Pengendalian Persediaan Bahan Baku Baglog Jamur Tiram Pada Era Pandemi Covid-19 (Kasus Agroindustri Jamur Tiram Cv. Indie Mushroom Di Kota Batu, Jawa Timur)

Ringo, Tommy Siringo and Andrean Eka, H., SP., MP., M.BA. and Dr. Silvana Maulidah,, SP., MP. (2021) Pengendalian Persediaan Bahan Baku Baglog Jamur Tiram Pada Era Pandemi Covid-19 (Kasus Agroindustri Jamur Tiram Cv. Indie Mushroom Di Kota Batu, Jawa Timur). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa Corona viruses (Cov) adalah virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Infeksi virus ini disebut covid-19. Virus Corona menyebabkan penyakit flu biasa sampai penyakit yang lebih parah seperti Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS CoV) dan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV). Penyebaran virus Corona yang telah meluas ke berbagai belahan dunia. Penyakit Covid-19 telah menginfeksi jutaan orang di seluruh dunia. Sampai saat ini terdapat 188 negara yang mengkorfirmasi terkena virus Corona salah satunya Indonesia. Kegiatan work from home (WFH), social distancing, dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menjadikan masyarakat tidak bisa bekerja seperti biasanya. Tentunya hal ini juga berpengaruh terhadap semua perusahaan yang ada di Indonesia, dimana setiap perusahaan tidak bisa memaksimalkan proses produksinya, salah satunya yaitu kekurangan produk dalam proses produksi. Kekurangan produk akan menyebabkan perusahaan menjadi kesulitan dalam mencapai target yang hendak dicapai dan juga pastinya berpengaruh kepada pendapatan perusahaan tersebut. Keberadaan persediaan menunjang keberlangsungan suatau perusahaan apabila persediaan tidak dikelola dengan baik maka suatu waktu aktivitas perusahaan akan dihadapkan dengan masalah serius. Apabila masalah tersebut berlangsung, maka bukan tidak mungkin perusahaan tersebut akan mengalami kebangkrutan. tujuan penelitian ini adalah menganalisis dampak covid-19 terhadap produksi baglog dan jamur tiram pada agroindustri jamur tiram. Mendeskripsikan pengendalian persediaan bahan baku baglog pada agroindustri jamur tiram. Menganalisis pengendalian persediaan bahan baku baglog pada agroindustri jamur tiram dengan metode EOQ dan ROP. Menganalisis tingkat efisiensi pengendalian persediaan bahan baku baglog dengan menggunakan metode EOQ dan metode konvensional pada agroindustri jamur tiram. Metode penelitian yang dilakukan di agroindustri jamur tiram menggunakan pendekatan kuantitatif. Penentuan lokasi penelitian pada penelitian ini dilakukan secara purposive. Pemilihan lokasi tersebut dikarenakan perusahaan tersebut merupakan salah satu agroindustri yang memproduksi tidak hanya jamur tiram tetapi juga media tanam jamur atau baglog. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2021. Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah judgement sampling. Pemilik dari agroindustri jamur tiram dipilih menjadi sampel dikarenakan pemilik perusahaan ini mengetahui informasi yang berkaitan dengan pemesanan, penggunaan dan biaya pemesanan bahan baku dan ditambah juga dengan info pendukung dari istri pemilik agroindustri jamur tiram tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode EOQ dan ROP dan juga paired sample T test. Berdasarkan tujuan awal penelitian dan juga hasil dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa: dampak Covid-19 terhadap produksi baglog dan jamur tiram di agroindustri jamur tiram mengalami penurunan mulai dari tahun 2019-2020. Baik baglog dan juga jamur tiram terjadi perbedaan produksi yang signifikan selama sebelum dan sesudah Covid-19 yaitu pada tahun 2019-2020 dimana dalam pengujian ini digunakan alat analisis paires sample T test. Pengendalian persediaan bahan baku pada perusahaan agroindustri jamur tiram masih menggunakan metode konvensional. Perusahaan tidak memperkirakan permintaan dan persediaan bahan baku sebelum melakukan pemesanan. Dampaknya, frekuensi dan kuantitas pemesanan bahan baku yang dilakukan perusahaan kurang optimal yang mengakibatkan perusahaan akan mengeluarkan biaya yang lebih banyak untuk persediaan bahan bakunya. Pengendalian persediaan bahan baku dengan menggunakan metode EOQ di agroindustri jamur tiram akan optimal ketika kuantitas pemesanan bahan baku serbuk gergaji, bekatul dan serbuk kapur dalam setiap kali pemesanan yang dilakukan yaitu sebesar 27.615 kg, 963 kg, dan 593 kg dengan masing- masing jumlah pemesanan 6 kali, 23 kali dan 26 kali dalam setahun. Sementara, titik pemesanan kembali bahan baku atau ROP dilakukan ketika persediaan yang ada masing masing bahan baku tersisa 1.678,2 kg, 70,7 kg, dan 50,1 kg. Total biaya persediaan bahan baku yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan metode EOQ lebih efisien sebesar 45,5% dibandingkan dengan metode konvensional. Hal ini disebabkan oleh kuantitas pemesanan bahan baku pada metode EOQ lebih banyak dan frekuensi pemesanan bahan baku lebih sedikit. Frekuensi pembelian yang sedikit membuat biaya pemesanan menjadi lebih kecil. Sehingga biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk pengendalian bahan baku dapat diminimalkan. Adapun saran yang diberikan oleh peneliti setelah melakukan prnrlitian dan mengetahui kondisi lapangan yang sebenarnya adalah penerapan metode EOQ sebagai salah satu solusi dalam pengendalian persediaan bahan baku, sehingga biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk biaya persediaan dapat diminimalkan. Terlebih lagi dalam situasi pandemi covid-19 terjadinya penurunan produksi yang bisa mengakibatkan penurunan pendapatan perusahaan. Perusahaan dapat memaksimalkan kuantitas pembelian bahan baku sesuai dengan kapasitas dari gudang penyimpanan namun dengan periode pembelian lebih tidak sering. Diharapkan mempunyai pemasok bahan baku yang potensial dikarenakan pembelian bahan baku dengan kuantitas yang tinggi, jika melakukan pemesanan bahan baku dengan kuantitas yang tinggi pemasok bahan baku dapat memenuhi permintaan agroindustri jamur tiram. Perusahaan dapat menggunakan ROP untuk meminimalisir adanya kelebihan persediaan ataupun kekurangan persediaan bahan baku. Sehingga proses produksi akan terus berjalan. Hal ini dikarenakan ROP dapat memberikan petunjuk untuk melakukan pemesanan kembali bahan baku.

