Aufa, Muhammad Shidqy and Ir.Sri Wahyuni, ST.,MT.,Ph.D.,IPM. and Dr.Eng. Tri Budi Prayogo, ST.,MT. (2021) Penentuan Skala Prioritas Rehabilitasi Jaringan Irigasi pada Daerah Irigasi Duk dan Daerah Irigasi Rejali di Kabupaten Lumajang dengan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) Dan Metode Analytic Network Process (ANP). Diploma thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Ketersediaan sumber daya air yang terbatas tentunya dapat menghambat kelangsungan hidup manusia, salah satunya dalam sektor ketahanan pangan. Ketahanan pangan adalah keadaan tercukupinya pangan untuk rumah tangga yang tergambar dengan adanya pangan yang tercukupi, baik pada kualitas ataupun jumlahnya, merata serta aman, dan juga murah. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, dijelaskan bahwa pengolahan sumber daya air guna mendorong nutrisi serta ketahanan pangan dihadapkan pada kecilnya sistem Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi. Sedangkan, berdasarkan UU No. 11/1974 tentang Pengairan yang ditindaklanjuti bersamaan dengan Peraturan Pemerintah No.23/1982 tentang Irigasi, dan Permen PUPR NO.12/2015 terkait Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Irigasi, memberikan pesan tentang seberapa penting aktivitas Pengoperasian serta Perawatan irigasi yang terkhusus pada penilaian kondisi fisik jaringan irigasi dalam menunjang ketahanan pangan nasional. Daerah Irigasi (DI) Duk terletak di Desa Sememu, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang. Sedangkan Daerah Irigasi (DI) Rejali berada pada Desa Bago, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui skala prioritas dalam melakukan rehabilitasi aset irigasi dan estimasi biaya rehabilitasi. Tahapan pengerjaan dalam penelitian ini dimulai dari pengumpulan data sekunder. Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain; skema jaringan irigasi, data inventarisasi, data dokumentasi, dan harga satuan pekerjaan kabupaten lumajang. Setelah pengumpulan data sekunder, selanjutnya yaitu melakukan pengolahan data, dimulai dari inventarisasi aset irigasi yang bertujuan untuk mengetahui secara singkat kondisi fisik pada aset irigasi. Setelah itu dilakukan penilaian kondisi fisik jaringan irigasi yang dilakukan sesuai dengan pedoman aturan Kriteria dan Bobot Penilaian Kinerja Irigasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun 2018. Selanjutnya menghitung skala prioritas rehabilitasi jaringan irigasi dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dan metode Analytic Network Process (ANP). Metode AHP menghasilkan skala prioritas berdasarkan struktur hierarki, sedangkan metode ANP merupakan pengembangan dari Metode AHP yang memperhatikan adanya hubungan timbal balik dan tidak memiliki struktur hierarki. Lalu tahap pengerjaan terakhir yaitu perhitungan estimasi biaya rehabilitasi. Bangunan yang akan dihitung biaya rehabilitasinya dipilih berdasarkan hasil urutan teratas skala prioritas dari kedua metode serta bangunan yang memiliki kondisi kerusakan fisik secara nyata di lapangan. Berdasarkan perhitungan dan analisis yang dilakukan, hasil rerata penilaian kondisi fisik bangunan utama didapatkan 57,92% dengan kategori kondisi jelek, lalu rerata penilaian kondisi fisik saluran pembawa didapatkan 75,16% dengan kategori kondisi sedang, serta rerata penilaian kondisi fisik bangunan pada saluran pembawa didapatkan 82,40% dengan kategori kondisi baik. Urutan skala prioritas rehabilitasi dan pemeliharaan pada metode Analytic Hierarchy Process (AHP) yaitu berdasarkan alternatif D.I Rejali (nilai total 0,359), D.I Duk (nilai total 0,141). Berdasarkan kriteria Bangunan Utama (nilai total 0,393), Saluran Pembawa (nilai total 0,074), Bangunan pada Saluran Pembawa (nilai total 0,033). Urutan skala prioritas rehabilitasi dan pemeliharaan metode Analytic Network Process (ANP) yaitu berdasarkan alternatif D.I Rejali (nilai total 0,260), D.I Duk (nilai total 0,072). Berdasarkan kriteria Bangunan Utama (nilai total 0,524), Saluran Pembawa (nilai total 0,099), Bangunan pada Saluran Pembawa (nilai total 0,044). Untuk prioritas pertama rehabilitasi berdasarkan kedua metode yaitu pada kriteria bangunan utama D.I Rejali, dengan estimasi biaya yang diperlukan sebesar Rp 193.300.000,00. Namun, dikarenakan tidak ada kerusakan fisik secara murni, maka prioritas selanjutnya yang akan direhabilitasi berdasarkan kondisi lapangan adalah saluran pembawa D.I Duk, dimana perkiraan biaya rehabilitasi yaitu sejumlah Rp 394.300.000,00.
English Abstract
he availability of limited water resources can certainly hinder human survival, one of which is in the food security sector. Food security is a condition of sufficient food for households which is illustrated by the presence of sufficient food, both in quality and quantity, evenly distributed and safe, and also cheap. In the 2020-2024 National Medium-Term Development Plan (RPJMN), it is explained that the management of water resources to encourage nutrition and food security is tackled with the low performance of the Irrigation Network Operation and Maintenance system. Meanwhile, based on Law no. 11/1974 concerning Irrigation, which was followed up with Government Regulation No.23/1982 on Irrigation, and PUPR Ministerial Regulation NO.12/2015 regarding Guidelines for Operation and Maintenance of Irrigation, giving a message about the importance of irrigation Operation and Maintenance activities, especially in assessing physical conditions of irrigation network in supporting national food security. The Duk Irrigation Area is located in Sememu Village, Pasirian District, Lumajang Regency. While the Rejali Irrigation Area is located in Bago Village, Pasirian District, Lumajang Regency. The purpose of this study is to determine the priority scale in rehabilitating irrigation assets and estimate of rehabilitation costs. The stages of work in this research start from the collection of secondary data. The data needed in this study include; irrigation network schemes, inventory data, documentation data, and work unit prices for Lumajang Regency. After collecting secondary data, the next step is to process data, starting with an inventory of irrigation assets which aims to briefly determine the physical condition of irrigation assets. From that point onward, an evaluation of the state of being of the water system network was completed as per the rules for the Criteria and Weights of the Irrigation Performance Assessment of the Ministry of Public Works and Public Housing in 2018. Furthermore, the priority scale of irrigation network rehabilitation is calculated using the Analytic Hierarchy Process (AHP) and Analytic Network Process (ANP) methods. The AHP method produces a priority scale based on a hierarchical structure, while the ANP method is a development of the AHP method which pays attention to the reciprocal relationship and does not have a hierarchical structure. The last stage of work is the calculation of the estimated cost of rehabilitation. The buildings for which the rehabilitation costs will be calculated are selected based on the results of the top priority scale of the two methods as well as buildings that have real physical damage conditions in the field. Based on the results of analysis and calculations, the average results of the assessment of the physical condition of the main building obtained 57.92% with the category of poor condition, then the average assessment of the physical condition of the carrier channel obtained 75.16% with the category of moderate condition, and the average assessment of the physical condition of the building on the carrier channel obtained 82.40% with good condition category. The order of priority for rehabilitation and maintenance in the Analytic Hierarchy Process (AHP) method is based on alternatives, namely D.I Rejali (total value 0.359), D.I Duk (total value 0.141). Based on the criteria, namely the Main Building (total value 0.393), Carrier Channels (total value 0.074), Buildings in the Carrier Channel (total value 0.033). The order of priority for the rehabilitation and maintenance of the Analytic Network Process (ANP) method is based on alternatives, namely D.I Rejali (total score 0.260), D.I Duk (total value 0.072). Based on the criteria, namely Main Building (total value 0.524), Carrier Channel (total value 0.099), Buildings in Carrier Channel (total value 0.044). For the first priority of rehabilitation based on the two methods, namely the criteria for the main building of D.I Rejali, with an estimated cost of Rp
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Identification Number: | 0521070284 |
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci: Analytic Hierarchy Process, Analytic Network Process, Irigasi, Ketahanan Pangan, Rehabilitasi |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Pengairan |
Depositing User: | yulia Chasanah |
Date Deposited: | 22 Feb 2022 06:44 |
Last Modified: | 04 Oct 2024 07:30 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189906 |
![]() |
Text
Muhammad Shidqy Aufa.pdf Download (8MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |