Hadinata, Ponda Hernest and Dr. dr. Supriono, Sp.PD-KGEH and dr. Syifa Mustika, Sp.PD-KGEH (2022) Uji Ekstrak Daun Moringa Oleifera Terhadap Ekspresi Cytokeratin-7 Di Jaringan Hati Dan Perbaikan Derajat Fibrosis Hati Pada Tikus Model Fibrosis Hati. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
LATAR BELAKANG: Fibrosis hati merupakan kondisi akibat terjadi pembentukan jaringan ikat secara berlebihan karena peradangan berkelanjutan terus menerus disertai dengan kematian sel-sel hati yang merupakan respons terhadap cedera hati. Hati memiliki kemampuan untuk regenerasi dengan membentuk sel hepatosit baru dari sel oval sebagai regulasi keseimbangan regenerasi dan fibrosis. Proses fibrosis hati akan memicu regenerasi hati dengan membentuk ductular reaction. Cytokeratin-7 dapat menjadi marker ductular reaction saat proses regenerasi hati. Daun Kelor (Moringa oleifera) dikenal dapat menginhibisi liver fibrosis dengan sifat antioksidan dan antiinflamasi. Diperlukan penelitian untuk melihat apakah Moringa oleifera memiliki kemampuan untuk meregenerasi hati selain sebagai antifibrosis. Sehingga daun kelor berpotensi dikembangkan sebagai terapi komplementer fibrosis hati. TUJUAN PENELITIAN: Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun kelor terhadap ekspresi cytokeratin-7 jaringan hati dan derajat fibrosis pada tikus model fibrosis hati. METODE: Penelitian eksperimental pada 30 ekor tikus jantan umur 12 minggu yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu K-Neg (injeksi NaCl 0.9% selama 14 minggu), K-Pos (injeksi CCL4 10% selama 14 minggu), KP-1 (CCL4 10% selama 14 minggu + ekstrak daun kelor dosis 150 mg/ kgBB/hari), KP-2 (CCL4 10% selama 14 minggu + ekstrak daun kelor dosis 300 mg/ kgBB/hari), dan KP3 (CCL4 10% selama 14 minggu + ekstrak daun kelor dosis 600 mg/ kgBB/hari). Pengukuran ekspresi cytokeratin-7 jaringan hati pada sel oval dilakukan dengan metode imunohistiokimia dengan penghitungan yang dibantu software Master Olyvia 2.4. Penilaian derajat fibrosis hati dilakukan dengan pengecatan Masson’s trichrome (MT) dengan menggunakan skala METAVIR. Analisis data uji komparatif dan uji korelatif dilakukan dengan software IBM Statistik SPSS versi 23, dengan nilai p<0,05 dinyatakan signfikan. HASIL: Pada derajat fibrosis, didapatkan derajat F3 pada seluruh sampel K-positif dan KP-1, 5 sampel F3 dan dan 1 sampel F2 pada KP-2, 2 sampel F1 dan 4 sampel F2 pada KP-3. Didapatkan perbedaan yang signifikan pada derajat fibrosis antar kelompok (p=0,000). Terdapat penurunan derajat fibrosis yang bermakna pada hewan coba yang mendapatkan ekstrak daun kelor (KP-2 dan KP-3) dibandingkan dengan K-Pos (p<0,05). Rerata ekspresi cytokeratin-7 juga berbeda signifikan antar kelompok (p=0.000). Ekspresi cytokeratin-7 lebih tinggi pada tikus model fibrosis yaitu pada K-Pos bila dibandingkan dengan K-Neg. Pemberian ekstrak daun kelor dengan dosis yang semakin meningkat dapat meningkatkan ekspresi cytokeratin-7 pada K-P1, K-P2 dan K-P3 berturut-turut. Terdapat korelasi negatif yang bermakna antara ekspresi cytokeratin-7 dengan derajat fibrosis (p= 0,000; r= 0,836) pada tikus model fibrosis yang di berikan ekstrak Moringa oleifera. KESIMPULAN: Pemberian ekstrak daun kelor dapat meningkatkan ekspresi cytokeratin-7 jaringan hati dan perbaikan derajat fibrosis hati pada tikus model fibrosis hati.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0422060021 |
Uncontrolled Keywords: | Moringa oleifera, cytokeratin-7, fibrosis hati, sel oval |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 616 Diseases |
Divisions: | Profesi Kedokteran > Spesialis Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 05 Jul 2022 02:38 |
Last Modified: | 05 Jul 2022 02:38 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191539 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Ponda Hernest Hadinata.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (4MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |