Walalangi, James Yosep and Dr. Ir. Tri Djoko Lelono, M.Si and Dr. Asus Maizar Suryanto, SH, S.Pi, MP (2022) Pengelolaan Sampah dan Kualitas Lingkungan Perairan Pada Daerah Pesisir Teluk Kota Palu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pengelolaan sampah di Indonesia merupakan issue nasional yang sampai saat ini belum dikelolah secara maksimal. Hal ini disebabkan beberapa faktor, antara lain ketersediaan lahan yang terbatas dan tidak seimbang dengan peningkatan volume timbunan sampah, pemerintah belum mempunyai sistem perencanaan pengelolaan sampah yang profesional, partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah masih rendah dan belum diterapkannya teknologi tepat guna untuk mengolah sampah menjadi bahan yang bernilai. Demikian juga di Kota Palu yang belum maksimal dalam pengelolaan sampah. Meningkatnya laju konsumsi dan pertambahan penduduk Kota Palu mengakibatkan terjadinya peningkatan volume dan keragaman sampah baik jenis sampah organik dan anorganik. Volume dan keragaman sampah ini dapat menjadi beban masyarakat karena menimbulkan berbagai dampak negatif. Timbunan sampah di daerah perkotaan terutama Kota Palu telah melebihi kapasitas pelayanan dan sarana pengelolaan sampah yang ada sehingga sampah menumpuk di Tempat Penampungan Sementara (TPS), dan dilokasi aliran sungai di sekitar permukiman penduduk yang akhirnya sampah-sampah tersebut sampai ke pesisir dan laut. Dampak dari penumpukan sampah tersebut akan berakibat pada menurunnya status kesehatan masyarakat yang bermukim di sepanjang muara sungai-sungai Kota Palu, serta menurunnya kualitas lingkungan perairan pesisir. Penelitian yang komprehensif diperlukan untuk merumuskan pengelolaan sampah tersebut. Hal ini dapat dilihat lewat timbunan sampah-sampah laut pada waktu air laut surut, baik itu pada bagian muara sungai maupun disepanjang pesisir pantai teluk Kota Palu. Dari berbagai permasalahan yang ada di lingkungan pesisir teluk Kota Palu maka tujuan dari penelitian ini adalah : menganalisis jenis serta kepadatan mutlak sampah organik/anorganik yang terdeposit di pesisir, menganalisis dan mengkaji dampak pencemaran sampah organik dan anorganik terhadap kualitas perairan, menganalisis dan mengkaji persepsi dan struktur sosial masyarakat dalam pengendalian pencemaran wilayah pesisir dan laut serta merumuskan strategi pengelolaan wilayah pesisir dan laut teluk Kota Palu. Penggunaan metode penelitian kuadran dengan LIT (Line Intercept Transect) untuk memetakan karakteristik/jenis serta jumlah total sampah laut organik maupun anorganik yang terdeposit di sepanjang garis intertidal saat air laut surut. Pencemaran sampah organik dan anorganik terhadap kualitas perairan Kota Palu berdasarkan hasil analisis komponen utama (Principal Component Analysis-PCA) memiliki korelasi yang saling berkaitan antara parameter kualitas perairan dengan sampah yang dapat menurunkan kualitasx x lingkungan pesisir Kota Palu. Kompleksitas permasalahan pencemaran tersebut setelah bencana alam gempa bumi dan tsunami di wilayah pesisir Teluk Palu, memerlukan kajian yang komprehensif untuk membandingkan kondisi terhadap pengelolaan sampah pada daerah pesisir sebelum dan pasca bencana yang pada akhirnya dapat ditarik beberapa rekomendasi kebijakan melalui pendekatan analisis kualitatif dan kuantitatif SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) dalam pengelolaan wilayah pesisir dan laut. Analisa persepsi dan struktur sosial masyarakat pesisir teluk Kota Palu juga berkontribusi dalam menjawab permasalahan pencemaran yang terjadi. Mulai dari analisis perencanaan pengelolaan lingkungan pesisir, analisis persepsi masyarakat tentang “sikap” dalam pengendalian pencemaran, serta Analisis persepsi masyarakat