Sari, Firli Ritma and Prof. Dr. Ir. Kuswanto,, MS. (2020) Uji Daya Hasil Dan Penyusunan Deskripsi Tujuh Galur Harapan Kacang Bambara (Vigna Subterranea L. Verdcourt) Di Lahan Kering. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kacang bambara (Vigna subterranea) merupakan salah satu jenis kacang – kacangan yang banyak ditanam di daerah Bogor dan tesebar ke daerah Sukabumi, Majalengka, Tasikmalaya, Bandung, Jawa Tengah (Pati dan Kudus), Jawa Timur (Gresik), Lampung, NTB, dan NTT. Secara umum dikenal dengan Bambara groundnut atau kacang Bambara. Biji kacang bambara mengandung rata-rata 63% karbohidrat, 19% protein dan 6,5% lemak, serta kandungan asam amino esensial yang tinggi. Oleh karena itu kacang bambara perlu dipertimbangkan untuk dikembangkan di Indonesia sebagai alternatif diversifikasi pangan serta untuk ketahanan pangan. Namun, produksi kacang bambara masih tergolong rendah. Upaya peningkatan produksi kacang bambara dapat dilakukan melalui program pemuliaan tanaman. Salah satu tahapan dalam pemuliaan tanaman yaitu uji daya hasil. Selain itu, galur – galur yang berbeda tentunya memiliki keragaman secara penampilan sehingga perlu disusun deskripsi setiap galur. Pada penelitian ini penulis menggunakan galur – galur harapan yang sudah melalui berbagai penelitian sebelumnya dan diperkirakan telah memiliki homozigositas yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui daya hasil dan mengidentifikasi perbedaan morfologi dari tujuh galur kacang bambara yang akan diuji. Hipotesis yang diajukan dari penelitian ini yaitu tujuh galur kacang bambara yang diuji memiliki daya hasil yang tinggi dan setiap galur memiliki penampilan secara morfologi yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang berada di daerah Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang pada bulan Februari hingga Agustus 2020. Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu cangkul, tugal, gembor, penggaris, sprayer, papan nama, spidol, alat tulis, label, timbangan analitik, kamera digital, jangka sorong, kain polos berwarna biru dan Pantone color chart. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu benih dari tujuh galur kacang bambara yang terdiri atas galur TVSU 8.6, PWBG 5.2.1, SS 2.4.2, BBL 1.1, PWBG 6, SS 3.4.2 dan CCC 1.6. Selain itu juga ada pestisida, Polinet, plastik bening, pupuk kompos, Urea, SP-36 dan KCl. Penelitian dilaksanakan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan satu faktor perlakuan yaitu tujuh galur kacang bambara yang diulang sebanyak 3 kali ulangan. Setiap satuan percobaan ditanam sebanyak 20 tanaman dan dipilih 10 tanaman sebagai sampel. Karakter yang diamati yaitu umur tumbuh, arah pertumbuhan, bentuk daun, warna daun, bulu pada batang, waktu berbunga pigmentasi bunga, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, umur masak bentuk polong, warna polong, tekstur polong, jumlah polong per tanaman, panjang polong, lebar polong, jumlah biji per tanaman, bentuk biji, warna biji, panjang biji, lebar biji, tebal biji, berat biji per tanaman, berat 100 butir biji, dan hasil. Data karakter kualitatif diamati menggunakan Descriptor for Bambara groundnut (Vigna subterranea) dari International Plant Genetic Resources Institute (IPGRI) dan Pantone colour chart. Karakter kuantitatif dianalisis menggunakan anova rancangan acak kelompok non factorial. Hasil analisis ragam yang menunjukkan pengaruh yang nyata, dilanjutkan dengan uji ii DMRT. Variabel hasil yang tidak berbeda nyata dilakukan penggolongan yaitu rendah (0.1 – 0.5 ton ha-1), sedang (0.6 – 1 ton ha-1) dan tinggi (>1 ton ha-1). Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan kesimpuan yaitu Potensi hasil yang dimiliki setiap galur menunjukkan bahwa semua galur yang diuji memiliki potensi hasil yang tinggi dengan rata – rata hasil panen tiga tertinggi dimiliki oleh galur yang termasuk tahan terhadap kekeringan yaitu PWBG 6 sebanyak 2.65 ton ha-1, BBL 1.1 sebanyak 2.52 ton ha-1 dan TVSU 8.6 sebanyak 2.38 ton ha-1 , sedangkan galur yang tidak tahan terhadap kekeringan CCC 1.6 memiliki daya hasil terendah dibandingkan yang lainnya. Hasil deskripsi berdasarkan morfologi tanaman didapatkan bahwa karakter kuantitatif pada umur berbunga, umur masak, jumlah polong per tanaman, ukuran polong, jumlah biji per tanaman, ukuran biji, berat biji per tanaman dan berat 100 butir biji menunjukkan hasil yang berbeda nyata pada setiap galur. Selain karakter tersebut, karakter yang lain menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang nyata. Karakter kualitatif berupa tipe pertumbuhan, bentuk daun, bentuk polong, warna polong, dan tekstur polong memiliki hasil yang bervariasi. Selain karakter tersebut, karakter yang diamati memiliki hasil yang sama. Penciri utama untuk membedakan antara satu galur dengan galur lainnya yaitu pada ukuran biji, jumlah polong per tanaman dan potensi hasil yang dimiliki oleh setiap galur.
