Karakteristik Sifat Kualitatif Dan Kuantitatif Ayam Hasil Persilangan Umur 5 Minggu

Hartono, Abednego Adiperdana and Prof. Dr. Ir. V. M. Ani Nurgiartingsih, ., M.Sc (2021) Karakteristik Sifat Kualitatif Dan Kuantitatif Ayam Hasil Persilangan Umur 5 Minggu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ayam merupakan salah satu pilihan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani bagi masyarakat Indonesia. Pasokan daging ayam kampung baru bisa memenuhi 6% dari total kebutuhan daging ayam nasional. Hal ini disebabkan sulitnya mendapatkan bibit ayam kampung dan pertumbuhannya yang lambat. Oleh karena itu perlu dilakukan terobosan yaitu dengan melakukan persilangan antara ayam Bangkok jantan dengan ayam Lohmann betina, yang diharapkan dapat menghasilkan keturunan dengan pertumbuhan yang cepat untuk mencapai bobot optimal. Hasil persilangan ini di masyarakat sering disebut sebagai ayam jawa persilangan atau Joper. Dalam rangka mempermudah identifikasi ayam hasil persilangan, maka dilakukan karakterisasi sifat kualitatif (warna bulu dan warna shank) dan sifat kuantitatif (panjang shank dan bobot badan) hasil persilangan ayam Bangkok dan Lohmann Brown. Penelitian ini menggunakan 316 ekor ayam persilangan Bangkok dan Lohmann Brown. Variabel yang diamati dan diukur yaitu sifat kualitatif (warna bulu dan warna shank), dan sifat kuantitatif (panjang shank, dan bobot badan). Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan lapang dan observasi dengan pengamatan langsung terhadap sifat kualitatif dan pengukuran terhadap sifat kuantitatif. Data kuantitatif antar sifat kualitatif dianalisis dengan analisis ragam (ANOVA) pola searah. Apabila terdapat hasil yang berbeda, maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT), dan apabila hanya terdapat 2 kelompok yang dibandingkan maka data dianalisis dengan uji T tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase fenotipe warna bulu ayam persilangan yaitu warna bulu cokelat, hitam, dan putih masing-masing sebesar 24,36%, 43,36%, dan 32,28%. Warna shank ayam persilangan yaitu 63,8% berwarna kuning, dan 36,2% berwarna hitam. Rata-rata bobot badan ayam persilangan berdasarkan warna bulu cokelat, hitam, dan putih masing-masing sebesar 330,05 ± 37,32 g/ekor, 321,12 ± 35,77 g/ekor, dan 326,80 ± 38,38 g/ekor, bobot badan antar warna bulu tidak berbeda nyata (P>0,05) Rata-rata panjang shank ayam persilangan warna bulu coklat yaitu 43,13 ± 2,74 mm, warna bulu hitam yaitu 42,37 ± 2,62 mm, dan warna bulu putih yaitu 41,96 ± 3,06 mm. Terdapat perbedaan yang nyata (P<0,05) pada panjang shank ayam persilangan antar warna bulu yang berbeda. Rata-rata bobot badan ayam persilangan berdasarkan shank warna kuning dan hitam masing-masing adalah 321,75 ± 38,31 g,/ekor, dan 327,43 ± 36,82 g/ekor. Bobot badan tidak berbeda nyata (P>0,05) antar warna shank. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, sifat kualitatif dengan persentase dari tinggi ke rendah untuk warna bulu adalah warna bulu hitam, putih dan coklat masing-masing sebesar 43,36%, 32,28%, dan 24,36%, untuk warna shank adalah kuning dan hitam dengan persentase masing-masing sebesar 63,8% dan 36,1%. Sifat kuantitatif bobot badan tidak berbeda antar kelompok warna bulu dan warna shank. Sifat kuantitatif panjang shank berbeda antar kelompok warna bulu dengan panjang shank tertinggi adalah ayam persilangan dengan warna bulu hitam. Saran dari penelitian ini adalah program pemuliaan sangat penting untuk dilakukan dengan mempertimbangkan kriteria seleksi berdasarkan sifat kualitatif dan kuantitatif sehingga dapat dihasilkan ayam hasil persilangan dengan karakteristik yang lebih seragam.

English Abstract

The research aimed to determine the characteristic of qualitative (feather color and shank color), and quantitative (body size and body weight) traits at 5 weeks of age in crossbred chicken. The materials used were 316 crossbred chickens between Bangkok and Lohmann Brown laying hen. The variables measured were body weight and shank length as quantitative traits, feather color and shank color as qualitative traits. This research was using one-way analysis of variance (ANOVA) to determine the quantitative variables based on the feather color observed and, T-test to determine the quantitative variables based on shank color. The percentage of phenotype based on the feather color: brown, black, and white were 24.36%, 43.36%, and 32.28%, respectively and the percentage of shank color: yellow and black were 63.9%, and 36.1%. The body weight based on feather color: brown, black, and white were 330.05 ± 37.32 g, 321.12 ± 35.77 g, and 326.80 ± 38.38 g the shank length based on feather color: brown, black and white were 43.13 ± 2.74 mm, 42.37 ± 2.62 mm, and 41.96 ± 3.06 mm. The body weight based on shank color: yellow and black were 322.96 ± 37.26 g, and 328.86 ± 35.48. Body weight was not different between feather color and shank color, but shank length showed differences between feather color. The highest shank color was belonged to crossbred chicken with black feather color.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521050308
Uncontrolled Keywords: crossbred chicken, feather color, shank color, shank length, body weight.,ayam persilangan, bobot badan, warna bulu, panjang shank, warna shank.
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 27 Jan 2022 06:15
Last Modified: 03 Oct 2024 03:11
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/188982
[thumbnail of Abednego Adiperdana Hartono.pdf] Text
Abednego Adiperdana Hartono.pdf

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item