitrotul Laili, SP., MP. (2022) Hubungan Modal Sosial Dan Kinerja Pemasaran Pada Usahatani Sayuran Hidroponik Di Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pemasaran merupakan salah satu masalah yang dimiliki oleh pelaku usahatani sayuran hidroponik, dimana hal ini mengakibatkan pada rendahnya kinerja pemasaran yang dihasilkan. Modal sosial merupakan salah satu sumberdaya yang dimiliki oleh sebuah usaha, dimana dengan mengembangkan modal sosial diharapkan akan membantu suatu usaha untuk mendapatkan informasi penting dan pengalaman pasar secara langsung serta dapat mengatasi suatu perubahan lingkungan yang ada. Hubungan modal sosial dengan kinerja pemasaran pada usahatani sayuran hidroponik inilah yang coba diteliti pada penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi masalah pemasaran pada usahatani sayuran hidroponik (2) mengidentifikasi karakteristik dan tingkat modal soial yang dimiliki pelaku usahatani sayuran hidroponik (3) mengidentifikasi karakteristik dan tingkat kinerja pemasaran yang ada pada usahatani sayuran hidroponik (4) menganalisis hubungan antara modal sosial dan kinerja pemasaran pada usahatani sayuran hidroponik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian yang digunakan adalah survey. Jumlah responden sebanyak 20 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan snowball sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa masalah pemasaran pada usahatani sayuran hidroponik disebabkan oleh 2 faktor yaitu karena terbatasnya toko serta pasar sayur hidroponik di Kota Malang dan juga karena konsumen yang membeli dan mengkonsumsi sayuran hidroponik di Kota Malang masih tergolong sedikit. Tingkat modal sosial yang dimiliki pelaku usahatani termasuk dalam kategori tinggi, hal ini mengindikasikan bahwa pelaku usahatani sayuran hidroponik di Kota Malang sering berinteraksi dan banyak memiliki hubungan sosial terhadap stakeholder terkait. Tingkat kinerja pemasaran yang dimiliki tergolong kedalam kategori rendah, hal ini mengindikasikan bahwa usahatani sayuran hidroponik di Kota Malang memiliki masalah dalam melakukan aktifitas dan kegiatan pemasaran yang telah dilakukan sehingga produk sayuran hidroponik yang dijual tidak diserap ii dengan baik oleh pasar. Modal sosial yang dimiliki pelaku usahatani sayuran hidroponik di Kota Malang memiliki hubungan yang positif dengan kinerja pemasaran usahatani. Hal tersebut mengindikasikan bahwa hubungan kedua variabel memiliki hubungan yang searah, yang artinya bahwa akan terjadi perubahan secara bersama-sama antara modal sosial dan kinerja pemasaran. Adanya peningkatan modal sosial secara bersamaan juga akan meningkatkan kinerja pemasaran. Hasil observasi selama di lapang menghasilkan beberapa hal yang dapat dijadikan saran diantaranya yaitu bagi lembaga pemerintahan dapat membantu untuk menyalurkan hasil panen kepada mitra yang dimiliki, kemudian bagi pelaku usahatani dapat membangun jaringan sosial seperti membuat kelompok atau komunitas usahatani sayuran hidroponik yang saling berkoordinasi dalam hal pemasaran, dan yang terakhir bagi peneliti selanjutnya dapat dicari faktor - faktor lain yang mungkin berhubungan positif dengan kinerja pemasaran seperti persepsi dan loyalitas konsumen
English Abstract
Marketing is one of the problems faced by hydroponic vegetable farming actors, where this results in the low marketing performance produced. Social capital is one of the resources owned by a business, where by developing social capital it is hoped that it will help a business to get important information and direct market experience and be able to overcome an existing environmental change. The correlation between social capital and marketing performance in hydroponic vegetable farming is what this research tries to examine. This study aims to (1) identify marketing problems in hydroponic vegetable farming (2) identify characteristics and levels of social capital owned by hydroponic vegetable farming actors (3) identify characteristics and levels of marketing performance that exist in hydroponic vegetable farming (4) analyze the correlation between social capital and marketing performance in hydroponic vegetable farming. This study uses a quantitative approach with the research design used is a survey. The number of respondents as many as 20 people with a sampling technique using snowball sampling. The results showed that marketing problems in hydroponic vegetable farming were caused by 2 factors, which is becaius the limited number of shops and hydroponic vegetable markets in Malang City and also because consumers who bought and consumed hydroponic vegetables in Malang were still relatively few. The level of social capital owned by farming actors is included in the high category, while the level of existing marketing performance is classified into the low category. The results of the rank-spearman correlation analysis show that there is a significant correlation between social capital and marketing performance, with a correlation coefficient of 0.794. The results showed that marketing problems in hydroponic vegetable farming were caused by 2 factors, which is because the limited number of shops and hydroponic vegetable markets in Malang City and also because consumers who bought and consumed hydroponic vegetables in Malang City were still relatively iv few. The level of social capital owned by farming actors is included in the high category, this indicates that hydroponic vegetable farming actors in Malang City often interact and have a lot of social relationships with related stakeholders. The level of marketing performance owned belongs to the low category, this indicates that hydroponic vegetable farming in Malang City has problems in carrying out marketing activities and activities that have been carried out so that the hydroponic vegetable products sold are not well absorbed by the market. The social capital owned by hydroponic vegetable farming actors in Malang City has a positive correlation with the marketing performance of the farm. This indicates that the correlation between the two variables has a unidirectional correlation, which means that there will be a joint change between social capital and marketing performance. The simultaneous increase in social capital will also improve marketing performance. The results of observations in the field resulted in several things that could be used as suggestions, including for government agencies to help distribute harvests to their partners, then farming actors could build social networks such as creating groups or hydroponic vegetable farming communities that coordinate with each other in terms of marketing, and lastly for further researchers to look for other factors that may be positively related to marketing performance such as consumer perception and loyalty
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522040078 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 19 Jul 2022 08:06 |
Last Modified: | 19 Jul 2022 08:06 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192332 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Muhamad Fauzan.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (3MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |