Efektivitas Pasal 22 Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 27 Tahun 2011 Tentang Pelestarian Bangunan Dan/Atau Lingkungan Cagar Budaya Terkait Pendaftaran Bangunan Cagar Budaya Di Kabupaten Gresik

Merry M.A, Kirana (2017) Efektivitas Pasal 22 Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 27 Tahun 2011 Tentang Pelestarian Bangunan Dan/Atau Lingkungan Cagar Budaya Terkait Pendaftaran Bangunan Cagar Budaya Di Kabupaten Gresik. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada Penelitian Skripsi ini, Permasalahan yang diangkat penulis dalam penelitian ini adalah terkait dari Peraturan Daerah Nomor 27 Tahun 2011 tentang Pelestarian Bangunan dan/atau Lingkungan di sahkan sampai saat ini masih belum ada masyarakat pemilik bangunan Cagar Budaya yang mendaftarkan Bangunan Cagar Budaya miliknya pribadi. Dalam Pasal 22 Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 27 Tahun 2011 tentang Pelestarian Bangunan dan/atau Lingkungan Cagar Budaya menyebutkan bahwa setiap masyarakat yang memiliki bangunan Cagar Budaya wajib mendaftarkan disertai dengan identitas pemilik, riwayat kemilikan bangunan cagar budaya, jenis dan jumlah bangunan cagar budaya serta pendaftarnyapun tidak dipungut biaya. Adanya peraturan daerah yang dibuat masih banyak masyarakat yang masih belum menjalankan dan mentaati peraturan daerah tersebut. Masih banyak pemilik bangunan Cagar Budaya yang berada di Kabupaten Gresik masih belum mendaftarkan Bangunan Cagar Budayanya sebagai bentuk upaya dalam melestarikan Bangunan Cagar Budaya yang ada di Kabupaten Gresik. Penulis menggunakan jenis penelitian yuridis-empiris. Metode pendekatan yang digunakan penulis adalah yuridis sosiologis yang dimana melihat suatu peraturan hukum kemudian dikaitkan dengan realita dan kebiasaan yang ada didalam masyarakat. Dari hasil penelitian penulis memperoleh dengan metode diatas, penulis memperoleh jawaban dari permasalahan diatas bahwa dapat dikatakan belum efektif dan belum berjalan dengan semestinya dikarenakan masyarakat pemilik Bangunan Cagar Budaya masih belum ada yang mendaftarkan Bangunan Cagar Budaya miliknya. Hambatan yang dihadapi adalah adanya ketidak sesuai terkait ketentuan pidana pada Pasal 42 Ayat (1) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 27 Tahun 2011 tentang Pelestarian Bangunan dan/atau Lingkungan Cagar Budaya tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan pada Pasal 102 UndangUndang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2011 tentang Cagar Budaya, Terkendalanya sosialisasi dari pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan terkait pendanaan untuk melangsungkan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat, Petugas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gresik belum tegas dalam memberikan sanksi administrasi kepada warga yang belum mendaftarkan Bangunan Cagar Budaya milik pribadi, Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mendaftarkan bangunan Cagar Budaya miliknya, Kurangnya wawasan masyarakat terhadap perkembangan teknologi untuk mendaftarkan bangunan Cagar Budayanya secara online

English Abstract

On the research of this Thesis, the problems raised in this study by author was associated from the Gresil Regulation number 27 in 2011 about the preservation of buildings and/or the environment to this date there is still Community Heritage building owners who still not registered his private Heritage Buildings yet. In article 22 of the Gresik Regulation Number 27 in 2011 about the preservation of buildings and/or Heritage Environment stated that any society that has a mandatory register of cultural heritage buildings are accompanied by the owner's identity, cultural heritage building on history, the types and number of buildings of cultural heritage as well as admission is not charged any fee. The existence of local regulations made there are still many communities that still have not execute and obey the rules. There are still many owners of Heritage buildings that are located in Gresik is still yet to register its Reserves as a form of Building efforts in preserving Heritage Buildings existing in Gresik Regency. The method that authors used is socio-juridical approach where the rule of law are then linked to the reality of existing customs and in the community. From the result of author's research obtained with the method above, the author obtained an answer from the the problem mentioned above that it can be said to be not yet effective and have not execute properly due to the community, especially 20 of Heritage Building owners who still haven't been register of historic buildings. Obstacles encountered is the existence of discrepancies regarding the criminal provisions that have been organized in Gresik Regulation Number 27 in 2011 about the preservation of buildings and/or Environmental Heritage with the Republic of Indonesia’s Law number 11 in 2011 about Cultural Heritage, Obstruction of socialization from the tourism and related Cultural funding to sustain activities of dissemination to the public, the officers of the Department of tourism and culture has not been assertive in Gresik Regency give sanctions the Administration to the citizens who have yet to register privately owned Heritage Buildings, lack of public awareness to register his Heritage buildings, the lack of insight into the community on the development of technologies for the Cultural Heritage in the building register online

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2017/132/051705488
Uncontrolled Keywords: HERITAGE BULDINGS - PRESERVATION - GRESIK, THE CULTURAL HERITAGE ENVIRONMENT - PRESERVATION - GRESIK
Subjects: 300 Social sciences > 344 Labor, social service, education, cultural law > 344.09 Culture and religion > 344.094 Historic preservation
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Dra. Widia Permana., S.Sos., MAB.
Date Deposited: 30 Aug 2017 04:07
Last Modified: 30 Nov 2020 16:09
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/1898
[thumbnail of 1898.pdf]
Preview
Text
1898.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item