Pengukuran Kinerja Manajemen Rantai Pasok Pada Perusahaan Kecap (Studi Kasus Pada Perusahaan Kecap “Ck” Di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur)

Mufidah, Nida’ Hanifah and Andrean Eka Hardana,, SP.,MP.,M.BA and Dr. Silvana Maulidah,, SP.,MP. (2021) Pengukuran Kinerja Manajemen Rantai Pasok Pada Perusahaan Kecap (Studi Kasus Pada Perusahaan Kecap “Ck” Di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Peran penting agroindustri dalam pembangunan ekonomi Indonesia adalah dengan adanya pengolahan produk hasil pertanian. Produk hasil pertanian memerlukan pengolahan lebih lanjut untuk menjaga kualitas dan memberikan nilai tambah pada produk. Salah satu contohnya ialah adanya penggunaan kedelai menjadi bahan baku kecap. Namun, terdapat kendala dalam produksi dari kedelai yaitu adanya kedelai dalam negeri yang tidak dapat memenuhi permintaan produksi kedelai. Sehingga, upaya yang dilakukan ialah dengan melakukan impor kedelai. Sedangkan dalam kegiatan impor kedelai saat ini mengalami kendala dari pihak importir dimana harga yang ditawarkan mengalami fluktuasi yang diakibatkan oleh peningkatan harga kedelai di pasar internasional. Sehingga hal tersebut berdampak secara langsung oleh produsen yang menyebabkan ketidakpastian bahan baku kedelai. Perusahaan Kecap CK merupakan salah satu perusahaan dibidang agroindustri yang mengolah produk hasil pertanian kedelai menjadi bahan baku pembuatan kecap yang merasakan dampak langung dari permasalahan tersebut. Sehingga, upaya yang dapat dilakukan adalah dengan adanya analisis dan evaluasi kinerja rantai pasok yang terjadi dalam produksi kecap. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi rantai pasok serta menganalisis kinerja rantai pasok menggunakan metode SCOR dengan variable reliability, responsiveness, dan agility. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah metode statistik deskriptif dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Kecap CK pada bulan Februari – April 2021. Data yang digunakan merupakan data primer yang diperoleh dari wawancara secara langsung kepada responden dengan menggunakan kuesioner untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. responden dalam penelitian ini adalah 2 pemasok, pemilik perusahaan kecap CK, dan 5 distributor. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif menggunakan metode SCOR dengan 3 atribut dalam pengukuranya yang meliputi reliability, responsiveness, dan agility. Pengukuran tersebut dengan menghitung nilai metrik dari setiap atribut kinerja manajemen rantai pasok yang kemudian dilakukan perbandingan dengan nilai pembanding untuk mengetahui klasifikasi dari setiap kinerja rantai pasok. Hasil penelitian ini adalah dalam rantai pasok kedelai pada Perusahaan Kecap CK terdapat 4 anggota rantai pasok yang memiliki peran masing-masing dalam proses produksi kecap. Anggota rantai pasok tersebut diantaranya ialah pemasok, Perusahaan Kecap CK, distributor, dan konsumen. Terdapat aliran rantai pasok yang mampu menjaga hubungan anatara anggota rantai pasok diantaranya ialah aliran produk, aliran informasi, dan aliran uang. Hasil pengukuran kinerja rantai pasok dilihat dari dua bagian yaitu dari pemasok ke Perusahaan Kecap CK dan Perusahaan Kecap CK ke distributor. Hasil metrik pada atribut kinerja rantai pasok dari pemasok ke Perusahaan Kecap CK ii menunjukkan hasil pada atribut reliability dengan indikator kinerja pengiriman, penemuhan pesanan, dan kesesuaian standar nilai metrik masing-masing sebesar 89,5%, 89,5%, dan 93%. Hasil metrik tersebut menunjukkan bahwa kinerja pengiriman dan pemenuhan pesanan termasuk ke dalam klaifikasi parity dan kesesuaian standar termasuk ke dalam klasifikasi superior. Atribut kinerja responsiveness dengan indikator lead time dan siklus pemenuhan pesanan mendapatkan hasil nilai metrik sebesar 1,54 dan 1,29 yang menunjukkan klasifikasi superior. Sedangkan atribut agility mendapatkan hasil nilai metrik sebesar 1,29 yang menunjukkan klasifikasi superior. Hasil pengukuran kinerja rantai pasok dari Perusahaan Kecap CK ke distributor menunjukkn hasil pada atribut kinerja reliability dengan indikator kinerja pengiriman, pemenuhan pesanan, dan kesesuaian standar memiliki nlai metrik sebesar 80%, 80%, dan 100% yang masing-maing termasuk ke dalam klasifikasi parity,parity, dan superior. Atribut responsiveness yang memiliki indikator lead time dan siklus pemenuhan pesanan menujukkan hasil nilai metrik sebesar 1 dan 1,13 yang termasuk ke dalam kalsifikasi superior. Sedangkan atribut agility memiliki nilai metrik sebesar 1,13 yang menunjukkan klasifikasi superior. Berdasarkan hasil pegukuran kinerja rantai pasok dari pemasok ke Perusahaan Kecap CK dan Perusahaan Kecap CK ke distributor maka dapat diketahui bahwa terdapat kinerja rantai pasok yang terjadi dalam rantai pasok kedelai pada Perusahaan Kecap yang memerlukan perbaikan dan perlu untuk dipertahankan. Kinerja tersebut diketahui dengan melakukan perbandingan pada setiap atribut kinerja rantai pasok yang diantaranya adalah reliability, responsiveness, dan agility. Hasil perbandingan tersebut menunjukkan bahwa kinerja yang perlu dilakukannya perbaikan adalah indikator yang termasuk ke dalam klasifikasi parity yaitu kinerja pengiriman dan pemenuhan pesanan. Sedangkan kinerja yang perlu dipertahankan adalah kinerja yang termasuk ke dalam klasifikasi superior yaitu lead time dalam pemenuhan pesanan, siklus pemenuhan pesanan, dan fleksibilitas terhadap pemesanan yang tidak terduga. Upaya yang dapat dilakukan pemasok dan perusahaan dalam memperbaiki indikator yang termasuk ke dalam klasifikasi parity ialah dengan melakukan penjadwalan dan pengecekan persedian bahan baku agar dapat memaksimalkan persediaan bahan baku. Selain itu juga dapat dengan melakukan beberapa strategi untuk pemasok dengan melakukan strategi perbanyak pemasok agar persediaan kedelai dapat memenuhi permintaan konsumen. Sedangkan untuk perusahaan dapat menggunakan strategi sedikit pemasok dengan mempertahankan hubungan baik dengan pemasok. Hal ini agar pemasok dapat memenuhi persediaan kedelai yang sesuai dengan standar perusahaan

