Analisis Perbandingan Perkecambahan Biji Lamtoro (Leucaena Leucocephala) Terhadap Variasi Suhu Dan Lama Waktu Perendaman pada Mesin Terkontrol dan Tradisional

Fariq, Moh and Dr. Ir. Gunomo Djojowasito,, MS and Dr. Ir. Anang Lastriyanto., M.S (2021) Analisis Perbandingan Perkecambahan Biji Lamtoro (Leucaena Leucocephala) Terhadap Variasi Suhu Dan Lama Waktu Perendaman pada Mesin Terkontrol dan Tradisional. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Lamtoro (Leucaena leucocephala) merupakan kelompok tanaman leguminosa. Biji lamtoro tua memiliki kadar protein yang tinggi, yaitu 30,81 % (db), kadar serat kasar 20,45 % (db), dan kadar abu 8,80%. Selain itu biji lamtoro juga merupakan sumber senyawa fitokimia seperti fenol, flavonoid, dan tannin. Fenol dan senyawa polifenol diketahui memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui daya perkecambahan biji lamtoro yang baik menggunakan media terkontrol untuk dikonsumsi manusia selain kecambah kacang hijau (tauge). Penelitian ini menggunakan wadah dari akrilik untuk mengkecambahkan biji lamtoro yang akan dibuat otomatis, mulai dari perendaman sampai penyiraman akan dibuat otomatis, sehingga tidak terkena tangan sampai sebelum panen selama 10 hari. Perendaman biji lamtoro akan dilakukan dengan suhu 600 C dan 700 C untuk membuat biji lamtoro menjadi pecah biji lebih cepat dan variasi waktu juga sebagai pembeda efektivitas perkecambahan lamtoro. Penyiraman biji lamtoro dilakukan setiap 8 jam selama 5 menit untuk menjaga kelembaban pada ruang perkecambahan. Setelah 10 hari dilakukan beberapa pengamatan mulai dari jumlah, panjang, presentase daya, dan panjang dari kecambah biji lamtoro. Selain menggunakan mesin perkecambahan secara otomatis, penelitian ini juga membandingkan tingkat keberhasilan dari perkecambahan secara tradisional yang dijaga pada suhu dan kelembaban seperti mesin perkecambahan terkontrol (germinator)

English Abstract

Lamtoro (Leucaena leucocephala) is a group of leguminous plants. Old lamtoro seeds have high protein content, namely 30.81% (db), crude fiber content is 20.45% (db), and ash content is 8.80%. In addition, lamtoro seeds are also a source of phytochemical compounds such as phenols, flavonoids, and tannins. Phenol and polyphenolic compounds are known to have antioxidant activity. The purpose of this study was to determine the good germination of lamtoro seeds using controlled media for human consumption other than mung bean sprouts (bean sprouts). This study uses an acrylic container to germinate lamtoro seeds which will be made automatically, starting from soaking until watering will be made automatically, so that it is not exposed to hands until before harvest for 10 days. Soaking lamtoro seeds will be carried out at temperatures of 60oC and 70oC to make the lamtoro seeds break down faster and the variation of time is also a differentiator of the effectiveness oflamtoro germination. Lamtoro seeds were watered every 8 hours for 5 minutes to maintain humidity in the germination chamber. After 5 days, several observations were made starting from the number, length, percentage of power, and length of lamtoro seed sprouts. In addition to using an automatic germination machine, this study also compared the success rate of traditional germination maintained at temperature and humidity such as a controlled germination machine (germinator)

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521100239
Uncontrolled Keywords: lamtoro, kecambah, germinator,lamtoro, sprouts, germinator
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User: Sugeng Moelyono
Date Deposited: 03 Feb 2022 02:24
Last Modified: 27 Sep 2024 06:44
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189229
[thumbnail of Moh Fariq.pdf] Text
Moh Fariq.pdf

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item