Pengaruh Kedalaman Retak Beton Terhadap Bond Slip Strengh Antara Tulangan Bambu dan Beton

Al Machroja, Balad Fachruda and Ir .Ari Wibowo, ST.,MT.,Ph.D. and Christin Remayanti N., ST.,MT. (2021) Pengaruh Kedalaman Retak Beton Terhadap Bond Slip Strengh Antara Tulangan Bambu dan Beton. UNSPECIFIED thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi tinjauan baru sebagai perbandingan dalam memilih material, karena pada dasarnya material kini sangat sulit didapatkan sebagaimana tambang yang sudah banyak di buat sehinnga pasokan nya akan habis dan bambu merupakan solusi sebagai material bahan bangunan dan memiliki spesifikasi kuat tarik 370 Mpa(Ghavami,2005). Banyak penelitian tentang tulangan beton salah satunya adalah retrofit bambu. Akan tetapi sering ditemui penelitian tersebut mengalami kegagalan slip makad dari itu dibutuhkan pemikiran baru untuk menghindari kegagalan slip yakni dengan menambahkan cable ties yang dipasang di tulangan bambu sebagai pemodelan ulir dan penambahan sikadur untuk menambah daya lekat bambu dengan beton. Penelitian ini menggunakan cable ties stainless steel dengan memvariasi pemodelan beton yang mengalami keretakan sedalam 25 mm, 50 mm dan 75 mm. Setiap variasi ada 5 sampel dengan kode a, b, c, d dan e. Cable ties tersebut dipasang di tulangan bambu dengan panjang 10 cm yang sudah dilapisi sikadur dengan jarak pemasangan 5 cm. Benda uji beton yang dibuat berupa balok dengan ukuran 15 x 15 x 30 cm dengan proporsi campuran beton 1:2,1:3,1 dan FAS 0,52. Pengujian tarik dilakukan dengan dengan alat UTM ( Universal Testing Machine ) yang akan menghasilkan kuat tarik maksimal. Data tersebut menjadi acuan membaca besarnya kuat lekat antara beton dan tulangan bambu dan beton serta melihat pola keruntuhan yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa benda uji dengan variabel kedalaman retak 25 mm memiliki kuat lekat yang paling besar dibandingkan benda uji lainnya. Dan yang memiliki kuat lekat terbesar ke 2 adalah 50 mm dan paling kecil adalah 75 mm. Hal ini dikarenakan semakin dalam keretakan yang terjadi dapat mengurangi kuat lekat yang ada pada beton dan tulangan bambu dan dapat memicu keretakan lain yang bisa menghancurkan struktur beton sehingga beton bertulang menjadi tidak monolit dan memiliki kuat lekat yang rendah. Pada pengamatan keruntuhan, terjadi 3 kondisi pasca pengujian tarik yakni concrete cone failure, bamboo failure node dan kehancuran beton.

English Abstract

This research is expected to be a new review as a comparison in choosing materials, because basically the material is now very difficult to obtain as many mines have been made so that the supply will run out and bamboo is a solution as a building material and has a tensile strength specification of 370 Mpa( Ghavami, 2005). Many studies on concrete reinforcement, one of which is bamboo retrofit. However, it is often found that the study experienced a slip failure, so a new thought was needed to avoid slip failure, namely by adding cable ties mounted on bamboo reinforcement as thread modeling and the addition of sikadur to increase the adhesion of bamboo to concrete. This research uses stainless steel cable ties by varying the modeling of concrete that has cracks as deep as 25 mm, 50 mm and 75 mm. Each variation has 5 samples with codes a, b, c, d and e. The cable ties are installed on bamboo reinforcement with a length of 10 cm which has been coated with sikadur with an installation distance of 5 cm. The concrete test object made was in the form of a beam with a size of 15 x 15 x 30 cm with a proportion of concrete mixture 1:2,1:3,1 and FAS 0,52. Tensile testing is carried out using a UTM (Universal Testing Machine) tool which will produce maximum tensile strength. This data is used as a reference to read the amount of bond strength between concrete and bamboo reinforcement and concrete and see the pattern of failure that occurs. The results showed that the test object with a crack depth of 25 mm had the greatest adhesive strength compared to other specimens. And the 2nd largest adhesive strength is 50 mm and the smallest is 75 mm. This is because the deeper the cracks that occur can reduce the adhesive strength of the concrete and bamboo reinforcement and can trigger other cracks that can destroy the concrete structure so that reinforced concrete becomes not monolithic and has low adhesive strength. In the failure observation, there were 3 conditions after the tensile test, namely concrete cone failure, bamboo failure node and concrete destruction.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (UNSPECIFIED)
Identification Number: 0521070257
Uncontrolled Keywords: Kata kunci : tulangan bambu, kuat lekat, kegagalan gelincir, ulir, bambu, retak
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: yulia Chasanah
Date Deposited: 09 Feb 2022 06:46
Last Modified: 27 Sep 2024 08:35
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189614
[thumbnail of BALAD FACHRUDA AL MACHROJA.pdf] Text
BALAD FACHRUDA AL MACHROJA.pdf

Download (10MB)

Actions (login required)

View Item View Item