Juniyanto, - and Dr. Choirul Saleh, M.Si and Dr. Sujarwoto, S.IP., M.Si., M.PA (2021) Kolaborasi Antar Perangkat Daerah Di Pemerintahan Kabupaten Gunungkidul. Diploma thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Reformasi birokrasi untuk pembangunan di Indonesia menjadi isu yang nyata, dan kolaborasi menjadi alat yang paling fleksibel di antara yang lain karena model ini memungkinkan keterlibatan seluruh stakeholder tanpa ada intervensi satu sama lain, dan model yang berkelanjutan ini memungkinkan setiap stakeholder mendapatkan keuntungannya dan melakukan konsensus bersama seperti tujuan, identitas, tanggung jawab dan bekerja bersama. Namun demikian, di dalam organisasi internal perangkat daerah yang merupakan bagian dari stakeholder, terdapat keberagaman karakteristik dasar yang perlu menjadi pemahaman mendasar untuk membuat kolaborasi yang dilakukan menjadi lebih baik. Oleh karena itu, mengukur kapasitas perangkat daerah dalam melakukan kolaborasi sangat penting untuk mengetahui kemampuan masing-masing perangkat dalam melakukan kolaborasi. Di Pemda Gunungkidul, informasi mengenai kapasitas perangkat daerah dalam melakukan kolaborasi itu dikatakan baik atau tidak belum sepenuhnya ada, sehingga melalui penelitian ini, peneliti mencoba merumuskan indikator kolaborasi dan mengukur kapasitas kolaborasi perangkat daerah pemda Gunungkidul yang di definisikan dalam lima dimensi utama yaitu governance, administration, autonomy, mutuality dan norm melalui indikator-indikator yang digunakan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ―Apasajakah indikator dalam dimensi governance, administration, autonomy, mutuality dan norm yang menjadi indikator valid dan reliabel untuk mengukur kolaborasi perangkat daerah di Pemda Gunungkidul? Berapa skor total dan masing-masing skor dalam dimensi governance, administration, autonomy, mutuality dan norm kolaborasi perangkat daerah di Pemda Gunungkidul? Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pengumpulan data menggunakan sistem pengambilan sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner terstruktur sebagai alat pengumpulan data. Dengan sampel sebanyak 100 responden dengan mengisi 56 butir kuestioner menggunakan skala likert dari 1 = '' tidak sama sekali '' hingga 7 = '' sebagian besar. '' untuk 4 dimensi dan dari 1 = '' tidak sama sekali '' hingga 7 = '' sebagian besar. '' dan '' sangat tidak setuju '' sampai 5 '' sangat setuju ' untuk dimensi Norma. Fokus dari estimasi adalah nilai koefisien lambda (λ) dari setiap indikator dan koefisien gamma (γ) yang menghubungan linieritas kelima dimensi terhadap kolaborasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di peroleh 26 indikator yang mewakili skala multidimensional kolaborasi yang memiliki ukuran valid berdasarkan teoritis dan statistik dari kelima dimensi. Data valid tersebut dijadikan model untuk diestimasi menjadi model fit. Hasil estimasi data diperoleh model fit dengan chi-square test 7,236 (p value 0,204), GFI = 0,966, AGFI = 0,899, TLI = 0,964, CMIN/DF = 1,447, RMSEA = 0,075, CFI = 0,982, IFI = 0,983, dan NFI = 0,946. Skor total kolaborasi perangkat daerah di Pemda Gunungkidul xi adalah 0,73, sedangkan skor masing-masing dimensi adalah governance =0,70; administration=0,80; autonomy = 0,60; mutuality = 0,72; dan norm = 0,80. Secara keseluruhan, kolaborasi yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten gunungkidul sudah berjalan sangat baik, namun dilihat lebih dalam lagi, terdapat satu dimensi yaitu autonomy yang memiliki skor lebih rendah daripada dimensi lainnya. Sebagai kesimpulan, bahwa melihat hasil yang diperoleh, terdapat beberapa hal yang disampaikan untuk Pemerintahan di Kabupaten Gunungkidul, yaitu (1) peningkatan hubungan in-formal, (2) peningkatan leadership dalam menjalankan peran dan tanggung jawab masing-masing perangkat daerah dalam kolaborasi, (3) menyederhanakan struktur organisasi dalam kolaborasi untuk memaksimalkan pembagian peran dan wewenang; (4) meningkatkan keterbukaan dalam membangun komitmen kolaborasi berkelanjutan; dan (5) meningkatkan kapasitas diri serta lebih membangun kepercayaan antar perangkat daerah.
