Awali, Muhammad Atho Maghfiro Ramadhani and Prof.Dr.Ir. Bambang Suharto, MS and Fajri Anugroho, STP, M.Agr, Ph.D (2021) Analisis Kualitas Air Sungai Arut Akibat Pola Penggunaan Lahan diKota Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Sumber daya air haruslah dijaga dan dilestarikan agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia dan juga mahkluk hidup lainnya. Sejak lama Sungai Arut telah menjadi tumpuan utama dalam pemenuhan kebutuhan air sehari-hari masyarakat asli dan sekitar sungai semenjak Kota Pangkalan Bun didirikan pada tahun 1530 hingga sekarang. Namun pencemaran sudah mulai terjadi di Sungai Arut yang disebabkan rusaknya area hulu dan juga aktivitas manusia yang ada di sepanjang Sungai Arut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan nilai kualitas air/status mutu air Sungai Arut serta mengetahui tingkat pencemaran air di beberapa pola pemanfaatan lahan di Sungai Arut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sampel air diambil di lima lokasi pada beberapa tipe penggunaan lahan, kemudian dilakukan pengujian laboratorium meliputi TSS, Suhu, DO, BOD, COD, Amonia, Fosfat, pH, dan total Coliform. Kemudian hasil tersebut dibandingkan dengan baku mutu Air sungai berdasar PP No.82 tahun 2001 untuk mengetahui tingkat pencemarannya. Untuk mengevaluasi nilai kualitas air sungai digunakan metode Indeks Pencemaran berdasar Kepmen LH No.115 tahun 2003, sehingga dapat ditentukan status mutu air dan juga dapat atau tidak nya Sungai Arut dipergunakan untuk peruntukkan tertentu berdasarkan parameter tertentu. Hasil penelitian ini yang pertama menunjukkan bahwa dari lima lokasi pengambilan sampel, baku mutu air Sungai Arut sudah tidak memenuhi syarat sebagai air kelas II untuk parameter suhu, TSS, BOD, COD, DO, Amonia, dan juga fosfat. Kedua didapatkan hasil bahwa parameter amonia sebagai parameter yang paling signifikan nilai indeks pencemarannya di tiga dari lima lokasi titik sampling. Kesimpulan dari penelitian ini yang pertama adalah debit terbesar tercatat di area hilir senilai 113,616 m3/s, kedua adanya tiga sumber pencemar utama di Sungai Arut yaitu air limpasan perkebunan sawit, limbah dari area perdagangan, dan juga limbah dari area permukiman penduduk. Terakhir, bahwa Sungai Arut tidak dapat dipergunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar sebagaimana peruntukannya sebagai air kelas II, sebab kadar amonium yang terkandung di seluruh lokasi titik sampling telah melewati baku mutu dan kadar yang mampu ditoleransi oleh ikan air tawar senilai 0,05 mg/L. Saran yang dapat diberikan adalah agar pemerintah dan juga warga dapat lebih sadar akan tiga sumber pencemar utama yang ada di Sungai Arut, dan juga melakukan langkah-langkah untuk mengurangi tingginya kadar amonia dalam air di Sungai Arut
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0520100018 |
Uncontrolled Keywords: | Analisis Kualitas Air, Indeks Pencemaran, Sungai Arut |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian |
Depositing User: | Zainul Mustofa |
Date Deposited: | 04 Jul 2022 03:26 |
Last Modified: | 07 Oct 2024 03:16 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191459 |
![]() |
Text
Muhammad Atho Maghfiro Ramadhani Awali.pdf Download (3MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |