Pengelolaan Program Kampung Iklim Dalam Perspektif Collaborative Governance (Studi Pada Kelurahan Mojoroto Kota Kediri)

Dewanti, Inggit Kusuma and Dr. Drs. Muhammad Shobaruddin,, MA. and Dr. Ainul Hayat, S.Pd., M.Si (2021) Pengelolaan Program Kampung Iklim Dalam Perspektif Collaborative Governance (Studi Pada Kelurahan Mojoroto Kota Kediri). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian tentang collaborative governance dalam pengelolaan Kampung Iklim di Kelurahan Mojoroto Kota Kediri bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan juga menganalisis proses collaborative governance yang terjadi antara pemerintah, swasta, dan juga masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan Kampung Iklim di Kelurahan Mojoroto Kota Kediri. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis faktor pendukung dan penghambat proses collaborative governance selama pengelolaan Kampung Iklim. Teori yang digunakan dalam penelitian ini antara lain, paradigma administrasi publik, teori manajemen publik, manajemen pengelolaan lingkungan hidup, collaborative governance, dan juga kampung iklim. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data diperoleh dari data primer dan data sekunder. Lokasi penelitian berada di Kota Kediri, dengan situs penelitiannya yaitu Kelurahan Mojoroto. Teknik pengumpulan data menggunakan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data model Spradley, serta uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses collaborative governance yang dilakukan oleh pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam pengelolaan Kampung Iklim di Kelurahan Mojoroto sudah berjalan sejak tahun 2018 sampai dengan sekarang. Teori yang digunakan untuk menganalisis hasil penelitian tersebut adalah teori collaborative governance yang dikemukakan oleh Ansell dan Gash (2007:550) yang meliputi kondisi awal, desain kelembagaan, kepemimpinan fasilitatif, dan proses kolaborasi. Namun terdapat beberapa faktor penghambat yang mempengaruhi antara lain anggaran dana yang terbatas, rendahnya insentif, kemudian besarnya ego sektoral antar stakeholders, dan minimnya peran dari pihak swasta. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa proses collaborative governance dalam pengelolaan Kampung Iklim di Kelurahan Mojoroto sudah berjalan dengan baik, namun terdapat beberapa hambatan sehingga peneliti memberikan saran untuk mengatasi hambatan tersebut dengan cara dibuatkannya peraturan daerah terkait dengan CSR untuk menambah anggaran dana, kemudian melakukan koordinasi yang baik guna mengurangi ego sektoral antar stakeholders, serta mengajak pihak swasta agar dapat berperan lebih optimal selama proses kolaborasi berjalan.

English Abstract

Research on collaborative governance in the management of the Climate Village in Mojoroto Village, Kediri City aims to identify, describe, and also analyze the collaborative governance process that occurs between the government, the private sector, and also the community in carrying out management activities for the Climate Village in Mojoroto Village, Kediri City. In addition, this study also aims to identify, describe and analyze the supporting and inhibiting factors of the collaborative governance process during the management of the Climate Village. The theories used in this study include the paradigm of public administration, public management theory, environmental management, collaborative governance, and climate villages. The research method used is descriptive research method with a qualitative approach. Sources of data obtained from primary data and secondary data. The research location is in the city of Kediri, with the research site being Mojoroto Village. Data collection techniques using interviews, observation, and documentation. The data analysis technique used is Spradley model data analysis, as well as data validity test using triangulation technique. The results of the study indicate that the collaborative governance process carried out by the government, private sector, and community in managing the Climate Village in Mojoroto Village has been running since 2018 until now. The theory used to analyze the research results is the collaborative governance theory proposed by Ansell and Gash (2007:550) which includes initial conditions, institutional design, facilitative leadership, and collaboration processes. However, there are several inhibiting factors that influence, including limited budget funds, low incentives, then the large sectoral ego between stakeholders, and the minimal role of the private sector. Based on the results of this study, it can be concluded that the collaborative governance process in the management of the Climate Village in Mojoroto Village has been going well, but there are several obstacles so that researchers provide suggestions to overcome these obstacles by making regional regulations related to CSR to increase the budget, then perform good coordination in order to reduce sectoral ego between stakeholders, and invite the private sector to play a more optimal role during the collaboration process.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0521030295
Uncontrolled Keywords:	Collaborative governance, Stakeholders, Kampung Iklim , Collaborative governance, Stakehkolders, Climate village
Subjects:	300 Social sciences > 351 Public administration
Divisions:	Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara
Depositing User:	Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited:	27 Apr 2022 03:02
Last Modified:	10 Oct 2024 08:00
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190213

Text INGGIT KUSUMA DEWANTI.pdf Download (4MB)

Actions (login required)

View Item