tentang “tindakan/penangan” sampah dalam pengendalian pencemaran pesisir dan laut. Selain itu sebagai bioindikator pencemaran perairan laut, fitoplankton juga dianalisa dengan pendekatan indeks keanekaragamannya (H’) sehingga dapat diketahui seberapa besar keanekaragaman/jenis fitoplankton ini selama penelitian ini dilakukan . Jumlah potongan dan berat sampah laut organik dan anorganik yang di dapatkan selama tiga bulan penelitian (Desember 2019, Januari 2020 dan Februari 2020) dengan delapan titik lokasi penelitian setiap bulannya. Hasil analisis sampah laut organik di teluk Kota Palu adalah terdapat beberapa jenis sampah laut tersebut yaitu batang sayur (nn), daun (nn), tulang ikan, kayu/ranting, sabut kelapa dan lainnya yang bersifat sampah organik. Jumlah terbanyak dari potongan sampah laut organik pada bulan Februari 2020 sedangkan beratnya pada bulan Desember 2019. Sedangkan sampah laut anorganik terdapat tujuh jenis/kategori di teluk Kota Palu yaitu sampah plastik, sampah kaca, sampah kain/tekstil, sampah aluminium, sampah karet, sampah kertas dan sampah styrofoam. Jumlah tertinggi untuk potongan sampah laut anorganik pada bulan Januari 2020 dan untuk beratnya pada bulan Desember 2019. Hasil analisis dampak sampah laut bagi kualitas perairan pesisir teluk Kota Palu melalui pendekatan PCA pada : bulan Desember 2019 didapatkan korelasi positif antara sampah laut organik dengan parameter kualitas air laut yaitu TSS, turbiditas, BOD5 dan COD. Sampah laut anorganik berkorelasi positif dengan salinitas. Bulan Januari 2020, korelasi positif sampah laut organik dengan parameter salinitas dan untuk sampah laut anorganik korelasi kuat dengan parameter TSS. Bulan Januari 2020 korelasi kuat antara sampah laut organik dengan parameter PO4 dan sampah laut anorganik berkorelasi positif dengan COD. Dampak sampah laut terhadap keanekaragaman phytoplankton Berdasarkan besarnya indeks keanekaragaman jenisnya, masuk dalam kategori nilai 1 ≤ H” ≤ 33 / melimpah sedang. Hasil analisis persepsi dan struktur sosial masyarakat dalam pengendalian pencemaran wilayah pesisir dan laut teluk Kota Palu adalah untuk analisis persepsi masyarakat terdapat tiga kategori utama yaitu perencanaan pengelolaan lingkungan pesisir, sikap pengendalian pencemaran dan tindakan pengendalian pencemaran. Sedangkan untuk struktur sosial masyarakat terdapat ukuran/standar yaitu kekayaan, kekuasaan, kehormatan dan pengetahuan. Hasil analisis strategi pengelolaan wilayah pesisir dan laut teluk Kota Palu berdasarkan analisa kualitatif dan kuantitatif dalam diagram SWOT ditemukan dalam kuadran I yaitu rekomendasi kebijakan dengan strategi Strenght- Opportunity (S-O).xi xi Penelitian ini dapat menjawab beberapa pertanyaan dasar ilmiah tentang bagaimana mengelola sampah dan kualitas perairan laut serta dapat menjadi salah satu sumber informasi ilmiah mengenai pencemaran pesisir dan laut sehingga dapat memberikan beberapa rekomendasi kebijakan pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut teluk Kota Palu. Diharapkan juga dalam penelitian ini dapat lebih luas lagi pengambilan data primernya terhadap semua kawasan pesisir dan laut teluk Kota Palu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam menentukan suatu rekomendasi pengelolaan lingkungan pesisir. Untuk pengelolaan kedepan perlu adanya database tentang jumlah sampah laut, sehingga dapat diminimalisir kerusakan kawasan pesisir teluk Kota Palu. Selain itu, perlu adanya peraturan (Keppres/Instruksi Menteri/Perda) yang mengatur kuat tentang pengadaan fasilitas dan pengelolaan pencemaran lingkungan di TPS dan TPA sehingga dapat di maksimalkan pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut secara terpadu dan berkelanjutan di teluk Kota Palu.
English Abstract
Waste management in Indonesia is a national issue which until now has not been managed optimally. This is due to several factors, including the limited and unbalanced land availability with the increase in the volume of waste dumps, the government does not yet have a professional waste management planning system, community participation in waste management is still low and the appropriate technology has not been applied to process waste into materials that are suitable for use. worth. Likewise in Palu City, which has not been maximized in waste management. The increasing rate of consumption and population growth of Palu City has resulted in an increase in the volume and diversity of waste, both organic and inorganic. The volume and diversity of this waste can become a burden on the community because it causes various negative impacts. Heaps of garbage in urban areas, especially Palu City, have exceeded the capacity of existing waste management services and facilities, so that waste accumulates in Temporary Shelters (TPS), and in locations where rivers flow around residential areas, which eventually reaches the coast and the sea. The impact of the accumulation of garbage will result in a decrease in the health status of the people who live along the mouths of the rivers of Palu City, as well as a decrease in the environmental quality of coastal waters. Of the various problems that exist in the coastal environment of the Bay of Palu City, the objectives of this study are: to analyze the type and absolute density of organic/inorganic waste deposited on the coast, to analyze and assess the impact of organic and inorganic waste pollution on water quality, to analyze and examine perceptions and social structure of the community in controlling pollution of coastal and marine areas as well as formulating a strategy for the management of coastal and marine areas of the Bay of Palu City. The use of quadrant research method with LIT (Line Intercept Transect) to map the characteristics/types and the total amount of organic and inorganic marine debris deposited along the intertidal line at low tide. Organic and inorganic waste pollution on the water quality of Palu City based on the results of the Principal Component Analysis (PCA) has an interrelated correlation between water quality parameters and waste that can reduce the quality of the coastal environment of Palu City. The complexity of the pollution problem after the earthquake and tsunami in the coastal area of Palu Bay, requires a comprehensive study to compare the conditions for waste management in coastal areas before and after the disaster which in the end can draw several policy recommendations through a qualitative and quantitative SWOT analysis approach (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) in the management of coastal and marine areas. Analysis of the perception and social structure of the coastal community of the Palu City bay also contributes to answering the pollution problems that occur. Apart from that, as a bioindicator of marine water pollution, phytoplankton were also analyzed using the diversity index approachxiii xiii (H') so that it could be seen how much diversity/type of phytoplankton was during this research. The number of pieces and weight of organic and inorganic marine debris obtained during the three months of the study (December 2019, January 2020 and February 2020) with eight research locations each month. The results of the analysis of organic marine debris in the bay of Palu City are that there are several types of marine debris, namely vegetable stems (nn), leaves (nn), fish bones, wood/twigs, coconut fiber and other organic waste. The largest number of pieces of organic marine debris was in February 2020 while the weight was in December 2019. Meanwhile, inorganic marine debris contained seven types/categories in the Palu City bay, namely plastic waste, glass waste, cloth/textile waste, aluminum waste, rubber waste, and waste. paper and styrofoam trash. The highest number for pieces of inorganic marine debris was in January 2020 and for weight in December 2019. The results of the analysis of the impact of marine debris on the quality of the coastal waters of the Palu City bay through the PCA approach on: December 2019 found a positive correlation between organic marine debris and seawater quality parameters, namely TSS, turbidity, BOD5 and COD. Inorganic marine debris is positively correlated with salinity. In January 2020, the positive correlation of organic marine debris with salinity parameters and for inorganic marine debris a strong correlation with TSS parameters. In January 2020 there was a strong correlation between organic marine debris with PO4 parameters and inorganic marine debris positively correlated with COD. The impact of marine debris on the diversity of phytoplankton Based on the magnitude of the species diversity index, it is included in the category of value 1 ≤ H” ≤ 33 / moderate abundance. The results of the analysis of community perceptions and social structures in controlling pollution in the coastal and marine areas of the Palu City bay are for the analysis of public perceptions there are three main categories, namely coastal environmental management planning, pollution control attitudes and pollution control measures. As for the social structure of society, there are measures/standards, namely wealth, power, honor and knowledge. The results of the analysis of the coastal and marine area management strategy of Palu City based on qualitative and quantitative analysis in the SWOT diagram are found in quadrant I, namely policy recommendations with the Strength-Opportunity (S-O) strategy. This research can answer some basic scientific questions about how to manage waste and the quality of marine waters and can be a source of scientific information about coastal and marine pollution so that it can provide some policy recommendations for the management of coastal and marine resources in Palu City. It is also hoped that this research will provide a wider range of primary data collection for all coastal and marine areas of the Palu City bay. The method used in this study can be used as a reference in determining a recommendation for coastal environmental management. For future management, it is necessary to have a database on the amount of marine debris, so that damage to the coastal bay area of Palu City can be minimized. In addition, there is a need for regulations (Keppres/Ministerial Instructions/Perda) that strictly regulate the procurement of facilities and management of environmental pollution at TPS and TPA so that the management of coastal and marine resources in an integrated and sustainable manner can be maximized in the Bay of Palu City.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 062208 |
Uncontrolled Keywords: | - |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation |
Divisions: | S2/S3 > Doktor Ilmu Perikanan dan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan |
Depositing User: | Zainul Mustofa |
Date Deposited: | 14 Jun 2022 03:18 |
Last Modified: | 14 Jun 2022 03:18 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191103 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
james walalangi.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (4MB) |
Actions (login required)
View Item |