Muzaki, M.Amin and Dr. Ir. Anang Lastriyanto,, M.Si and Retno Damayanti,, STP, M.P (2021) Pengaruh Penggunaan Dua Alternator Pada Kincir Angin Tipe Lenz. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kebutuhan energi semakin meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk. Selama ini sumber energi masih bergantung pada energi fosil. terdapat sumber energi terbarukan yaitu energi angin. Pulau Nuse memiliki potensi untuk dikembangkan PLTB skala kecil menggunakan kincir angin sumbu vertikal. Kincir angin sumbu vertikal yang akan digunakan adalah tipe lenz dengan dua alternator. Sebelum dilakukan pemasangan kincir angin di Pulau Nuse, dilakukan pengujian pada kincir angin di Pantai Bajulmati Kabupaten malang. Tujuan dari penelitian ini antara lain untuk mengetahui pengaruh penggunaan dua alternator terhadap putaran poros kincir angin dan daya yang dihasilkan untuk pengisian akumulator serta untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi waktu pengisian akumulator. Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung untuk mengukur parameter yang sudah ditentukan. Parameter yang diukur adalah kecepatan angin, kecepatan putar poros, tegangan dan arus listrik yang dihasilkan. pengambilan data dilakukan berdasarkan jumlah alternator yang dipasang untuk mengetahui perbedaan kecepatan putaran. Dari data yang telah didapatkan dilakukan analisis data menggunakan analisis deskriptif. Penelitian dilakukan dengan merancang bagian kincir angin tipe lenz dan merancang alat uji alternator. Pengujian alternator terdapat dua kondisi akumulator dimana akumulator sebelum diisi dan sesudah terisi. Pada akumulator sudah terisi menunjukkan bahwa alternator dapat menghasilkan arus listrik untuk mengisi akumulator pada kecepatan 1033 rpm dan mengeluarkan arus sebesar 3,41 A dan menghasilkan tegangan sebesar 13,4 V. Pada akumulator sebelum diisi menunjukkan bahwa alternator dapat menghasilkan arus pada kecepatan 1194 rpm dan mengeluarkan arus sebesar 7,09 A dan tegangan sebesar 13,4 V. Pengujian kincir angin yang berlokasi di Pantai Bajul Mati didapatkan kecepatan angin tertinggi adalah 7 m/s. Pengujian kincir angin dilakukan berdasarkan jumlah alternator yang terpasang. Pada kondisi tanpa alternator kincir angin dapat berputar pada kecepatan angin 2 m/s dan kecepatan tertinggi didapatkan daya sebesar 240,60 watt. Kondisis satu alternator kincir angin berputar dengan kecepatan angin paling rendah 2,1 m/s dan pada kecepatan putaran tertinggi didapatkan 48,8 rpm. Kondisi dua alternator kincir angin dapat berputar pada kecepatan angin terendah 3,1 m/s dan kecepatan putaran tertinggi didapatkan 36 rpm.
English Abstract
Energy needs are increasing as the population increases. So far, energy sources still depend on fossil energy. There is a renewable energy source, namely wind energy. Nuse Island has the potential to develop a small-scale PLTB using a vertical axis windmill. The vertical axis windmill to be used is a lens type with two alternators. Before installing the windmill on Nuse Island, a test was carried out on the windmill at Bajulmati Beach, Malang Regency. The purpose of this study, among others, to determine the effect of using two alternators on the rotation of the windmill shaft and the power generated for charging the accumulator and to determine the factors that affect the charging time of the accumulator. This research was conducted by direct observation to measure the parameters that have been determined. Parameters measured were wind speed, shaft rotational speed, voltage and electric current generated. Data retrieval is carried out based on the number of alternators installed to determine the difference in rotational speed. From the data that has been obtained, data analysis was carried out using descriptive analysis. The research was conducted by designing the lenz type windmill and designing an alternator test equipment. Testing the alternator there are two conditions of the accumulator in which the accumulator before being filled and after being filled. When the accumulator is filled, it shows that the alternator can generate electric current to charge the accumulator at a speed of 1033 rpm and produces a current of 3.41 A and produces a voltage of 13.4 V. The accumulator before being charged shows that the alternator can generate current at a speed of 1194 rpm and issued a current of 7.09 A and a voltage of 13.4 V. Testing the windmill located at Bajul Mati Beach, the highest wind speed was found to be 7 m/s. Windmill testing is carried out based on the number of alternators installed. In conditions without an alternator the windmill can rotate at a wind speed of 2 m/s and the highest speed obtained is 240.60 watts of power. The condition of one windmill alternator rotates with the lowest wind speed of 2.1 m/s and the highest rotation speed is 48.8 rpm. The condition of the two windmill alternators can rotate at the lowest wind speed of 3.1 m/s and the highest rotation speed is 36 rpm.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | 0521100264 |
| Uncontrolled Keywords: | “Alternator”, “Kincir Angin”, “Waktu Pengisian Akumulator,“Alternator”, “Windmill”, “Accumulator Charging Time” |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
| Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian |
| Depositing User: | soegeng sugeng |
| Date Deposited: | 12 May 2022 07:22 |
| Last Modified: | 12 May 2022 07:22 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190368 |
![[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
M.AMIN MUZAKI.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2023. Download (4MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |