Studi Alternatif Perencanaan Bangunan Gedung RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan Menggunakan Struktur Balok Komposit

Hafiizh, Yusril and Ir. M. Taufik Hidayat, MT. and Dr. Eng. Lilya Susanti, ST., MT. (2021) Studi Alternatif Perencanaan Bangunan Gedung RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan Menggunakan Struktur Balok Komposit. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan dibangun menggunakan struktur beton bertulang. Beton bertulang digunakan karena proses pengerjaannya yang mudah dan umum digunakan, karena proses pengerjaannya yang mudah maka mudah pula untuk melakukan pelaksanaannya. Meskipun begitu, beton bertulang juga memiliki kekurangan, yaitu pada pelaksanaannya cenderung memikul beban mati (berat sendiri) yang relatif lebih besar, hal ini dapat mengakibatkan beban gempa yang akan bertambah besar apabila beban mati juga relatif besar. Dalam pembahasan ini RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan merupakan gedung yang akan diredesain menggunakan balok komposit. Dibandingkan balok yang memakai profil baja konvensional, balok komposit bisa menerima momen yang lebih besar dikarenakan kekuatan nominal tambahan dari pelat beton. Sebelum dilakukan analisis, yang pertama dilakukan adalah preliminary design dan analisis struktur serta pembebanan pada ETABS sehingga didapat output gaya dalam yang nantinya dikontrol dengan kekuatan nominalnya. Pengecekan kapasitas nominal diharuskan mencapai persyaratan Φ Mn ≥Mu serta mencapai persyarat perhitungan gaya lintang Φ Vn ≥Vu. Apabila kapasitas nominal tidak memenuhi maka dilakukan alternatif modifikasi dan dilakukan analisis komposit baja – beton. Untuk menjadikan interaksi komposit penuh antara material baja dan beton, maka diberikan shear connector. Setelah gaya dalam diperoleh, dapat diidentifikasi bahwa gempa sangat menentukan pada area tumpuan, momen ultimit yang digunakan yang menentukan di area tumpuan, kemudian dilakukan analisis balok komposit dan terjadi signifikansi kapasitas nominal yaitu, jika dibandingkan saat sebelum komposit, didapatkan balok induk arah memanjang sebesar Φ Mn = 204,125 kNm dan pada arah melintang sebesar Φ Mn = 111,645 kNm serta pada balok anak dengan Φ Mn = 32,084 kNm. Pada saat setelah komposit kapasitas balok induk arah memanjang sebesar Φ Mn = 342,99 kNm dan pada arah melintang sebesar Φ Mn = 187,038 serta pada balok anak dengan Φ Mn = 108,076 kNm. Sehingga didapat signifikansi momen nominal pada balok induk arah memanjang sebesar 168% , arah melintang sebesar 167% dan balok anak sebesar 93%.

English Abstract

RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan was built using a reinforced concrete structure. Reinforced concrete is used because the process is easy and commonly used, because the process is easy it is easy to carry out the implementation. Even so, reinforced concrete also has drawbacks, namely in practice it tends to carry a relatively larger dead load (self weight), this can result in an earthquake load that will increase if the dead load is also relatively large. In this discussion RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan is a building that will be redesigned using composite beams. Compared to beams using conventional steel profiles, composite beams can receive greater moments due to the additional nominal strength of the concrete slab. Prior to the analysis, the first thing to do is preliminary design and structural analysis as well as loading on the ETABS so that the internal force output is obtained which will be controlled by its nominal strength. Checking the nominal capacity is required to meet the requirements of Mn Mu and to meet the requirements for calculating the latitude Vn Vu. If the nominal capacity does not meet, an alternative modification is carried out and an analysis of the steel-concrete composite is carried out. To make a full composite interaction between steel and concrete, a shear connector is provided. After the internal force is obtained, it can be identified that the earthquake is very decisive in the bearing area, the ultimate moment used is decisive in the support area, then an analysis of the composite beam is carried out and a significant nominal capacity occurs, that is, when compared to before the composite, the longitudinal direction of the main beam was obtained by Mn = 204.125 kNm and in the transverse direction of Mn = 111.645 kNm and in the child beam with Mn = 32.084 kNm. At the time after the composite the capacity of the main beam in the longitudinal direction was Mn = 342.99 kNm and in the transverse direction was Mn = 187.038 and in the sub-beam with Mn = 108.076 kNm. So that the significance of the nominal moment on the main beam in the longitudinal direction is 168%, the transverse direction is 167% and the subsidiary beam is 93%.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521070263
Uncontrolled Keywords: Kata kunci: Struktur Baja, Balok Komposit, Penghubung Geser, LRFD
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: yulia Chasanah
Date Deposited: 10 Feb 2022 06:46
Last Modified: 30 Sep 2024 06:14
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189689
[thumbnail of YUSRIL HAFIIZH.pdf] Text
YUSRIL HAFIIZH.pdf

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item