Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Penyiangan Gulma Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.)

Wahyuningtyas, Gema and Prof. Dr. Ir. Nurul Aini, MS (2022) Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Penyiangan Gulma Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bawang merah ialah komoditas hortikultura yang dimanfaatkan umbi dan seluruh bagian tanaman. Bawang merah termasuk kelompok rempah yang tidak dapat digantikan dan banyak di manfaatkan oleh masyarakat sebagai bawang goreng dan bumbu penyedap rasa (Zulkarnain, 2010). Tingginya permintaan bawang mengakibatkan import bawang merah dilakukan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil produksi bawang merah rendah ialah keberadaan gulma yang dapat mengakibatkan persaingan dengan tanaman bawang merah sehingga produksi yang dihasilkan rendah. Upaya yang dapat dilakukan ialah sistem olah tanah dan penyiangan gulma. Olah tanah berfungsi menciptakan kondisi lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman dan dapat mengendalikan pertumbuhan gulma. Penyiangan gulma bertujuan untuk mengurangi persaingan antara gulma dengan tanaman bawang merah pada saat periode kritis. Pengaplikasian sistem olah tanah dan waktu penyiangan gulma yang kurang tepat dapat menurunkan hasil produksi tanaman bawang merah. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini ialah mempelajari pengaruh sistem olah tanah dan waktu penyiangan gulma pada pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah serta mendapatkan informasi tentang sistem olah tanah dan waktu penyiangan gulma yang tepat pada pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2019 di Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Alat yang digunakan dalam penelitian ini ialah gembor, cangkul, timbangan analitik, LAM, meteran, oven, kamera dan alat tulis. Bahan yang digunakan dalam penelitian tersebut ialah umbi bawang merah varietas Bauji. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) dengan tiga kali ulangan. Sebagai petak utama adalah pengolahan tanah yang terdiri dari 2 taraf: T1 (olah tanah minimum) T2 (olah tanah maksimum) dan anak petak adalah waktu penyiangan gulma P1 (2 MST), P2 (3 MST), P3 (4 MST), P4 (5 MST) dan P5 (6 MST). Pengamatan dilakukan pada tanaman bawang merah dan gulma. Untuk tanaman bawang merah pengamatan dilakukan pada umur 3, 4, 5, 6, 7 minggu setelah tanam (MST) dan pada saat panen, pengamatan dilakukan secara destruktif yang meliputi: komponen pertumbuhan (panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, dan bobot segar total tanaman) dan komponen hasil (jumlah anakan per rumpun, jumlah jumlah umbi per rumpun, bobot segar umbi per rumpun dan hasil umbi ton ha-1). Sedangkan untuk gulma pengamatan dilakukan pada umur 2, 3 ,4, 5, 6 MST. Pengamatan dilakukan dengan analisis vegetasi menggunakan metode kuadarat yang berukuran 50 x 50 cm, menghitung kerapatan, frekuensi dan dominasi gulma. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam (uji F) pada taraf 5% untuk mengetahui adanya pengaruh dari perlakuan. Apabila terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji BNJ pada taraf 5% untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan. vii Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa adanya interaksi nyata antara perlakuan sistem olah tanah dan waktu penyiangan gulma. Perlakuan sistem olah tanah minimum dan waktu penyiangan gulma 4 MST mampu meningkatkan hasil pada komponen pertumbuhan dan hasil tanaman yang meliputi, bobot segar total tanaman dan bobot segar umbi pada umur 49 dan 56 HST. Tidak terdapat interaksi antara olah tanah dan penyiangan gulma pada parameter pengamatan panjang tanaman, jumlah daun, luas daun dan jumlah anakan. Akan tetapi, perlakuan penyiangan gulma berbeda nyata pada parameter pengamatan panjang tanaman, jumlah daun, luas daun dan jumlah anakan. Penggunaan perlakuan sistem olah tanah minimum dan olah tanah maksimum menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata pada variabel pengamatan panen per hektar. Perlakuan waktu penyiangan gulma menunjukkan hasil yang berbeda nyata pada waktu umur penyiangan 3 dan 4 MST. Akan tetapi, keduanya menghasilkan panen per hektar yang tidak berbeda nyata, namun lebih tinggi dari perlakuan yang lain. Namun demikian, umbi yang dihasilkan pada seluruh perlakuan masih di bawah kondisi hasil panen per hektar yang seharusnya.

English Abstract

Shallots are horticultural commodities that are used by tubers and all parts of the plant. Shallots are a group of spices that cannot be replaced and are widely used by the community as fried onions and flavorings (Zulkarnain, 2010). The high demand for onions has resulted in the import of shallots to meet the needs of the community. One of the factors that affect the low production of shallots is the presence of weeds which can lead to competition with shallot plants so that the resulting production is low. Efforts that can be done are tillage systems and weeding. Tillage serves to create suitable environmental conditions for plant growth and can control weed growth. Weeding aims to reduce competition between weeds and shallots during critical periods. Improper application of tillage systems and weeding time can reduce the yield of shallots. The purpose of this study was to study the effect of tillage system and weeding time on growth and yield of shallots and to obtain information about tillage system and proper weeding time on growth and yield of shallots. The research was carried out from February to April 2019 in Dadaprejo Village, Junrejo District, Batu City. The tools used in this research are gembor, hoe, analytical scale, LAM, meter, oven, camera and stationery. The material used in this study was the onion bulb of the Bauji variety. The study used a Split Plot Design with three replications. The main plot is tillage which consists of 2 levels: T1 (minimum tillage) T2 (maximum tillage) and the sub-plots are weeding time P1 (2 WAP), P2 (3 WAP), P3 (4 WAP), P4 (5 WAP) and P5 (6 WAP). Observations were made on shallots and weeds. For shallot plants, observations were made at the age of 3, 4, 5, 6, 7 weeks after planting (MST) and at harvest, destructive observations were made which included: growth components (plant length, number of leaves, leaf area, and fresh weight). total plants) and yield components (number of tillers per clump, total number of tubers per clump, fresh weight of tubers per clump and tuber yield ton ha-1). As for weeds, observations were made at the age of 2, 3,4, 5, 6 WAP. Observations were made by analyzing vegetation using the quadratic method measuring 50 x 50 cm, calculating the density, frequency and weed dominance. The data obtained were analyzed by analysis of variance (F test) at the 5% level to determine the effect of the treatment. If there is a significant effect, then proceed with the BNJ test at the 5% level to determine the difference between treatments. The results of the study showed that there was a significant interaction between the tillage system treatment and weeding time. Treatment of minimum tillage system and weeding time of 4 WAP was able to increase yields on the components of plant growth and yield which included total fresh weight of plants and fresh weight of tubers at the age of 49 and 56 DAP. There was no interaction ix between tillage and weeding on the parameters of observing plant length, number of leaves, leaf area and number of tillers. However, the weeding treatment was significantly different in the observed parameters of plant length, number of leaves, leaf area and number of tillers. The use of minimum tillage and maximum tillage system treatments showed results that were not significantly different from the observed harvest variables per hectare. The treatment of weeding time showed significantly different results at weeding ages 3 and 4 WAP. However, both yielded yields per hectare which were not significantly different, but higher than the other treatments. However, tubers produced in all treatments were still below the expected yield per hectare.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522040061
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 19 Jul 2022 03:22
Last Modified: 19 Jul 2022 03:22
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192271
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
gema wahyuningtyas.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item