Pemanfaatan Ekstrak Limbah Agave, Limbah Rami, Serasah Tebu, dan Daun Pinus Untuk Menghambat Pertumbuhan Bakteri Penyebab Turunnya Kadar Sukrosa Pada Tanaman Tebu secara In vitro

Sanidya, Sena Vietrin and Prof. Dr .Ir. Bambang Dwi Argo,, DEA and Farida Rahayu,, S.Si, MP., PhD (2021) Pemanfaatan Ekstrak Limbah Agave, Limbah Rami, Serasah Tebu, dan Daun Pinus Untuk Menghambat Pertumbuhan Bakteri Penyebab Turunnya Kadar Sukrosa Pada Tanaman Tebu secara In vitro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kerusakan tanaman tebu pasca panen salah satunya diakibatkan oleh kontaminasi berbagai bakteri yang menyebabkan turunnya kadar sukrosa pada tebu sehingga menyebabkan rendahnya rendemen gula yang dihasilkan dan menurunkan harga jual tebu dari petani tebu. Lamanya waktu tunggu tebu ke penggilingan menyebabkan tebu mengalami kerusakan baik akibat aktifitas biotik maupu pengaruh lingkungan selama waktu tunggu. Sehingga diperlukan upaya untuk dapat mengurangi kerusakan tebu dengan memanfaatkan antibiotik alami dari limbah biomassa yang dapat menurunkan pertumbuhan bakteri yang menyebabkan turunnya kadar sukrosa tanaman tebu. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan ekstraksi secara maserasi pada limbah pertanian (limbah agave, limbah rami, dan serasah tebu) dan daun pinus sebagai zat antibakteri, mengetahui potensi antibakteri dari ekstrak limbah agave, limbah rami, serasah tebu, dan daun pinus pada konsentrasi 25%, 50%, 75%, 85%, dan 95% beserta kontrol positif (kloramfenikol) dan kontrol negatif (DMSO) dengan metode difusi cakram dan dilusi cair, dan mempelajari konsumsi nira oleh konsorsium bakteri pendegradasi sukrosa. Ekstraksi menghasilkan jumlah rendemen tertinggi secara berturut-turut pada ekstrak daun pinus (62,5206%), limbah daun agave (44,533%), serasah tebu (31,2362%), dan limbah rami (24,9578%). Melalui analisis Kruskal-Wallis dan Post Hoc Mann Whitney pengaruh berbeda nyata pada uji difusi cakram terdapat pada ekstrak daun pinus 95% dan 50% dengan konsentrasi daun pinus 95% merupakan perlakuan terbaik dibandingkan ekstrak lainnya. Potensi antibakteri ekstrak pada metode dilusi cair memiliki nilai KHM 50% (daun pinus), 85% (limbah rami), dan 25% (serasah tebu) sedangkan nilai KBM 50% (daun pinus dan limbah agave) dan 85% (limbah rami dan serasah tebu). Perubahan zona hambat dan nilai absorbansi terjadi secara fluktuatif selama 7 hari pengamatan. Konsorsium bakteri pendegradasi sukrosa mampu menurunkan kadar total gula pada nira dari 0,8821 mg/ml menjadi 0,6463 mg/ml selama 7 hari.

English Abstract

One of the causes of post-harvest damage to sugarcane is the contamination of various bacteria that causes a decrease in sucrose levels in sugarcane, causing low sugar yields and lowering the selling price of sugarcane from sugarcane farmers. The long waiting time for sugar cane to the mill causes the sugar cane to be damaged both due to biotic activities and environmental influences during the waiting time. So that efforts are needed to reduce sugarcane damage by utilizing natural antibiotics from biomass waste that can reduce the growth of bacteria that causes a decrease in sugarcane sucrose levels. This study aims to extract by maceration on agricultural waste (agave waste, ramie waste, and sugarcane leave waste) and pine leaves as antibacterial substances, determine the antibacterial potential of extracts of agave waste, ramie waste, sugarcane leave waste, and pine leaves at a concentration of 25%. , 50%, 75%, 85%, and 95% along with positive control (chloramphenicol) and negative control (DMSO) with disc diffusion and liquid dilution methods, and studied the consumption of sugarcane juice by a consortium of sucrose-degrading bacteria. Extraction resulted in the highest yields of pine leaf extract (62.5206%), agave leaf waste (44.533%), sugarcane leave waste (31.2362%) and ramie waste (24.9578%). Through the analysis of Kruskal-Wallis and Post Hoc Mann Whitney significantly different effects on the disc diffusion test were found in 95% and 50% pine leaf extract with 95% concentration being the best treatment compared to other extracts. The antibacterial potency of the extract in the liquid dilution method had MIC values of 50% (pine leaves), 85% (ramie waste), and 25% (sugarcane leave waste) while the MBC values were 50% (pine leaves and agave waste) and 85% (ramie waste and sugarcane leave waste). Changes in the zone of inhibition and absorbance values fluctuated during the 7 days of observation. The consortium of sucrose-degrading bacteria was able to reduce the total sugar content of the sap from 0.8821 mg/ml to 0.6463 mg/ml for 7 days.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521100296
Uncontrolled Keywords: Antibakteri, Asam Fenol Sulfat, Difusi Cakram, Dilusi Cair,Antibacteria; Broth Dilution Test; Disc Diffusion Test; Phenol Sulphuric Acid
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User: Sugeng Moelyono
Date Deposited: 09 Feb 2022 02:25
Last Modified: 08 Oct 2024 03:27
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189604
[thumbnail of 175100600111011 - SENA VIETRIN SANIDY.A.pdf] Text
175100600111011 - SENA VIETRIN SANIDY.A.pdf

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item