Rachmah, Tachmila Elfa and Prof. Dr. Teti Estiasih,, S.TP., M.P. (2022) Analisis Selisih Stok Buah Segar (Studi Kasus Buah Semangka di Toko Alfamidi Jalan dr. Soetomo No.2, Kota Pasuruan). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Industri ritel mengalami peningkatan dan perkembangan kuantitas salah satunya yaitu PT Midi Utama Indonesia Tbk atau dikenal dengan sebutan Alfamidi. Perusahaan ini memiliki konsep dengan menyesuaikan perubahan perilaku konsumen yang berbelanja bulanan berubah menjadi belanja mingguan dan menjual produk-produk fresh food seperti buah-buahan segar dan turunannya (buah potong dan jus). Seluruh aktivitas yang terjadi seperti dalam proses melakukan pemesanan melalui sistem Ordering Fresh Online (OFO), perubahan price look up (PLU) dari produk buah utuh menjadi produk siap dikonsumsi dan lain sebagainya perlu dilakukan pencatatan administrasi di sistem Store Information system (SIS). Apabila dari karyawan merchandiser (MD) tidak melakukan proses administrasi dengan tidak mengikuti standard operating procedure (SOP) yang telah ditetapkan maka akan menyebabkan selisih stok. Selisih stok merupakan kondisi dari perusahaan akan mengalami kerugian sehingga dapat mengakibatkan penurunan profit. Pada bulan juli 2021 terjadi selisih stok hingga 65,67 kg pada buah semangka merah tanpa biji. Adanya selisih stok yang besar tersebut maka perlu dianalisis selisih stok lebih lanjut pada buah semangka merah tanpa biji dan produk siap dikonsumsi (buah potong dan jus). Metode yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif. Berdasarkan analisis menggunakan diagram fishbone, diketahui bahwa penyebab selisih stok diakibatkan dari pengalaman karyawan yang tidak menjalankan SOP, kurang adanya pelatihan SOP, kebiasaan menunda proses administrasi, pada ruang penyimpanan yang suhunya tidak dikontrol dengan teratur, adanya keterbatasan ruang, dan berdasarkan metode dimana proses pemeriksaan stok fisik yang manual, pada sistem OFO untuk melakukan pemesanan yang tidak adanya fitur estimasi, tidak detailnya SOP terkait administrasi, adanya GIT (goods in transit) yang menyebabkan overstock. Adapun saran dan perbaikan seperti adanya pengkajian ulang terkait dengan SOP yang berlaku, penjadwalan lebih rutin terkait dengan pelatihan SOP dan audit mengenai penerapan SOP secara berkala, penambahan fitur pada sistem OFO untuk proses pemesanan produk, dan penambahan screening dalam proses sampling sebelum penerimaan produk dari pemasok, dan perbaikan pengontrolan terkait dengan ruang penyimpanannya. Selisih stok yang terjadi dapat mempengaruhi terkait dengan average cost yang dikeluarkan dan gross profit margin yang didapatkan semakin kecil. Pada topik magang ini dilakukan perubahan terkait dengan proses memasukkan data pada sistem SIS yang berbeda dengan SOP yang berlaku. Pada SOP yang berlaku, proses memasukkan keseluruhan berat buah semangka merah tanpa biji ke dalam form repacking sedangkan metode perbaikan dengan memasukkan berat daging buah ke dalam form repacking dan pada berat kulitnya dimasukkan ke dalam form pemusnahan. Perbedaan proses administrasi tersebut menunjukkan bahwa berpengaruh terhadap gross profit margin dan average cost. Pada metode 1 atau metode yang sesuai dengan SOP memiliki proses memasukkan data yang lebih baik dikarenakan menghasilkan gross profit margin yang sesuai dengan average cost yang tidak banyak sedangkan pada metode 2 menghasilkan gross profit margin yang tinggi namun average cost yang dikeluarkan juga tinggi. Faktor yang berpengaruh pada topik magang ini yaitu dari banyaknya produk yang terjual dan harga beli yang berubah-ubah. Dan terkait dengan sistem OFO yang dilakukan penambahan fitur estimasi dengan pendekatan metode safety stock sehingga dapat menurunkan selisih stok sebanyak 32,31 kg pada bulan februari 2022.
English Abstract
The retail industry has experienced an increase and development of quantity, one of which is PT Midi Utama Indonesia Tbk or known as Alfamidi. This company has a concept by adapting the changing behavior of consumers who shop monthly into weekly shopping and sell fresh food products such as fresh fruits and their derivatives (cut fruit and juices). All activities that occur such as in the process of placing an order through the Ordering Fresh Online (OFO) system, changes in price look up (PLU) from whole fruit products to ready-to-eat products and so on need to be recorded in the Store Information system (SIS) administration. If the merchandiser employee (MD) does not carry out the administrative process by not following the standard operating procedure (SOP) that has been set, it will cause stock differences. The difference in stock is a condition where the company will experience a loss so that it can result in a decrease in profit. In July 2021 there was a stock difference of up to 65.67 kg in seedless red watermelons. Due to the large stock difference, it is necessary to analyze the stock difference further on seedless red watermelon and ready-to-eat products (cut fruit and juice). The method used is descriptive quantitative. Based on the analysis using fishbone diagrams, it is known that the causes of stock differences are caused by the experience of employees who do not carry out SOPs, lack of SOP training, the habit of delaying administrative processes, in storage rooms where the temperature is not controlled regularly, space limitations, and based on the method by which the inspection process is carried out. manual physical stock, on the OFO system to place an order that does not have an estimation feature, no detailed SOPs related to administration, the existence of GIT (goods in transit) which causes overstock. As for suggestions and improvements such as a review related to the applicable SOP, more routine scheduling related to SOP training and audits regarding the implementation of SOPs on a regular basis, adding features to the OFO system for the product ordering process, and adding screening in the sampling process before receiving products from suppliers. and improved controls related to its storage space. The stock difference that occurs can affect the average cost incurred and the smaller the gross profit margin obtained. In this internship topic, changes were made related to the process of entering data in the SIS system that is different from the applicable SOP. In the applicable SOP, the process of entering the whole weight of seedless red watermelon into the repacking form, while the improvement method is by entering the weight of the fruit flesh into the repacking form and the weight of the skin is entered into the destruction form. The difference in the administrative process shows that it affects the gross profit margin and average cost. In method 1 or the method in accordance with the SOP, the process of entering data is better because it produces a gross profit margin that is in accordance with the average cost, which is not much, while in method 2 it produces a high gross profit margin but the average cost incurred is also high. Factors that influence the topic of this internship are the number of products sold and the changing purchase prices. And related to the OFO system, an estimation feature was added using the safety stock method approach so that it could reduce the stock difference by 32.31 kg in February 2022.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522100124 |
Uncontrolled Keywords: | biaya rata-rata, marjin laba kotor, safety stock, selisih stok,average cost, gross profit margin, safety stock, stock difference |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 19 Jul 2022 02:17 |
Last Modified: | 19 Jul 2022 02:17 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/192251 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Tachmila Elfa Rachmah.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |