Model Dinamik Pengembangan Kawasan Industri Berkelanjutan Di Wilayah Perkotaan Gresik Jawa Timur

Hadi, Achmad (2019) Model Dinamik Pengembangan Kawasan Industri Berkelanjutan Di Wilayah Perkotaan Gresik Jawa Timur. Doctor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perkembangan industri menjadi sektor unggulan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Kabupaten Gresik merupakan salah satu daerah industri strategis di Indonesia yang telah memberikan kontribusi 49,95 % terhadap PDRB dengan alokasi lahan 12.112 Ha dalam bentuk kawasan industri maupun zona peruntukan industri. Namun di sisi lain kegiatan industri tersebut juga potensial menimbulkan dampak terhadap kualitas lingkungan hidup. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mewujudkan model dan strategi pengembangan kawasan industri yang berkelanjutan. Wilayah Perkotaan Gresik telah berkembang menjadi salah satu kota industri di Propinsi Jawa Timur sejak tahun 1960-an dengan beroperasionalnya lebih dari 300 industri menengah besar dan terbangunnya 3 kawasan industri eksisting. Pertumbuhan area industri berimplikasi terhadap perubahan penggunaan lahan seperti; tambak, sawah, area terbuka hijau dan kawasan pesisir laut, sehingga perlu diprediksi besaran dan pola perkembangannya untuk mengantisipasi dampak ekologis yang ditimbulkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis status keberlanjutan pengembangan kawasan industri di wilayah perkotaan Gresik, menganalisis pola perkembangan spasial kawasan industri, menyusun model dinamik pengembangan kawasan industri serta merumuskan kebijakan dan strategi pengembangan kawasan industri berkelanjutan (eco industrial park) di wilayah perkotaan Gresik Jawa Timur. Penelitian ini dilaksanakan dengan mengintegrasikan analisis spasial dinamik dan analisis sistem dinamik. Tahapan penelitian diawali dengan penentuan indeks atas 50 atribut/indikator dari 5 dimensi keberlanjutan perkembangan industri eksisting dengan metode analisis multidimensional scalling (MDS) dan analisis prospektif. Selanjutnya dilakukan analisis dinamika spasial penggunaan lahan industri eksisting dan skenario proyeksi pola perkembangannya 20 tahun ke depan dengan metode GIS dan Cellular Automata. Berdasarkan indikator kunci keberlanjutan dan pola perkembangan lahan industri kemudian disintesiskan menjadi sistem dinamik (causal loop diagram) dan model dinamik (stock flow diagram) yang terdiri dari subsistem lingkungan, ekonomi dan sosial sebagai dasar untuk merumuskan kebijakan dan strategi pengembangan kawasan industri berkelanjutan. Hasil analisis multidimensi untuk kawasan industri menunjukkan status cukup berkelanjutan (52,47) yang didukung oleh 3 dimensi termasuk kategori cukup berkelanjutan yaitu; dimensi ekonomi (58,12), dimensi sosial budaya (51,76) dan dimensi manajemen kelembagaan (51,99). Sedangkan 2 dimensi lainnya termasuk kategori kurang berkelanjutan yaitu; dimensi ekologi (45,56) dan x dimensi teknologi infrastruktur (49,47). Hasil analisis multidimensi untuk non kawasan industri berada pada status kurang berkelanjutan (48,59) dengan komposisi 3 dimensi kategori kurang berkelanjutan yaitu; dimensi ekologi (44,67), dimensi manajemen kelembagaan (44,37) dan dimensi teknologi infratstruktur (41,59). Sedangkan 2 dimensi lainnya termasuk kategori cukup berkelanjutan yaitu; dimensi ekonomi (52,79) dan dimensi sosial budaya (56,09). Skenario peningkatan indeks keberlanjutan dapat dilakukan secara bertahap terhadap indikator kunci sesuai skala prioritas yang paling urgen. Dinamika spasial perkembangan lahan industri di wilayah perkotaan Gresik periode 1997-2017 mengalami peningkatan 1.691 ha (119,96 %) yaitu dari luas 1.411 ha tahun 1997 menjadi 3.102 ha tahun 2017 yang berasal dari konversi lahan tambak 844 ha dan area terbuka seluas 333 ha. Hasil prediksi dengan 3 skenario menunjukkan dinamika penggunaan lahan pada tahun 2037. Skenario 1 (konservatif) mendorong pertambahan lahan industri di koridor jalan arteri seluas 1.352 ha (43,60%) menjadi 4.445 ha. Pada skenario 2 (progresif) memberikan peningkatan lahan industri terbesar di wilayah pesisir seluas 1.992 ha (64,20%) atau menjadi 5.094 ha. Sedangkan skenario 3 (moderat) dapat meningkatkan lahan industri di lokasi industri eksisting sebesar 1.360 ha (43,86%) hingga menjadi 4.463 ha. Untuk hasil analisis tingkat kesesuaian RTRW Kabupaten Gresik 2010-2030 pada lahan industri eksisting tahun 2017 sebesar 84,79%. Berdasarkan simulasi kinerja model sistem dinamik 20 tahun ke depan menunjukkan bahwa dengan bertambahnya luasan dan jumlah industri dapat mendorong perubahan pada subsistem lainnya yaitu; adanya peningkatan produksi limbah (padat dan cair) sebesar 48%-68% dengan jumlah terbanyak 61.809 ton/hari. Simulasi submodel ekonomi menggambarkan peningkatan PAD, APBD serta simultan dengan perkembangan investasi dapat meningkatkan PDRB dan pendapatan perkapita hingga mencapai 400% (+ 280 juta/tahun). Simulasi submodel sosial memproyeksikan terjadinya pertumbuhan penduduk dan kebutuhan lapangan pekerjaan, tetapi juga terjadi peningkatan kemampuan serapan tenaga kerja akibat perkembangan industri, sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran secara signifikan 80%-100%. Kebijakan sektoral dan strategi pengembangan spasial kawasan industri berkelanjutan dapat diarahkan berdasarkan skala area pengembangan yaitu; (1) pengembangan kawasan/tenant industri berkelanjutan (sustainable industrial estate) dengan penatagunaan lahan melalui revitalisasi komposisi landuses, penyediaan sarana prasarana yang terintegrasi dan ramah lingkungan serta optimalisasi fungsi pengelola kawasan dengan instrumen estate regulation; (2) pengembangan kota industri terpadu (integrated industrial cites) dengan integrasi tata ruang melalui harmonisasi antar peruntukan lahan, sinkronisasi struktur ruang perkotaan dengan instrumen pengaturan perizinan pemanfaatan ruang; dan (3) pengembangan daerah industri ramah lingkungan (eco industrial district) dengan konsolidasi zona industri (clustering) melalui pemetaan zona industri sejenis, kolaborasi penyediaan/pertukaran material dan sumber daya dengan instrumen pengaturan zonasi dan reaglomerasi peruntukan industri.

English Abstract

Industrial development is a strategic sector in driving national economic growth. Gresik Regency is one of the strategic industrial areas in Indonesia that has contributed 49.95% to the GRDP by allocating 12,112 hectares of land for industrial estates and industrial appropriation zones. However, these industrial activities potentially have an impact on the quality of the environment. Therefore, efforts to realise models and strategies for the development of sustainable industrial estates are needed. Gresik Urban Area has been developing to be one of the industrial cities in East Java since the 1960s by the operation of more than 300 medium-large industries and the construction of three existing industrial estates. The growth of industrial zones has implications for changes in land use, such as ponds, rice fields, green open space and coastal sea areas, so predictions related to the size and pattern of development to anticipate the ecological impacts are needed. This study aims to analyse the sustainability status of industrial estate development in the Gresik Urban Area, analyse the spatial development patterns of industrial estates, compile dynamic models of industrial estate development, and formulate policies and strategies for the sustainable development of industrial estates (eco-industrial parks) in the region. The research integrated dynamic spatial analysis and dynamic system analysis, began with the determination of an index of 50 attributes/indicators from the five dimensions of the sustainability of the development of the existing industries with the multidimensional scaling (MDS) analysis method and prospective analysis. Furthermore, a spatial dynamics analysis of the land use of the existing industries and the scenario of the pattern of development projected for the next 20 years using the GIS and Cellular Automata methods were carried out. The key indicators of sustainability and the patterns of industrial land development were synthesised into a dynamic system (causal loop diagram) and a dynamic model (stock-flow diagram), consisting of environmental, economic, and social subsystems as a basis for formulating policies and strategies for the development of sustainable industrial zones. The results of the multidimensional analysis show that the industrial estates were categorised quite sustainable status (52.47) by the support of three dimensions with the same category, namely economy (58.12), socio-culture (51.76), and institutional management (51.99). The other two dimensions were categorised less sustainable, namely ecology (45.56) and infrastructure technology (49.47). The results also showed that the non-industrial estates categorised as less sustainable (48.59) had a composition of three dimensions that had the same category, namely ecology (44.67), institutional management (44.37), and infrastructure technology (41.59). Whereas, the other two dimensions categorised xii quite sustainable were economy (52.79) and socio-culture (56.09). The scenario of increasing the sustainability index on the key indicators is possible to perform in stages based on the priority scale. The spatial dynamics of industrial land development in Gresik Urban Area during 1997-2017 increased by 1,691 hectares (119.96%), from 1,411 hectares in 1997 to 3,102 hectares in 2017, originating from the conversion of pond land and open areas of 844 and 333 hectares, respectively. The results of predictions using three scenarios show the dynamics of land use in 2037. Scenario 1 (conservative) encourages the addition of industrial land in arterial road corridors covering 1,352 hectares (43.60%) to 4,445 hectares. Scenario 2 (progressive) gives the largest increase in industrial land in the coastal area of 1,992 hectares (64.20%) or to be 5,094 hectares. Meanwhile, Scenario 3 (moderate) can increase industrial land in existing industrial locations by 1,360 hectares (43.86%) to 4,463 hectares. The results of the analysis show that the suitability level of the Spatial Plan of the District of Gresik for 2010-2030 on the existing industrial land in 2017 was 84.79%. Dynamic system model performance simulation for the next 20 years shows that the increase in area and number of industries can drive changes in other subsystems namely; an increase in the production of waste (solid and liquid) by 48% -68% with the highest amount of 61,809 tons/day. The simulations of the economic sub-model illustrate that an increase in Regional Original Revenues and Regional Revenue and Expenditures that are simultaneous with the development of investment can increase Gross Regional Domestic Product and income per capita to reach 400% (+280 million/year). Social sub-model simulations project population growth and employment needs, but there is also an increase in the ability to absorb labour due to industrial development, to reduce the unemployment rate significantly by 80%-100%. Sectoral policies and strategies for spatial development of sustainable industrial estates can be directed based on the scale of development areas, namely (1) development of sustainable industrial estates those with land use management through revitalisation of the composition of land use, provision of integrated and environmentally friendly infrastructure facilities and optimisation of the functions of area managers with estate regulation instruments, (2) development of integrated industrial cities with integrated spatial planning through harmonisation between land uses, synchronisation of urban space structure with instruments for regulating spatial use permits, and (3) development of environmentally friendly industrial areas (eco-industrial district) with consolidation of industrial zones (clustering) through mapping of similar industrial zones, collaboration in the supply/exchange of materials and resources with zoning regulation instruments and industrial appropriation re-agglomeration.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Doctor)
Identification Number: DIS/338.9/HAD/m/2019/061911454
Uncontrolled Keywords: Kawasan Industri, Status Keberlanjutan, Spasial Dinamik, Model Sistem Dinamik,-Industrial Estate, Sustainability Status, Spatial Dynamic, Dynamic System Model
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.9 Economic development and growth
Divisions: Program Pascasarjana > Doktor Kajian Lingkungan, Program Pascasarjana
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 14 Feb 2022 07:56
Last Modified: 14 Feb 2022 07:56
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189762
[thumbnail of ACHMAD HADI.pdf]
Preview
Text
ACHMAD HADI.pdf

Download (9MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item