Tradisi Buwuh Dalam Pesta Pernikahan (Studi Kasus pada Komunitas Gunungan di Kabupaten Lumajang)

Hapsari, Laksmi Diwyacitta (2010) Tradisi Buwuh Dalam Pesta Pernikahan (Studi Kasus pada Komunitas Gunungan di Kabupaten Lumajang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini membahas tentang proses dan makna tradisi buwuh dalam pesta pernikahan pada komunitas gunungan di Kabupaten Lumajang. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang makna tradisi buwuh dalam komunitas gunungan di Kabupaten Lumajang. Tujuan yang kedua untuk memahami proses tradisi buwuh yang terjadi dalam pesta pernikahan pada komunitas gunungan di Kabupaten Lumajang, dengan memahami penelitian ini diharapkan orang akan mengetahui bahwa dalam tradisi buwuhan di komunitas gunungan Kabupaten Lumajang memiliki karakteristik tersendiri terutama dalam proses pertukaran ekonomi dalam kehidupan sosial dari masyarakat Kabupaten Lumajang. Manfaat dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai bahan rujukan dalam mengkaji tradisi buwuh yang berkembang di masyarakat, khususnya pada komunitas gunungan di Kabupaten Lumajang, selain itu hasil penelitian ini bisa sebagai sumbangan dalam kajian sosiologi yang berkembang di masyarakat. Penelitian ini menggunakan teori yang dikemukakan oleh Peter Blau untuk menganalisis pertukaran sosial ekonomi yang terjadi dalam proses buwuh serta memahami struktur sosial berdasarkan analisis proses sosial yang mempengaruhi hubungan antara individu dan kelompok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, dengan tipe studi kasus intrinsic case study. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan interview. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunitas gunungan dapat terus eksis sampai sekarang dikarenakan adanya sistem yang secara kontinyuitas terus berjalan yang dilakukan melalui buwuh, sistem tersebut hampir sama dengan sistem arisan. Seseorang harus membayar sesuai dengan buwuhan yang pernah didapatkan ketika ia mengadakan hajatan, buwuhan yang belum dibayar atau buwuhan yang diberikan kurang dalam komunitas gunungan bisa disebut dengan hutang dan merupakan suatu kewajiban untuk membayarnya. buwuh pada komunitas gunungan di kabupaten Lumajang merupakan salah satu cara untuk meningkatkan solidaritas dan integrasi anggota dalam komunitas gunungan. Situasi sebaliknya pun mungkin terjadi karena hadiah tak mencukupi, ikatan kelompok dapat melemah atau bahkan hancur. Dimana dalam hal ini yang dimaksud hadiah adalah buwuh. Apabila buwuh yang diberikan tak mencukupi, hal ini dapat menyebabkan ikatan kelompok dalam komunitas gunungan dapat melemah atau bahkan hancur

English Abstract

This study examines the process and means in tradition of buwuh within a wedding party among gunungan community in Lumajang regency. Aim of this study is to gain knowledge and understanding about means in tradition of buwuh among gunungan community in Lumajang regency. Second objective is to understand process in tradition of buwuh occurs within a wedding party among gunungan community in Lumajang regency, by understanding this study one is expected to found out that in tradition of buwuhan among gunungan community in Lumajang regency has typical characteristic particularly in economical exchange process within social life of the people in Lumajang regency. Benefit of this study is as point of reference in reviewing tradition of buwuh develops in the society, particularly in gunungan community of Lumajang regency, meantime result of this study might be considered as a contribution within sociology review developed within the community. This study is using a theory suggested by Peter Blau in order to analyze social economy exchange occurs in buwuh processing and to comprehend social structure based on the social process analysis influencing relationship between individual and groups. Method used in this study is qualitative method with case study approach. Data collection technique is observation and interview. Result of this study has revealed that gunungan community might exist until now due to sustainable system occurs in buwuh, the similar system with arisan system. One must pay accord to buwuhan gained when he or she is organizing a party (hajatan), buwuhan unpaid or less paid is considered as a debt and it is an obligation to settle the debt. Buwuh in gunungan community in Lumajang regency is one way to increase solidarity and member integration within gunungan community. Otherwise situation would also occur if present not enough, group bond might weaken or even crushed. In this case, present meant is buwuh. If buwuh given is not enough, it might made group bond within gunungan community might weaken or even crushed

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIS/2010/167/051101685
Uncontrolled Keywords: buwuh, komunitas gunungan, proses, makna,buwuh, gunungan community, process, means.
Subjects: 300 Social sciences > 301 Sociology and anthropology
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 01 Mar 2022 03:46
Last Modified: 01 Mar 2022 03:46
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189922
[thumbnail of Laksmi Diwyacitta Hapsari.pdf] Text
Laksmi Diwyacitta Hapsari.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item