Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Obat Oleh Perawat Di Unit Gawat Darurat Dan Ruang Intensif Rumah Sakit Muhammadiyah Lamong

Karsim, - (2018) Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Obat Oleh Perawat Di Unit Gawat Darurat Dan Ruang Intensif Rumah Sakit Muhammadiyah Lamong. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pemberian obat merupakan sebuah prosedur yang erat berkaitan dengan tenaga keperawatan sebagai bentuk pelimpahan kewenangan dari tenaga medis yaitu pemberian obat kepada pasien. Setiap tindakan yang dilakukan tentunya harus sesuai dengan standar prosedur operasional yang ada. Pemberian obat ini sangat berisiko bagi pasien maupun perawat karena walaupun obat yang diberikan benar saja masih mempunyai efeksamping obat yang dapat membahayakan bagi pasien. Pemberian obat yang salah justru akan menambah dampak yang diperoleh bagi pasien. Perawat memberikan obat karena ada pelimpahan kewenangan dari medis. Obat obatan yang diberikan dengan kewaspadaan tinggi (high alert) harus dipandu dalam sebuah standar prosedur operasional agar dalam melakukan tindakan dapat menjadi sebuah acuan.Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor determinan yang berhubungan dengan akurasi pemberian obat oleh perawat di unit gawat darurat dan ruang intensif rumah sakit Muhammadiyah Lamongan. Penelitian menggunakan desain penelitian yaitu observasional analitik dengan pendekatan cross sectional . Lokasi penelitian ini di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 62 responden. Sampel pada penelitian ini adalah total sampel pada populasi yaitu sebanyak 21 perawat di unit gawat darurat dan 41 perawat di ruang intesif Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan. Pengumpulan data dilakukan setelah responden mengisi kuesioner yang telah dibagikan dan diserahkan kepada kepala ruangan masing – masing kemudian diserahkan kepada bidang keperawatan selanjutnya diserahkan kepada peneliti. Untuk data observasi, peneliti membuat jadwal responden pada shif pagi, sore dan malam selanjutnya dilakukan observasi. Hasil analisis didapatkan pengetahuan tentang medication error , kepatuhan pada SPO pemberian obat high alert, advis pemberian obat melalui telepon, label LASA dan high alert didapatkan hasil nilai p = 0,000. Informasi prosedur pembelian obat kepada pasien didapatkan hasil nilai p = 0,014, lingkungan kerja yang mempermudah pemberian asuhan keperawatan didapatkan hasil nilai p = 0,034. Hasil analisis multivariat didapatkan Odds Ratio (OR) pada variabel kepatuhan SPO adalah 40,062 artinya perawat yang patuh pada SPO akan dapat menyebabkan tidak kesalahan pada akurasi tahap pemberian obat sebesar 40 kali lebih tinggi dibandingkan dengan perawat yang tidak patuh pada standar prosedur operasional setelah dikontrol variabel pengetahuan tentang medication error, label LASA dan high alert serta advis pemberian obat melalui telepon. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan, pemberian informasi prosedur pembelian obat kepada pasien, kepatuhan SPO pemberian obat high alert , label LASA dan high alert , advis pemberian obat melalui telepon serta lingkungan kerja terhadap akurasi pemberian obat oleh perawat di unit gawat darurat dan ruang intensive Rumah vii Sakit Muhammadiyah Lamongan. Perawat yang patuh pada SPO akan tidak dapat menyebabkan kesalahan pada akurasi tahap pemberian obat sebesar 40 kali lebih tinggi dibandingkan dengan perawat yang tidak patuh pada standar prosedur operasional setelah dikontrol variabel pengetahuan, label LASA dan high alert serta advis pemberian obat melalui telepon. Kepatuhan terhadap SPO pemberian obat high alert yang menjadi faktor dominan disebabkan dalam menjalankan sebuah prosedur harus didukung oleh pengetahuan serta prosedur yang lain. Adanya kesalahan pada pemberian obat ini tidak hanya didapatkan dari ketidakpatuhan terhadap SPO pemberian obat high alert saja tetapi juga akibat dari pengetahuan tentang medication error yang kurang, Label LASA dan high alert yang kurang sesuai serta adanya kesalahan pada advis pemberian obat melalui telepon. Identifikasi pasien juga merupakan prosedur yang harus dilakukan ketika pemberian obat. Label dan kemasan untuk obat LASA / high alert juga ada prosedurnya sendiri selain prosedur enam benar. Prosedur ini juga akan bertambah ketika perawat mendapat advis melalui telepon dari medis maka perawat juga harus mematuhi prosedur pemberian obat melalui lisan / melalui telpon.

English Abstract

Drug administration is a procedure closely related to nursing personnel as a form of delegation of authority from medical personnel that is the provision of drugs to patients. Any action taken must be in accordance with standard operating procedures that exist. Provision of these drugs is very risky for patients and nurses because although the drug is given right still have drug efeksamping that can be dangerous for patients. Provision of the wrong drug will only increase the impact that is obtained for the patient. The nurse gives the medicine because there is a delegation of authority from the medical. Drugs given with high alert must be guided in a standardized operational procedure in order to perform the action can be a reference. The purpose of this study is to analyze the determinant factors associated with the accuracy of drug delivery by nurses in the emergency room and intensive space Muhammadiyah Lamongan hospital. Researcher use research design that is analytic observational with cross sectional approach. The location of this research is at Muhammadiyah Lamongan Hospital. The number of respondents in this study was 62 respondents. The sample in this study were total respondents in the population of 21 nurses in the emergency unit and 41 nurses in the intensive space of Muhammadiyah Lamongan Hospital. Data collection is done after the respondents fill out the questionnaires that have been distributed and submitted to the head of each room - each then submitted to the field of nursing subsequently submitted to the researcher. For the observation data, the researcher made the schedule of respondents on the morning, evening and evening shifs followed by observation. The result of the data analysis showed p value = 0.000 for the variables of medication error, high-alert medication SOP conformity, drug advisory on phone, LASA label and high alert drug. Working inviroment p 0,034 and provision of information on drug purchasing procedures p value = 0,014. A multivariate analysis done in this research obtained an Odds Ratio (OR) of 40.062 for the SOP conformity, indicating that nurses who conformed with the SOP in administering the drugs were likely to make 40 times lesser errors in the accuracy of drug administration than those who did not. The conclusion of this study is that there is a significant relationship between knowledge, patient information, SPO compliance, labeling and packaging, oral command and work environment to the accuracy of treatment administration phase by nursing staff in emergency room and intensive room of Muhammadiyah ix Lamongan Hospital. Non-adherent nurses in SPO will be able to cause errors in the accuracy of the treatment administration phase 42 times higher than nurses adhering to standard operational procedures after controlled knowledge, label and packaging variables and oral command Compliance to the SPO of giving high alert drug which becomes the dominant factor caused in running a procedure must be supported by knowledge and other procedures. The errors in the administration of this drug are not only obtained from non-adherence to SPOs giving high alert medication alone but also the consequences of poor medication error, Label Label and unacceptable high alert and errors in the advice of drug delivery by telephone. Patient identification is also a procedure to be performed when administering the drug. Labels and packaging for LASA / high alert drugs also have their own procedures other than the correct six procedures. This procedure will also increase when the nurse gets advice from the phone from the medical nurse must also comply with the procedure of giving medicine via oral / by phone

Other obstract

-

Item Type:	Thesis (Magister)
Identification Number:	TES/610.730 69/KAR/a/2018/041806503
Uncontrolled Keywords:	Patient SAFERTY, medication error, Drug Administration
Subjects:	600 Technology (Applied sciences) > 610 Medicine and health > 610.7 Education, research, nursing, services of allied health personnel > 610.73 Nursing and services of allied health personnel > 610.730 69 Nursing personnel
Divisions:	S2/S3 > Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran
Depositing User:	Endang Susworini
Date Deposited:	13 Jun 2022 08:08
Last Modified:	13 Jun 2022 08:08
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/191061

Text Karsim.pdf Download (4MB)

Actions (login required)

View Item