Ekstrak Kasar Mikroalga Laut Spirulina Sp Sebagai Inducer Β-Aktin Untuk Anti Inflamasi Pada Ikan Kerapu Cantang (Epinephelus Sp) Yang Diinfeksi Viral Nervous Necrosis (Vnn)

Irawanto, Yovan Endik (2018) Ekstrak Kasar Mikroalga Laut Spirulina Sp Sebagai Inducer Β-Aktin Untuk Anti Inflamasi Pada Ikan Kerapu Cantang (Epinephelus Sp) Yang Diinfeksi Viral Nervous Necrosis (Vnn). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ikan dari subfamili Epinephalinae (kerapu) memiliki nilai ekonomi yang cukup besar di daerah tropis dan subtropis. Secara khusus, ikan hidup sangat berharga di Asia Tenggara (Sadovy et al., 2008). Tingginya harga ini menyebabkan peningkatan budidaya. Upaya budidaya biasanya terkendala oleh berbagai penyakit dan virus. Kendala pada kelompok Epinephelus (Kerapu) yang dibudidayakan di Indonesia adalah terbatasnya benih akibat infeksi virus yang menyebabkan kematian hingga 80%, bahkan bisa sampai 100% (Yanuhar et al., 2012). Kematian benih tersebut disebabkan karena serangan Viral Nervous Necrosis. VNN menyebabkan retinopati dan ensefalopati yang memiliki jangkauan inang yang luas (Yuasa et al., 2000). Pemanfaatan mikroalga sudah banyak dikembangkan, terutama dalam bidang farmakologi yang nantinya digunakan sebagai antiviral. Beberapa penelitian menjelaskan bahwa ekstrak dari mikroalga telah menunjukkan aktivitas antiviral (Kok et al., 2011), kemudian fraksi polisakarida dari mikroalga juga berpotensi untuk menghambat produksi retrovirus (Talyshinsky et al., 2002). Salah satu mikroalga yang dapat dimanfaatkan yaitu Spirulina (Arthrospira). Pemanfaatan Spirulina tidak hanya mampu mendukung pertumbuhan ikan. Beberapa penelitian juga menyebutkan mikroalga Spirulina dapat digunakan dalam manajemen kesehatan ikan karena mikroalga ini mengandung protein, vitamin, dan mineral yang tinggi serta senyawa aktif biologis seperti pigmen, diantaranya chlorophyll a dan β-carotene (Bhat & Madyastha, 2000) yang dapat dimanfaatkan sebagai antiviral, antioksidan, dan antimikroba. Kim et al., (2001) juga menambahkan bahwa karotenoid yang terdapat pada Spirulina juga dapat digunakan sebagai inducer untuk peningkatan sistem imun. Selain itu fragmen pigmen protein dari mikroalga dapat dimanfaatkan untuk anti-inflamasi pada saat virus ssRNA menyerang ikan kerapu (Yanuhar, 2015). Sitoskeleton berperan penting dalam menghadapi serangan virus atau penyakit. Pada dasarnya sitoskeleton teridiri dari tiga komponenen yaitu mikrotubul, aktin filamen, dan intermediet filamen. Aktin sendiri merupakan protein, dan paling banyak ditemukan pada sel eukariotik serta memiliki peran penting dalam interaksi protein. Secara umum aktin sitoskeleton yang terdapat pada organisme ada tiga macam yaitu α-aktin, γ-aktin, dan β-aktin (Artman et al., 2014). β-aktin dapat dikatakan sebagai housekeeping gen, dimana gen atau protein ini dibutuhkan sebagai dasar dalam pemeliharaan seluler. β-aktin berperan sebagai kunci dalam mempertahankan struktur sitoskeletal, sitokinesis, endositosis, motilitas sel, dan adhesi sel (Ayscough, 2004). β-aktin juga termasuk salah satu gen yang dapat mentranskripsi kode, yang mana digunakan sebagai dasar induksi untuk ekspresi gen (Linzer dan Nathans, 1983). Karena β-aktin memiliki tingkat ekspresi lebih stabil dibandingkan kontrol internal lainnya, maka β-aktin merupakan salah satu referensi gen paling baik digunakan sebagai ekspresi gen dalam meningkatkan respon imun yang nantinya akan menghambat proses ix transkripsi virus (VNN) di dalam sel. Dengan demikian tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui manfaat ekstrak kasar mikroalga laut Spirulina sp terhadap ekspresi β-aktin (sebagai inducer) pada ikan kerapu cantang yang diinfeksi VNN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekperimental. Pengamatan dilakukan pada perlakuan (a) ikan kontrol (ikan tanpa perlakuan), (b) ikan dengan pemberian ekstrak Spirulina sp, (c) ikan dengan pemberian VNN, dan (d) ikan dengan pemberian Spirulina sp dan pada hari ke-5 diinfeksikan VNN. Metode analisa yang digunakan adalah PCR, nested RT-PCR, IHC, dan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kasar Spirulina sp mengandung senyawa bioaktif seperti flavonoid, alkaloid, terpenoid, tanin dan saponin. Hasil uji in vivo menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kasar Spirulina sp berpengaruh terhadap ekspresi β-aktin. Hasil kuantifikasi PCR (β-aktin) dan nested RT-PCR (VNN) menunjukkan kemunculan band, yakni terdeteksi pada 150 bp untuk β-aktin dan terdeteksi 294 bp untuk VNN. Berdasarkan hasil rata-rata secara kuantitatif meggunakan analisis ImmunoRatio persentase kemunculan β-aktin pada ikan kontrol sebesar 24,5%, pada perlakuan (S1) persentase kemunculan β-aktin 57%, pada perlakuan (S2) persentase kemunculan β-aktin 63,3%, pada perlakuan (S3) persentase kemunculan β-aktin 63,5%, pada perlakuan (V) persentase kemunculan β-aktin 63,6%, pada perlakuan (SV1) persentase kemunculan β-aktin 62,7%, pada perlakuan (SV2) persentase kemunculan β-aktin 64,7%, dan pada perlakuan (SV3) persentase kemunculan β-aktin 63,6%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kandungan senyawa aktif dari ekstrak kasar Spirulina sp mampu berperan sebagai inducer dan dapat meningkatkan ekspresi β-aktin, hal ini terkait dengan peran dan fungsi β-aktin sebagai housekeeping gen dimana peningkatan ekspresi β-aktin akan meningkatkan sistem imun pada ikan terutama dalam menghadapi serangan virus ssRNA positf (VNN).

English Abstract

Fish from subfamily of Epinephaline (grouper) has high economic value in tropic and subtropic area. Specifically, this fish live valuablely in South-east Asia (Sadovy et al., 2008). The increasing of culture for this fish was causing by the high value of this fish. Effort for culturing has obstacles such as diseases and viruses. The obstacles on culturing of Ephinephelus (grouper) in Indonesia are the limitation of this juvenile because of viruses infection and causing of mortality up to 80% until 100% (Yanuhar et al., 2012). The mortality from this juvenile has caused by attacking of Viral Nervous Necrosis. VNN cause retinopation and ensefalopation which has large range of host (Yuasa et al., 2000). The usage of microalgae has been widely developed, especially in pharmacology as antiviral. Some researchs explained if extract of microalgae has shown antiviral activity (Kok et al., 2011), and then the polysaccharide fraction of microalgae has potention for inhibiting the production of retrovirus (Talyshinsky et al., 2002). One of microalgae which can be used is Spirulina (Arthrospira). The usage of Spirulina is not only to supporting the fish growth. The usage of Spirulina also for fish healthy management because this microalgae consist high protein, vitamin, and mineral and then consist of biology active compounds like pigment, such as chlorophyll a and β-carotene (Bhat & Madyastha., 2000) which has been used as antiviral, antioxidant and antimicrobial. Kim et al., (2001) added if caratenoid on Spirulina could be used for inducer to increasing immune system. The other, protein’s pigment fragment of microalgae could be used for anti-inflamation when the ssRNA virus attacking the grouper (Yanuhar, 2015). Chitoskeleton has important role on against the virus attack or diseas. Basically, chytoskeleton consist of three components, microtubule, actin filament and intermediate filament. Actin is protein, and finds the most of eukaryotic cells and has important role on protein interaction. Generally, chitoskeleton actin which finds on organism has three types, they are α-actin, γ-actin and β-actin (Artman et al., 2004). β-actin or housekeeping gen, is where this gen or protein be required as the basic of cellular maintenance. β-actin acts as key in defending the structural of chitoskeletal, endocytosis, cell motility and cell adhetion (Ayscough, 2004). β-actin alse belonging of gen which has the role of code transcrypting, which used as basic of induction for gen expression (Linzaer and Nathans, 1983). β-actin is more stable in expression level than other internal controls, so β-actin is the one of the best reference gen which used as gen expression for increasing immune response and than could be preventing the process of viruses transcription (VNN) xi in cell. So, the purpose of this research is to knowing the fuction of sea microalgae crude extract Spriulina sp for β-actin expression (as inducer) on cantang’s grouper which infected by VNN. The method of this research is experimental. The observation has bee done on treatment (a) the control fish (fish without treatment), (b) fish with given treatment of Spirulins sp extract, (c) fish with given treatment of VNN, and (d) fish with given treatment of Spirulina sp and in the fifth day infected of VNN. The analyze methods used PCR, nested RT-PCR, IHC and ANOVA. The results showed that the crude extract of Spirulina sp consist of bioactive compounds, such as flavonoid, alkaloid, terpenoid, tannis and saponin. In vivo test showed that the given of crude extract of Spirulina sp effected for β-actin expression. The quantification of PCR (β-actin) and nested RT-PCR (VNN) showed of band’s eppearence in 150 bp for β-actin and 249 bp for VNN. Based on the average quantitatifically result using Immuno Ratio analysis, the percentage of β-actin’s appearance from control fish was 24,5%, on treatment (S1) the percentage was 57%, on treatment (S2) the percentage was 63,3%, on treatment (S3) the percentage was 63,5%, on treatment (V) the percentage was 63,6%, on treatment (SV1) the percentage was 62,7%, o treatment (SV2) the percentage was 64,7%, on treatment (SV3) the percentage was 63,6%. Based on the results, we concluded if the active compounds of the Spirulina sp’s crude extract could be used for inducer and could be increasing of β-actin expression. It was relating to the role and function of β-actin as housekeeping gen where the increasing of β-actin expression will increasing immune system on fish, especially to against ssRNA positive viruses (VNN) attack.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/639.3/IRA/e/2018/041806881
Uncontrolled Keywords: Ekstrak Kasar Mikroalga Laut, Spirulina sp, Inducer β-aktin, Anti Inflamasi, Ikan Kerapu Cantang.
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.3 Culture of cold-blooded vertebrates
Divisions: S2/S3 > Magister Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 08 Jun 2022 03:30
Last Modified: 08 Jun 2022 03:30
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190861
[thumbnail of Yovan Endik Irawanto.pdf] Text
Yovan Endik Irawanto.pdf

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item