Pengaruh Temperatur Tinggi Pirolisis terhadap Sekam Padi dan Tongkol Jagung untuk Mengurangi Konsentrasi Logam Tembaga (Cu) dalam Air Lindi

Kusnanto, Faras Tri and Prof. Dr. Ir. Ruslan Wirosoedarmo,, MS (2021) Pengaruh Temperatur Tinggi Pirolisis terhadap Sekam Padi dan Tongkol Jagung untuk Mengurangi Konsentrasi Logam Tembaga (Cu) dalam Air Lindi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Seiring dengan perkembangan industri yang semakin pesat, maka limbah yang muncul juga semakin meningkat. Keberadaan industri dapat memberikan dampak positif dan negatif pada lingkungan sekitar. Peningkatan limbah ini muncul perlu dilakukan penanganan. Air lindi terbentuk oleh rembesan kadar air dalam sampah maupun oleh sumber-sumber dari luar seperti pengaruh drainase, air hujan dan lain sebagainya yang melalui tumpukan sampah. Air lindi mengandung polutan padatan tersuspensi, padatan terlarut, zat - zat kimia baik organik maupun anorganik dengan konsentrasi yang cukup tinggi di dalam sampah. Oleh karena itu, perlu didibentuk teknologi yang tepat untuk mengolah air lindi sehingga air hasil olahan ini tidak menimbulkan dampak yang berbahaya terhadap lingkungan. Salah satu teknologi tersebut adalah Biochar yang berasal dari limbah tongkol jagung dan sekam padi. Biochar merupakan arang aktif yang terbentuk melalui pembakaran tidak sempurna (pirolisis) atau tanpa oksigen pada suhu yang tinggi. Biochar ini dapat menurunkan konsentrasi logam salah satunya tembaga (Cu). Penelitian ini dilaksanakan untuk mendapatkan pengaruh temperatur tinggi dan optimum pirolisis sekam padi dan tongkol jagung serta mengetahui pengurangan konsentrasi logam tembaga (Cu) pada air lindi. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode ekskperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan 2 faktor, faktor pertama adalah jenis biochar dan faktor kedua adalah temperatur pirolisis. Pengumpulan limbah lindi menggunakan metode grab sampling. Biochar dibuat dari sekam padi dan tongkol jagung dengan menggunakan temperatur tinggi 500 ˚C dan 600 ˚C. Memasukkan biochar seberat 10 gram pada 100 ml air lindi. Pengadukan dan pencampuran biochar dilakukan selama 30 menit, setelah itu air lindi dan biochar di pisahkan. Menguji konsentrasi Cu dengan menggunakan Atomic Absorbsion Spektrophotometri (AAS). Peneliti ingin meneliti mengenai pengaruh temperatur tinggi pirolisis terhadap sekam padi dan tongkol jagung untuk mengurangi konsentrasi Cu dalam air lindi. Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa temperatur tinggi dan variasi perlakuan pencampuran biochar tidak berpengaruh nyata terhadap penurunan konsentrasi Cu dalam air lindi. Konsentrasi awal Cu sebesar 0.18 mg/L dan setelah perlakuan didapatkan rata-rata konsentrasi Cu paling minimum yaitu pada komposisi 2/3 sekam padi dan 1/3 tongkol jagung sebesar 0.23667 mg/L.

English Abstract

Along with the rapid development of the industry, the waste that appears is also increasing. This increase of waste need to be handled. The existence of industry can have a positive and negative impact on the surrounding environment. Leachate water is formed by seepage of water content in the waste as well as by external sources such as the influence of drainage, rainwater and so on through the pile of garbage. Therefore, it is necessary to find the right technology to be able to change leachate water until the processed water is not harmful to the environment. One such technology is Biochar which can be derived from corn cobs and rice husk waste. Biochar is activated charcoal which is carried out through incomplete combustion (pyrolysis) or without oxygen at high temperatures. After becoming activated charcoal, this biochar can also reduce the concentration of metals, one of which is copper (Cu). This research was conducted to obtain the effect high temperature and optimum pyrolysis of rice husks and corn cobs, to determine reduction concentration of copper metal (Cu) in leachate. The method used in this study is an experimental method using a factorial completely randomized design with 2 factors, the first factor is the type biochar and the second factor is the pyrolysis temperature. The collection leachate waste uses the grab sampling method. Biochar is made from rice husks and corn cobs using high temperatures of 500 °C and 600 °C. Put 10 grams of biochar in 100 ml of leachate. Stirring and mixing of biochar were carried out for 30 minutes, after that the leachate and biochar were separated. To test the concentration of Cu using Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS). Researchers want to examine the effect of high temperature pyrolysis on rice husks and corn cobs to reduce the concentration of Cu in leachate. The research conducted showed that the high temperature and variation of the mixing treatment of biochar did not significantly affect the decrease in Cu concentration in leachate. The initial concentration of Cu was 0.18 mg/L and after treatment, the minimum average Cu concentration was found in the composition of 2/3 rice husks and 1/3 corn cobs of 0.23667 mg/L.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0521100255
Uncontrolled Keywords:	Air lindi, Biochar, Pirolisis, Sekam padi, Tongkol jagung, Tembaga, Temperatur Tinggi,Biochar, Copper, Corn Cobs, High Termperature, Leachate Water , Pyrolysis, Rice Husk.
Subjects:	600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions:	Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User:	Sugeng Moelyono
Date Deposited:	28 Apr 2022 02:57
Last Modified:	28 Apr 2022 02:57
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190261

Text (DALAM MASA EMBARGO) FARAS TRI KUSNANTO.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2023. Download (4MB)

Actions (login required)

View Item