English Abstract
Bambara groundnut (Vigna subterranea) are a type of legume that is widely grown in the Bogor area and spread to the areas of Sukabumi, Majalengka, Tasikmalaya, Bandung, Central Java (Pati and Kudus), East Java (Gresik), Lampung, NTB, and NTT. Its seeds contain an average of 63% carbohydrates, 19% protein and 6.5% fat, as well as a high content of essential amino acids. Therefore, it need to be considered to be developed in Indonesia as an alternative to food diversification and for food security. However, Bambara gorundnut’s production is still low. Efforts to increase it production can be done through plant breeding programs. One of the stages in plant breeding is yield testing. In addition, different lines certainly have different characters, so it is necessary to compile a description of each line. In this study the authors used promising lines that had been through various previous studies and were thought to have high homozygosity. The purpose of this study was to determine the yield and identify differences in morphology of the seven Bambara gorundnut lines to be tested. The hypothesis proposed from this research is that the seven Bambara gorundnut lines tested have high yield power and each line has a different morphological appearance. This research was conducted at the Experimental field of the Faculty of Agriculture, Brawijaya University, which is located in Jatikerto Village, Kromengan District, Malang Regency from February to July 2020. The tools used in this study were hoes, wooden stick, watering can, rulers, sprayer, nameplate, markers, tools. writing, labels, analytical scales, digital cameras, blue fabric and Pantone color charts. The materials used in this study were seeds from seven bambara goundnut lines, consisting of TVSU 8.6, PWBG 5.2.1, SS 2.4.2, BBL 1.1, PWBG 6, SS 3.4.2 and CCC 1.6 lines. In addition, there are also pesticides, Polynet, plastics, compost, Urea, SP-36 and KCl. The study used a randomized completely block design (RCBD) with one treatment factor, namely seven Bambara gorundnut lines which was repeated 3 times. Each experimental unit was planted with 20 plants and 10 plants were selected as samples. The characters to be observed were germination age, growth direction, leaf shape, leaf color, stem hairines, dark pigmentation on wings and banner flower, flowering time, plant height, number of leaves, number of branches, harvest age, pod shape, pod color, pod texture, number of pods per plant, pod length, pod width, seed shape, seed color, number of seeds per plant, seed length, seed width, thick seed, seed weight per plant, 100-seeds weight, and yield. Qualitative character data were observed using Descriptor for Bambara groundnut (Vigna subterranea) from the International Plant Genetic Resources Institute (IPGRI) and Pantone color chart. Meanwhile, the quantitative characters were analyzed using anova randomized completely block design (RCBD). the results of the analysis of variance show a real effect, then proceed with the DMRT test. The yield variables that were not significantly different were classified as low (0.1 - 0.5 ton ha-1), medium (0.6 - 1 ton ha-1) and high (> 1 ton ha-1). From the research that has been done, it is found that the potential yield of each line shows that all tested lines have a high yield potential with the three iv highest yields of lines that are resistant to drought, namely PWBG 6 as much as 2.65 ton ha-1, BBL 1.1 as much as 2.52 tons ha-1 and TVSU 8.6 as much as 2.38 tons ha-1 , while the lines that were not resistant to drought CCC 1.6 had the lowest yield compared to the others. The descriptions based on plant morphology showed that the quantitative characters of flowering age, maturing age, number of pods per plant, pod size, number of seeds per plant, seed size, weight of seeds per plant and weight of 100 seeds showed significantly different results in each line. Apart from these characters, the other characters showed no significant differences. The qualitative characters in the growth habbit, leaf shape, pod shape, pod color, and pod texture had varying results. Apart from these characters, the observed characters had the same results. The main characteristics to differentiate between one line and another are seed size, number of pods per plant and yield potential of each line.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0520040107 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 07 Feb 2022 07:01 |
Last Modified: | 08 Oct 2024 01:57 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189466 |
![]() |
Text
165040200111013 - firli ritma..pdf Download (2MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |