Dampak Adopsi Information And Communication Technology (Ict) Terhadap Penggunaan Pestisida Pada Usahatani Kentang Di Probolinggo Jawa Timur

Shaleh, Mohammad Ilyas and Hery Toiba, SP.,MP.,Ph.D. and Febriananda Faizal, SP.,MP. (2022) Dampak Adopsi Information And Communication Technology (Ict) Terhadap Penggunaan Pestisida Pada Usahatani Kentang Di Probolinggo Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

ntensitas penggunaan pestisida memiliki peran penting terhadap peningkatan hasil panen pertanian dan ketahanan pangan global pada beberapa dekade terakhir. Namun, Penggunaan pestisida yang berlebihan memiliki dampak negatif terhadap keberlanjutan lingkungan dan kesehatan manusia. Ma and Zheng (2021) menyatakan bahwa penggunaan pestisida kimia yang berlebihan mampu menimbulkan berbagai penyakit pada manusia, seperti gangguan pernapasan, kanker, gangguan reproduksi, neurologis, disfungsi dan diabetes. Selain itu, intensitas penggunaan pestisida akan mencemari lingkungan melalui udara, tanah ataupun air. Beketov et al. (2013) melaporkan bahwa pengunaan pestisida mampu menurunkan 42% keanekaragaman hayati di seluruh dunia. Pengurangan pestisida merupakan pendorong penting dalam melestarikan lingkungan yang sehat serta berkelanjutan dan menjaga kesehatan manusia. Segala macam strategi dalam bentuk instrumen kebijakan dan teknologi baru diterapkan sebagai cara untuk mengurangi penggunaan agrokimia. Seperti memberi batas maksimal penggunaan pestisida, meningkatkan pengetahuan petani akan bahayanya pestisida dan peningkatan pertanian organik. Berbagai teknologi telah dikenalkan untuk menurunkan penggunaan pestisida seiring perkembangan teknologi. Salah satunya adalah information and communications technology (ICT). Kemajuan informasi dalam pertanian memiliki peran penting untuk pengambilan keputusan yang efektif. Kemajuan teknologi yang cepat dan perubahan sistem pertanian memerlukan transfer informasi dan pengetahuan yang canggih serta real-time kepada petani dengan media yang sudah ada. Keterbatasan pengetahuan petani dalam mengambil keputusan untuk mengadopsi teknologi petanian yang baru, dimana informasi yang didapatkan oleh petani tentang teknologi dan praktek pertanian baru hanya bisa didapatkan memalui layanan penyuluhan pertanian yang diadakan oleh publik sehingga informasi yang diperoleh hanya asimetri informasi. Penelitian Ma and Zheng (2021) menyatakan bahwa penggunaan smartphone secara signifikan meningkatkan pengeluaran pestisida sebesar 33%. Mereka juga menambahkan bahwa penggunaan smartphone mempengaruhi pengeluaran pestisida dan pupuk secara heterogen, hasilnya pengunaan smartphone ini berdampak terhadap pengeluaran pestisida. Meskipun penelitian tentang hubungan ICT dan penggunaan pestisida telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Namun, temuan yang dihasilkan masih belum konsisten dalam karakteristik petani. Hal ini dikarenakan perbedaan kondisi sosiodemografis dari lokasi penelitian seperti pengetahuan, pengalaman dan umur. Hal ini menjadi penting untuk melihat bagaimana dampak ICT terhadap penggunaan pestisida di Indonesia yang masih belum pernah dilakukan. Seperti yang telah kita ketahui negara Indonesia merupakan negara agraris yang tentunya memiliki penggunaan pestisida yang cukup besar. Menurut data Kementrian Pertanian jumlah merek petisida yang terdaftar dari tahun 2015-2020 mengalami kenaikan hampir mencapai ii 1800 merek termasuk fungisida, herbisida, dan insektisida. Sehingga, penting untuk megetahui peran ICT terhadap penggunaan pestisida di Indonesia. Tujuan utama dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dampak ICT terhadap pengunaan pestisida pada sektor pertanian di Indonesia. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh sosio- demografis terhadap penggunaan pestisida. 2. Bagaimana dampak penggunaan ICT terdahap penggunaan pestisida. Penelitian ini menggunakan pendekatan diskrisptif kuantitatif. Analisis data kuantitatif yang dilakukan yaitu Instrumental Variable Quantile regression (IVQR) menggunakan Sofware Stata versi 15.0. dalam penelitian ini prosedur pengambilan sampel menggunakan multistage sampling dengan metode purposive sampling dimana teknik pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan tertentu. Kriteria sample pada penelitian ini adalah petani kentang didua desa. Penelitian ini menggunakan 150 responden yang di lakukan dengan wawancara langsung kepada responden. Wawancara tersebut mengumpulkan informasi tentang penggunaan pestisida, umur, pendidikan, jumlah anggota keluarga, Pengalaman usaha tani, Kepemilikin aset, Luas lahan, Kelompok tani, Pekerjaan sampingan, ICT dan Sosial Network. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober-November 2021 di Kabupaten Probolinggo pada desa Wonokerso dan Ledokombo dengan pertimbangan dua desa tersebut merupakan sentra produksi kentang di Kabupaten Probolinggo. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Hasil analisis IVQR menghasilkan bahwa pengalaman usahatani memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap pengunaan pestisida. Akan tetapi Aset dan umur memperoleh dampak positif dan signifikan. Aset signifikan pada quantil ke 20 sedangkan umur signifikan pada quantil ke 60 artinya pengalaman usahatani, aset dan umur memiliki pengaruh terhadap pengurangan penggunaan pestisida. Uji regresi linier berganda memperoleh Pengalaman Usaha Tani, Total Luas Area dan Pekerjaan Sampingan memiliki dampak negatif dan signifikan terhadap pengunaan pestisida. Namun, Umur dan Aset memiliki dampak positif dan signifikan terhadap pestisida. 2. Hasil analisi IVQR diperoleh bahwa pengunaan ICT memiliki dampak negatif dan signifikan pada quantil ke 20, 40, 60 dan 80. Pengurangan pestisida tertinggi pada quantil terendah atau quantil ke 20 sejumlah 29.796 liter dengan signifikasi sebesar 0.000 dan juga hasil uji regresi berganda menunjukan bahwa pengunaan ICT memiliki dampak negatif dan signifikan terhadap pengunaan pestisida. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengunaan ICT memiliki dampak terhadap pengurangan pestisida. Berdasarkan penelitian ini disarankan bagi petani penelitian ini menyarankan meningkatkan pengunaan ICT karena dapat memberikan informasi tentang penggunaan pestisida yang lebih efisien. Pemerintah perlu meningkatkan akses infrasruktur dalam ICT seperti profaider internet untuk meningkatkan pengunaan ICT petani untuk mengakses informasi dengan cepat dan efisien dalam penggunaan pestisida

English Abstract

The intensity of pesticide use has an important role in increasing agricultural yields and global food security in recent decades. However, the excessive use of pesticides has a negative impact on environmental sustainability and human health. Ma and Zheng (2021) stated that excessive use of chemical pesticides can cause various diseases in humans, such as respiratory disorders, cancer, reproductive disorders, neurological dysfunction and diabetes. In addition, the intensity of pesticide use will pollute the environment through the air, soil or water. Beketov et al., (2013) reported that the use of pesticides was able to reduce 42% of biodiversity in all corners of the world. Reduction of pesticides is an important driver in preserving a healthy and sustainable environment and safeguarding human health. All kinds of strategies in the form of new policy instruments and technologies are implemented as a way to reduce the use of agrochemicals. Such as giving a maximum limit on the use of pesticides, increasing farmers' knowledge of the dangers of pesticides and increasing organic farming. Various technologies have been introduced to reduce the use of pesticides along with technological developments. One of them is information and communications technology (ICT). Advances in information in agriculture have an important role for effective decision making. Rapid technological advances and changes in agricultural systems require the transfer of sophisticated and real-time information and knowledge to farmers with existing media. Limited knowledge of farmers in making decisions to adopt new agricultural technologies, where information obtained by farmers about new agricultural technologies and practices can only be obtained through agricultural extension services provided by the public so that the information obtained is only information asymmetry. Research by Ma and Zheng (2021) states that the use of smartphones significantly increases pesticide spending by 33%. They also added that the use of smartphones affects the expenditure of pesticides and fertilizers heterogeneously, the result is that the use of smartphones has an impact on the expenditure of pesticides. Although research on the relationship between ICT and the use of pesticides has been carried out by several previous researchers. However, the resulting findings are still inconsistent in farmer characteristics. This is due to differences in sociodemographic conditions of the research location such as knowledge, experience and age. It is important to see how the impact of ICT on the use of pesticides in Indonesia has never been done. As we all know, Indonesia is an agricultural country which of course has a large enough use of pesticides. According to data from the Ministry of Agriculture, the number of registered pesticide brands from 2015-2020 has increased to almost 1800 brands including fungicides, hebicides, and insecticides. Thus, it is important to know the role of ICT in the use of pesticides in Indonesia. The main objective of this study is to determine the impact of ICT on the use of pesticides in the agricultural sector in Indonesia. iv Based on the background described above, the objectives of this research are as follows: 1. What is the socio-demographic influence on the use of pesticides. 2. What is the impact of the use of ICT on the use of pesticides. This study uses a quantitative descriptive approach. Quantitative data analysis was carried out, namely Instrumental Variable Quantile regression (IVQR) using Stata software version 15.0. In this study, the sampling procedure used multistage sampling with purposive sampling method where the sampling technique was carried out based on certain considerations. The sample criteria in this study were potato farmers in two villages. This study used 150 respondents who were conducted by direct interviews with respondents. The interviews collected information on pesticide use, age, education, number of family members, farming experience, asset ownership, land area, farmer groups, side jobs, ICT and social networks. The research was conducted in October-November 2021 in Probolinggo Regency in Wonokerso and Ledokombo villages with the consideration that these two villages are potato production centers in Probolinggo Regency. The results obtained from this study are: 1. The results of the IVQR analysis obtained that farming experience has a negative and significant influence on the use of pesticides. However, assets and age have a positive and significant impact. significant assets in the 20th quantile while significant age in the 60th quantile means that farming experience, assets and age have an influence on reducing pesticide use.The multiple linear regression test obtained farming experience, the total area and side work had a negative and significant impact on the use of pesticides. However, age and assets have a positive and significant impact on pesticides. 2. The results of the IVQR analysis showed that the use of ICT had a negative and significant impact on the 20th, 40th, 60th and 80th quantiles. The highest pesticide reduction was in the lowest quantile or 20th quantile of 29,796 liters with a significance of 0.000 and the results of the multiple regression test showed that the use of ICT has a significant and negative impact on the use of pesticides. This means that the use of ICT has an impact on reducing pesticides. Based on this research, it is suggested 1. For farmers, this research suggests increasing the use of ICT because it can provide information about the more efficient use of pesticides. 2. For the government, it is necessary to increase access to infrastructure in ICT such as internet profaider to increase the use of ICT for farmers to access information quickly and efficiently on the use of pesticides

Other obstract

-

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0522040075
Subjects:	300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions:	Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User:	Nur Cholis
Date Deposited:	19 Jul 2022 07:42
Last Modified:	19 Jul 2022 07:42
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192326

Text (DALAM MASA EMBARGO) Mohammad Ilyas Shaleh.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (1MB)

Actions (login required)

View Item