English Abstract
Bureaucratic reform for development in Indonesia has become a real issue, and collaboration is the most flexible tool among others because this model allows the involvement of all stakeholders without intervening with each other, and this sustainable model allows each stakeholder to benefit and carry out mutual consensus. such as purpose, identity, responsibility and working together. However, within the internal organization of regional apparatus who are part of the stakeholders, there are a variety of basic characteristics that need to be a basic understanding to make the collaboration that is carried out better. Therefore, measuring the capacity of regional devices to collaborate is very important to know the ability of each device to collaborate. In the Gunungkidul Regional Government, information regarding the capacity of regional apparatus in carrying out collaboration is said to be good or not yet completely available, so that through this research, researchers tried to formulate indicators of collaboration and measure the collaborative capacity of the regional apparatus of the Gunungkidul regional government which is defined in five main dimensions, namely governance, administration. , autonomy, mutuality and norms through the indicators used. The formulation of the problem in this research is ―What are the indicators in the dimensions of governance, administration, autonomy, mutuality and norms that are valid and reliable indicators to measure the collaboration of regional apparatus in the Gunungkidul Regional Government? What is the total score and each score in the dimensions of governance, administration, autonomy, mutuality and norms of collaboration between regional apparatus in the Gunungkidul Regional Government? The research method used is a quantitative method with data collection using a sampling system from a population and using a structured questionnaire as a data collection tool. With a sample of 100 respondents by filling out 56 questionnaire items using a Likert scale from 1 = '' not at all '' to 7 = '' mostly. '' for 4 dimensions and from 1 = '' not at all '' to 7 = '' mostly. '' and ''strongly disagree''' to 5 ''strongly agree'' for the Norm dimension. The focus of the estimation is the value of the lambda coefficient (λ) of each indicator and the gamma coefficient (γ) which relates the linearity of the five dimensions to collaboration. The results showed that 26 indicators were obtained representing the multidimensional collaboration scale which had valid measures based on theoretical and statistical values of the five dimensions. The valid data is used as a model to be estimated to be a fit model. The results of the estimated data obtained by the model fit with a chi-square test of 7.236 (p value 0.204), GFI = 0.966, AGFI = 0.899, TLI = 0.964, CMIN/DF = 1.447, RMSEA = 0.075, CFI = 0.982, IFI = 0.983, and NFI = 0.946. The total score for the collaboration of regional apparatus in the Gunungkidul Regional Government is 0.73, while the scores for each dimension are governance = 0.70; administration=0,80; autonomy = 0.60; mutuality = 0.72; and norm = 0.80. Overall, the collaboration xiii carried out by the Gunungkidul district government has gone very well, but if we look deeper, there is one dimension, namely autonomy, which has a lower score than the other dimensions. In conclusion, looking at the results obtained, there are several things that were conveyed to the Government in Gunungkidul Regency, namely (1) increasing informal relations, (2) increasing leadership in carrying out the roles and responsibilities of each regional apparatus in collaboration, ( 3) simplify the organizational structure to maximize the division of roles and authority; (4) increasing transparency in building commitment to sustainable collaboration; and (5) increasing self-capacity and building more trust among regional officials
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Identification Number: | 0521030299 |
| Uncontrolled Keywords: | Kolaborasi, Perangkat Daerah, Governance, Administration, Autonomy, Mutuality, Norm,Collaboration, Regional Apparatus, Governance, Administration, Autonomy, Mutuality, Norm |
| Subjects: | 300 Social sciences > 351 Public administration |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara |
| Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
| Date Deposited: | 27 Apr 2022 03:59 |
| Last Modified: | 27 Apr 2022 03:59 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190225 |
![[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
JUNIYANTO.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2023. Download (5MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |