Pengaruh Fly Ash sebagai Pengganti Sebagian Semen terhadap Kuat Tarik Belah Beton yang Menggunakan Agregat Halus Daur Ulang

Adiputra, Irfan Naufal and Dr. Eng. Ir. Eva Arifi, ST., MT. and Ir. Indra Waluyohadi, ST., MT., M.Sc. (2021) Pengaruh Fly Ash sebagai Pengganti Sebagian Semen terhadap Kuat Tarik Belah Beton yang Menggunakan Agregat Halus Daur Ulang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

konstruksi maka penerapan konstruksi berkelanjutan dapat diterapkan. Penggunaan material konstruksi salah satunya beton diproyeksikan akan terus meningkat sehingga limbah beton yang dihasilkan juga akan bertambah. Oleh karena itu, limbah beton tersebut dapat didaur ulang menjadi material baru berupa agregat daur ulang khususnya agregat halus daur ulang. Langkah lain untuk mendukung konstruksi berkelanjutan yaitu memanfaatkan abu terbang atau fly ash yang dinilai memiliki sifat pozzolan sebagai pengganti sebagian semen dalam campuran beton. Hal ini dilakukan karena produksi semen dapat meningkatkan emisi karbon dioksida (CO2) di udara. Dalam pemanfaatan agregat halus daur ulang pada campuran beton maka kekuatan beton diprediksi akan menurun akibat adanya proses daur ulang. Disamping itu, agregat halus daur ulang juga memiliki nilai penyerapan air yang tinggi yang dapat meningkatkan penyusutan beton sehingga fly ash digunakan untuk mengurangi penyusutan tersebut. Untuk mengetahui tingkat kekuatan beton yang menggunakan agregat halus daur ulang dan fly ash maka dilakukan penelitian berupa pengujian kuat tarik belah beton. Dalam penelitian ini digunakan fly ash kelas C dengan persentase 0%, 25%, dan 50% untuk menggantikan sebagian semen, sedangkan agregat halus daur ulang dengan persentase 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100% digunakan untuk menggantikan agregat halus alami. Agregat halus daur ulang diperoleh dari proses penghancuran limbah beton silinder yang ada di Laboratorium Struktur dan Bahan Konstruksi, Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya dengan kekuatan tekan minimum sebesar K-300 atau 300 kg/cm2. Untuk mengetahui karakteristik agregat yang digunakan maka dilakukan pengujian gradasi, berat isi, berat jenis, penyerapan, dan kadar air agregat. Dilakukan juga pengujian kandungan senyawa pada fly ash untuk menentukan kelas fly ash. Setelah beton dilakukan pengecoran dengan rasio air terhadap semen sebesar 0,39 maka benda uji dilakukan proses curing selama 7 hari dan dilakukan pengujian kuat tarik belah saat beton berumur 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tarik belah beton meningkat secara bertahap pada persentase agregat halus daur ulang 0% hingga 75% dan kembali turun pada persentase 100%. Disamping itu, beton yang menggunakan agregat halus daur ulang memiliki hasil kuat tarik belah yang lebih tinggi daripada beton normal. Hal ini diindikasikan akibat berat isi yang digunakan pada agregat halus daur ulang lebih besar daripada agregat halus alami sehingga meningkatkan kekuatan beton. Disamping itu, penggunaan fly ash pada campuran beton menurunkan kekuatan beton secara bertahap seiring dengan bertambahnya persentase fly ash. Hal ini mengindikasikan bahwa pemanfaatan fly ash sebagai pengganti sebagian semen pada campuran beton dengan umur 28 hari belum mampu

English Abstract

sustainable construction can be applied. The use of concrete materials is projected to increase continuously so that the resulting concrete waste also increases. Therefore, the concrete waste can be recycled into new materials in the form of recycled aggregate, especially recycled fine aggregate. Another way to support sustainable construction is to utilize fly ash which is considered to have pozzolanic properties as a partial substitute for cement in the concrete mixture. This is because cement production can increase carbon dioxide (CO2) emissions in the air. In the utilization of recycled fine aggregate in the concrete mixture, the strength of the concrete is predicted to decrease due to the recycling process. In addition, recycled fine aggregate also has a high-water absorption which can increase the shrinkage of concrete so that fly ash is used to reduce the shrinkage. To determine the level of strength of concrete using recycled fine aggregate and fly ash, the splitting tensile strength test was carried out. In this experiment, fly ash type C with percentages of 0%, 25%, and 50% was used to partially replace cement, while recycled fine aggregate with percentages of 0%, 25%, 50%, 75%, and 100% was used to replace natural fine aggregate. Recycled fine aggregate was obtained from the crushing process of cylindrical concrete waste in the Construction Materials and Structure Laboratory, Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya with a minimum compressive strength of K-300 or 300 kg/cm2. To evaluate the characteristics of the aggregate used, the size distribution, density, specific gravity, absorption, and moisture content were tested. Testing of the compound content in fly ash was also carried out to determine the class of fly ash. After the process of concrete mixing with a water-to-cement ratio of 0.39 complete, the specimens were cured for 7 days and the splitting tensile strength was tested at the age of 28 days. The results showed that the splitting tensile strength of concrete gradually increased at the percentage of recycled fine aggregate from 0% to 75% and decreased at the percentage of 100%. In addition, concrete made from recycled fine aggregate has a higher splitting tensile strength result compared to normal concrete. It is indicated due to the density used in the recycled fine aggregate is greater than the natural fine aggregate, thereby increasing the strength of the concrete. On the other hand, the use of fly ash in the concrete mixture gradually reduced the concrete strength as the percentage of fly ash increased. This indicates that the use of fly ash as a partial replacement of cement in a concrete mixture aged 28 days has not been able to significantly increase the strength of the concrete.

Other obstract

-

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0521070337
Uncontrolled Keywords:	Kata Kunci: Fly Ash, Agregat Halus Daur Ulang, Kuat Tarik Belah Beton
Subjects:	600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering
Divisions:	Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User:	yulia Chasanah
Date Deposited:	20 May 2022 02:21
Last Modified:	10 Oct 2024 01:52
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190657

Text IRFAN NAUFAL ADIPUTRA.pdf Download (14MB)

Actions (login required)

View Item