English Abstract

The World Health Organization (WHO) explains that Corona viruses (Cov) are viruses that infect the respiratory system. This viral infection is called COVID-19. Corona viruses cause illness from the common cold to more severe illnesses such as Middle East Respiratory Syndrome (MERS CoV) and Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). The spread of the Corona virus that has spread to various parts of the world. The disease Covid-19 has infected millions of people around the world. To date, there are 188 countries that have confirmed that they have the Corona virus, one of them is Indonesia. Work from home (WFH), social distancing, and Large-Scale Social Restrictions (PSBB) activities make people unable to work as usual. Of course, this also affects all companies in Indonesia, where each company cannot maximize its production process, one of which is product shortages in the production process. Lack of products will cause the company to find it difficult to achieve the targets to be achieved and also certainly affect the company's income. The existence of inventory supports the sustainability of a company if the inventory is not managed properly then one day the company's activities will be faced with serious problems. If the problem persists, it is not impossible that the company will go bankrupt. the purpose of this study was to analyze the impact of covid-19 on baglog and oyster mushroom production in the oyster mushroom agroindustry. Describe control of baglog raw material inventory in oyster mushroom agroindustry. Analyzing the inventory control of baglog raw materials in the oyster mushroom agroindustry using the EOQ and ROP methods. Analyzing the efficiency of baglog raw material inventory control using the EOQ method and conventional methods in the oyster mushroom agroindustry. The research method in the oyster mushroom agroindustry uses a quantitative approach. Determination of the research location in this study was carried out purposively. The choice of location is because the company is an agro-industry that produces not only oyster mushrooms but also mushroom growing media or baglog. This research was conducted in April 2021. The sampling technique used was judgment sampling. The owner of the oyster mushroom agroindustry was chosen as the sample because the owner of this company knows information related to ordering, using and ordering raw material costs and also supporting information from the wife of the owner of the oyster mushroom agroindustry. Data collection techniques used in this study are interviews and documentation. The data analysis technique used in this study used the EOQ and ROP methods and also the paired sample T test. Based on the initial objectives of the study and also the results of the research that has been carried out, it can be concluded that: the impact of Covid-19 on baglog and oyster mushroom production in the oyster mushroom agroindustry has decreased from 2019-2020. Both baglog and oyster mushrooms there were significant differences in production before and after Covid-19, namely in 2019-2020 where in this test the paired sample T test analysis tool was used. Inventory control of raw materials in oyster mushroom agro-industry companies still uses conventional methods. The company does not estimate the demand and supply of raw materials before placing an order. As a result, the frequency and quantity of raw material orders made by the company are less than optimal which results in the company spending more for its raw material inventory. Inventory control of raw materials using the EOQ method in the oyster mushroom agroindustry will be optimal when the quantity of orders for raw materials of sawdust, bran and lime powder in each order made is 27.615 kg, 963 kg, and 593 kg with each order amount of 6 times, 23 times and 26 times a year. Meanwhile, the point of reordering raw materials or ROP is carried out when the existing inventory of each raw material is 1,678.2 kg, 70.7 kg, and 50.1 kg. The total cost of raw material inventory issued by the company with the EOQ method is 45,5% more efficient than the conventional method. This is caused by the quantity of ordering raw materials on the EOQ method is more and the frequency of ordering raw materials is less. Less frequency of purchases makes ordering costs smaller. So that the costs incurred by the company for controlling raw materials can be minimized. The advice given by the researcher after conducting research and knowing the actual field conditions is the application of the EOQ method as a solution in controlling raw material inventory, so that the costs incurred by the company for inventory costs can be minimized. Moreover, in the Covid-19 pandemic situation, there is a decrease in production which can result in a decrease in company income. The company can maximize the quantity of raw material purchases according to the capacity of the storage warehouse but with less frequent purchase periods. It is expected to have potential raw material suppliers due to the purchase of raw materials with high quantity, if ordering raw materials with high quantity raw material suppliers can meet the demand for oyster mushroom agroindustry. Companies can use ROP to minimize excess inventory or shortage of raw material inventory. So the production process will continue. This is because ROP can provide instructions for reordering raw materials.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521040068
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 27 Jan 2022 08:07
Last Modified: 24 Feb 2022 04:08
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189025
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
175040100111053 - Tommy Siringo Ringo.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item