English Abstract

The important role of agro-industry in Indonesia's economic development is the processing of agricultural products. Agricultural products require further processing to maintain quality and add value to the product. One example is the use of soybeans as a raw material for soy sauce. However, there are obstacles in the production of soybeans, namely the presence of domestic soybeans that cannot meet the demand for soybean production. So, the effort made is to import soybeans. Meanwhile, the import of soybeans is currently experiencing obstacles from the importer where the price offered has fluctuated due to the increase in soybean prices in the international market. So that this has a direct impact on producers which causes uncertainty in soybean raw materials. CK Soy Sauce Company is one of the companies in the field of agro-industry that processes soybean agricultural products into raw materials for making soy sauce. Currently, the production of soy sauce is experiencing several obstacles, including fluctuating soybean prices, soybeans from suppliers that are not in accordance with company demands, and uncertainty of raw materials. Thus, efforts are needed in handling the obstacles that occur in each supply chain. Efforts that can be made are by analyzing and evaluating supply chain performance that occurs in soy sauce production. This study aims to describe supply chain conditions and analyze supply chain performance using the SCOR method with the variables of reliability, responsiveness, and agility. The research method used in this research is descriptive statistical method with a quantitative research approach. This research was conducted at the CK Soy Sauce Company in February – April 2021. The data used were primary data obtained from direct interviews with respondents using a questionnaire to obtain the desired information. The respondents in this study were 2 suppliers, the owner of the CK soy sauce company, and 5 distributors. The data analysis technique uses descriptive analysis using the SCOR method with 3 attributes in its measurement which include reliability, responsiveness, and agility. The measurement is by calculating the metric value of each supply chain management performance attribute which is then compared with the comparison value to determine the classification of each supply chain performance. The results of this study are that in the soybean supply chain at the CK Soy Sauce Company, there are 4 supply chain members who have their respective roles in the soy sauce production process. The supply chain members include iv suppliers, CK Soy Sauce Company, distributors, and consumers. There is a supply chain flow that is able to maintain the relationship between supply chain members including product flow, information flow, and money flow. The results of supply chain performance measurement are seen from two parts, namely from suppliers to CK Soy Sauce Companies and CK Soy Sauce Companies to distributors. The results of metrics on supply chain performance attributes from suppliers to CK Soy Sauce Company show results on reliability attributes with delivery performance indicators, order fulfillment, and standard conformity of metric values of 89.5%, 89.5%, and 93%, respectively. The results of these metrics indicate that delivery performance and order fulfillment are included in the parity classification and standard conformity is included in the superior classification. Responsiveness performance attributes with lead time and order fulfillment cycle indicators get metric values of 1.54 and 1.29 which indicate superior classification. While the agility attribute results in a metric value of 1.29 which indicates a superior classification. The results of supply chain performance measurement from the CK Soy Sauce Company to distributors show the results on the reliability performance attribute with indicators of delivery performance, order fulfillment, and standard compliance having metric values of 80%, 80%, and 100%, each of which is included in the parity classification. , parity, and superior. The responsiveness attribute which has lead time indicators and order fulfillment cycles shows the results of metric values of 1 and 1.13 which are included in the superior classification. While the agility attribute has a metric value of 1.13 which indicates a superior classification. Based on the results of supply chain performance measurement from suppliers to CK Soy Sauce Companies and CK Soy Sauce Companies to distributors, it can be seen that there is supply chain performance that occurs in the soybean supply chain at Soy Sauce Companies that requires improvement and needs to be maintained. The performance is known by comparing each supply chain performance attribute, which include reliability, responsiveness, and agility. The results of the comparison show that the performance that needs to be improved is the indicator

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521040142
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 04 Feb 2022 02:20
Last Modified: 24 Feb 2022 10:03
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189308
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
175040107111024 - nida hanifahm.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item