Efisiensi Koagulan Alumunium Sulfat Al2(SO4)3 dan Poly Alumunium Chloride Al2Cl(OH)5 pada Dosis dan Kecepatan Pengadukan Berbeda pada Air Asam Tambang

Putri, Ayusiti Nadya Tichita and Fajri Anugroho, STP, M. Agr, Ph,D and Dr. Eng. Evi Kurniati, STP, MT (2020) Efisiensi Koagulan Alumunium Sulfat Al2(SO4)3 dan Poly Alumunium Chloride Al2Cl(OH)5 pada Dosis dan Kecepatan Pengadukan Berbeda pada Air Asam Tambang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kegiatan penambangan merupakan kegiatan dengan daya ubah lingkungan yang sangat besar. Salah satu permasalahan yang terjadi adalah air asam tambang, yang ditandai dengan rendahnya pH air, tingginya kandungan zat padat tersuspensi, zat besi dan mangan. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur No 2 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air standar baku mutu air limbah kegiatan pertambangan batu bara didasari oleh empat parameter yaitu (Fe) total, Mangan (Mn) total, pH dan residu tersuspensi (TSS) berturut-turut tidak boleh melebihi kadar maksimum 7 mg/L; 4 mg/L; 6-9 mg/L; 300 mg/L. Pengolahan AAT yang umum digunakan yaitu dengan pengendapan padatan tersuspensi menggunakan koagulan, namun kebanyakan sistem pengolahan ini belum berjalan dengan efesien karena tidak memperhitungkan kondisi seperti dosis optimum koagulan. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membandingkan efisiensi antara dua jenis koagulan, mengetahui dosis optimum yang digunakan, serta mengetahui estimasi biaya yang perlu dikeluarkan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen pada dua jenis koagulan yang berbeda yaitu J1 (Alumunium Sulfat /AS) dan J2 (Poly Alumunium Chloride/PAC). Selanjutnya akan dilakukan proses koagulasi dan flokulasi dengan menggunakan metode Jar Test. Dosis koagulan yang digunakan yaitu D1 (30 ppm), D2 (40 ppm), D3 (50 ppm), D4 (60 ppm), D5 (70 ppm), dan D6 (80 ppm). Sedangkan kecepatan pengadukan yang digunakan yaitu A1 (120 rpm selama 2 menit & 60 rpm selama 13 menit) dan A2 (100 rpm selama 2 menit dan 40 rpm selama 13 menit). Kemudian didiamkan selama 90 menit untuk pengendapan. Parameter yang akan diuji meliputi empat parameter yaitu pH, TSS, Fe, dan Mn. Selanjutnya hasil penelitian akan dianalisis menggunakan RAL Faktorial dengan metode ANOVA (General Linear Model dan Tukey Pairwise Comparison) menggunakan Software Minitab 19. Penelitian ini dilakukan di Coal Mine Project pada September - November 2019. Berdasarkan dari hasil penelitian didapatkan bahwa jenis koagulan yang lebih tepat untuk pengolahan air asam tambang yaitu Alumunium Sulfat. Kombinasi perlakuan terbaik didapatkan dengan nilai efisiensi tertinggi untuk Alumunium Sulfat terdapat pada kombinasi perlakuan J1D6A2 yaitu dengan efisiensi penyisihan untuk parameter TSS, Fe, dan Mn berturut – turut sebesar 88,87% ; 60,56% ; 79,81%. Sedangkan kombinasi perlakuan terbaik untuk PAC terdapat pada kombinasi perlakuan J2D4A1 yaitu dengan efisiensi penyisihan untuk parameter TSS, Fem dan Mn berturut – turut sebesar 97,30% ; 94,44% ; dan 95,66%. Untuk dosis optimum yang dapatkan pada Alumunium Sulfat yaitu sebesar 80 ppm, sedangkan untuk PAC yaitu sebesar 60 ppm. Namun penggunaan PAC mengakibatkan penurunan nilai pH yang cukup signifikan, sehingga memerlukan perlakuan tambahan dengan pemberian kampur untuk mengontrol nilai akhir pH agar sesuai dengan standar baku mutu, selain itu biaya penggunaan PAC juga tergolong mahal jika dibandingkan dengan Alumunium Sulfat yaitu sebesar Rp 2.400/m3

English Abstract

Mining activities my change a very large amount of the surrounding environment. One problem that occurs is acid mine drainage, which is characterized by low pH of water, high content of suspended solids, iron, and manganese. Based on the Regional Regulation of the Province of East Kalimantan No. 2 of 2011 concerning Water Quality Management and Water Pollution Control, the standard quality of wastewater in coal mining activities is based on four parameters namely total (Fe), total Manganese (Mn), pH and suspended residue (TSS) must not exceed a maximum of 7 mg / L; 4 mg / L; 6-9 mg / L; 300 mg / L. Acid Mine Drainage treatment that is commonly used deposition of suspended solids using coagulants, by the important factors are the optimum dose of the coagulant and he stirring velocity during operation. Therefore this study was conducted to compare the efficiency between the two types of coagulants, knowing the optimum dose used and knowing the estimated costs that need to be incurred. This study used an experimental method on two different types of coagulants, namely J1 (Aluminum Sulfate / AS) and J2 (Poly Aluminum Chloride / PAC). Furthermore, the coagulation and flocculation processes will be carried out using the Jar Test method. Coagulant doses used were D1 (30 ppm), D2 (40 ppm), D3 (50 ppm), D4 (60 ppm), D5 (70 ppm), and D6 (80 ppm). While the stirring speeds used were A1 (120 rpm for 2 minutes & 60 rpm for 13 minutes) and A2 (100 rpm for 2 minutes and 40 rpm for 13 minutes). Then allowed to stand for 90 minutes for precipitation. The parameters to be tested include four parameters namely pH, TSS, Fe, and Mn. Furthermore, the results of the study will be analyzed using Factorial RAL with ANOVA (General Linear Model and Tukey Pairwise Comparison) methods using Minitab Software 19. This research was conducted at the Coal Mine Project in September - November 2019. Based on the results of the study found that the type of coagulant that was more appropriate for acid mine drainage treatment was Aluminum Sulfate. The best treatment combination was obtained with the highest efficiency value for Aluminum Sulfate found in the J1D6A2 treatment combination, namely the removal efficiency for TSS, Fe, and Mn parameters were 88.87%; 60.56%; 79.81% respectively. Whereas the best treatment combination for PAC was found in the J2D4A1 treatment combination, namely the removal efficiency for TSS, Fem, and Mn parameters respectively 97.30%; 94.44%; and 95.66%. For the optimum dosage that gets on Aluminum Sulphate that is equal to 80 ppm, while for PAC that is equal to 60 ppm. However, the use of PAC resulted in a significant decrease in pH value, thus requiring additional treatment by providing camps to control the final pH value to conform to quality standards, also, the cost of using PAC was also costly when compared to Aluminum Sulfate which was Rp 2,400 / m3

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0520100058
Uncontrolled Keywords: Air Asam Tambang, Dosis Optimum, Alumunium Sulfat, PAC,Acid Mine Drainage, Optimum Dose, Aluminum Sulfate, PAC
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User: Zainul Mustofa
Date Deposited: 06 Jul 2022 02:18
Last Modified: 01 Oct 2024 06:46
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191616
[thumbnail of -Ayusiti Nadya Tichita Putri.pdf] Text
-Ayusiti Nadya Tichita Putri.pdf

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item