Klau, Nopriyan Petrus (2018) Peran Modal Sosial Masyarakat Dalam Pengembangan Ekowisata Air Terjun Mauhalek Di Kabupaten Belu. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Di wilayah Nusa Tenggara Timur, destinasi wisata mulai berkembang secara pesat, selaras dengan era globalisasi yaitu peningkatan teknologi dan komunikasi yang ada di wilayah ini. Ada beberapa tawaran destinasi wisata yang sangat beragam, mulai dari wisata pegunungan, satwa, bahari, agro. Di Kabupaten Belu terdapat salah satu wisata air terjun Mauhalek yang berada di Kecamatan Lasiolat Desa Raiulun, Potensi dan keindahan air terjun Mauhalek tidak terlepas dari peran masyarakat sekitar dalam menjaga kelestarian air terjun Mauhalek ini dengan berbagai aturan-aturan adat yang telah ada sejak jaman dahulu serta aturan tersebut diturun temurunkan sampai saat ini. Tradisi yang dilakukan masyarakat lokal dalam menjaga kelestarian alam dengan upacara adat maupun aturan aturan serta pemberian sanksi kepada yang melanggar merupakan suatu tradisi yang perlu dikembangkan sehingga dapat mempertahankan kelestarian alam Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi keadaan dan bentuk modal sosial masyarakat sekitar air terjun Mauhalek, mengidentifikasi peran modal sosial dalam pengembangan ekowisata air terjun Mauhalek. Penelitian ini mengidentifikasi 4 variabel dan 19 indikator dengan menggunakan pendekatan fenomenologi dengan faktor penting modal sosial serta produk dan jasa dari air terjun Mauhalek. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara mendalam terhadap orang orang yang berkepentingan didalam pengelolaan air terjun Mauhalek dan observasi sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen- dokumen di instansi atau lembaga terkait. Dari hasil penelitian di dapat Keadaan sosial masyarakat sekitar air terjun Mauhalek, Mereka memiliki jenis kehidupan berkelompok yang dinamakan suku di desa Raiulun terdapat 11 suku dari 875 penduduk, Keadaan ekonomi masyarakat desa Raiulun pada umumnya bekerja sebagai petani. Dalam satu tahun, produksi pertanian yang bisa dihasilkan adalah 3.399 – 7.585 ton/tahun. Keadaan lingkungan di desa Raiulun terdapat sumber air bersih yang cukup tersedia untuk masyarakat, sumber mata air ini berasal dari sumber mata air siata yang masih terjaga kelestariannya dilihat dari masih banyak pepohonan besar disekitar mata air. Data yang diambil terdapat ± 14 jenis vegetasi pohon yang terdapat pada mata air ini. xi Berbagai aturan adat dalam menjaga air terjun Mauhalek yang masih ada sampai saat ini salah satunya adalah ukum badu (pelarangan menebang pohon dan mengabil buah yang ada disekitar hutan mauhalek). Kepercayaan yang tinggi terhadap mitos dan aturan aturan yang diteruskan oleh pemimpin adat (kepala suku) yang membuat masyarakat desa Raiulun masih menjaga kelestarian air terjun Mauhalek. Dalam pengembangan air terjun Mauhalek, masyarakat desa Raiulun melalui pemerintah desa membuat suatu organisasi resmi yaitu BUMDes sebagai wadah resmi dalam pengelolaan air terjun Mauhalek. Tingkat modal sosial masyarakat mempengaruhi keberhasilan pengembangan wisata air terjun Mauhalek, Dilihat dari beberapa norma yang telah ada sejak jaman dahulu serta didukung oleh kepatuhan masyarakat desa Raiulun dalam mematuhi aturan adat yang telah ada membuat wisata air terjun ini tetap terjaga keaslian dan keidahannya, Kemauan untuk mengembangkan air terjun Mauhalek masyarakat desa Raiulun yang tergabung dalam kelompok BUMDes mengelola dan mengembangkan air terjun Mauhalek dengan pendapatan yang mereka dapatkan dengan menambah fasilitas dan layanan lainnya.
English Abstract
At area of East Nusa Tenggara, tourism destination begin to develop rapidly, along with the globalization that is the improvement of technology and communication at the area. There are various tourism destination offers, from mountainous tourism, maritime, agro tourisms. At Belu Regency there is waterpark of Mauhalek waterfall at Lasiolat Sub district, Raiulun village. The potentials and beauty of the Mauhalek waterfall can not be separated from the around societies role in preserving the Mauhalek waterfall with various customs regulation existing since long time ago and the regulation is inherited up to now. Tradition done by the local communities in preserving the natural preservation with the traditional ceremony or regulation and giving sanction to those violate is tradition that should be developed so able to preserve the natural preservation. The research aimed at studying the condition and form of societal social capital around Mauhalek waterfall, studying the relationship and the social capital role in supporting the product of waterpark of the Mauhalek waterfall. The research identify 4 variables and 19 indicators by using phenomenological approach with important factor of social capital and product and services from the Mauhalek waterfall. Data used in the research are primary and secondary data. Primary data were obtained from depth interview to the relevant people in managing the Mauhalek waterfall and observation while the secondary data obtained from documents in the relevant institutions. From the results can be found the social condition of the around communities of Mauhalek waterfall, they have grouped life named ethnic at Raiulun village there are 11 ethnics from 875 peoples, economic condition of the Raiulun village generally as farmer. In a year, the agricultural production produced 3.399 – 7.585 tons/year. The environmental condition at Raiulun village, there is spring available sufficiently for the community, the spring come from the siata spring which is preserved can be seen from the many plants around the spring. From data taken there are ± 14 plant vegetation at around the spring. Various custom regulation in preserving the Mauhalek waterfall still exist up to now, such as ukum badu (the prohibition to cut tree and take fruit around mauhalek forest). High belief to the myth and the regulation given by custom head (ethnic head) make the communities of Raiulun village still preserve the preservation of Mauhalek waterfall. From the development of Mauhalek waterfall, xiii Raiulun villager through the village government make official organization that is Village Owned Corporation as container to manage the Mauhalek waterfall. The social capital influence the management of Mauhalek waterfall. Viewed from the several norms exist since long time ago and supported by the Raiulun rural communities subservience in following the custom regulation make the waterfall tourism still preserved its originality and beauty. The willing to develop Mauhalek waterfall of Raiulun village which is grouped into Village Owned Corporation to manage and develop the Mauhalek waterfall with income they get by adding facilities and other services
Other obstract
-
| Item Type: | Thesis (Magister) |
|---|---|
| Identification Number: | TES/306.3/KLA/p/2018/041806688 |
| Uncontrolled Keywords: | Modal Sosial, Pariwisata Berkelanjutan, Air Terjun MauhaleK,-Social Capital, Sustainable Tourism, Mauhalek Waterfall |
| Subjects: | 300 Social sciences > 306 Culture and institutions > 306.3 Economic institutions |
| Divisions: | Program Pascasarjana > Magister Pengelolaan Lingkungan, Program Pascasarjana |
| Depositing User: | Endang Susworini |
| Date Deposited: | 13 Jun 2022 08:22 |
| Last Modified: | 13 Jun 2022 08:22 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191067 |
![[thumbnail of NOPRIYAN PETRUS KLAU.pdf]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text
NOPRIYAN PETRUS KLAU.pdf Download (6MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |