Pengelolaan Sanitasi Permukiman Di Wilayah Perkotaan Dengan Menggunakan Kolaborasi Metode Perencanaan Teknokratik Dan Partisipatif Kota Mojokerto

Rizani, Mohammad Debby (2019) Pengelolaan Sanitasi Permukiman Di Wilayah Perkotaan Dengan Menggunakan Kolaborasi Metode Perencanaan Teknokratik Dan Partisipatif Kota Mojokerto. Doctor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Permasalahan pengelolaan sanitasi di negara berkembang dipengaruhi oleh tingkat kemiskinan, ketidakseimbangan lingkungan dan sosial, kepentingan politik serta rendahnya kesadaran masyarakat hidup bersih dan sehat. Perencanaan pengelolaan sanitasi yang dilakukan oleh pemerintah secara teknokratik, belum mampu menjawab permasalahan pengelolaan sanitasi serta meningkatkan layanan sanitasi secara optimal. Pemerintah sebagai pembuat kebijakan, tentunya menjadi salah satu pihak yang bertanggungjawab atas permasalahan pengelolaan sanitasi yang belum/tidak layak termasuk di wilayah perkotaan. Dibutuhkan sinergitas, kerja sama lintas sektoral dan partisipasi masyarakat guna menunjang pengelolaan sanitasi dalam mencapai target layanan sanitasi. Permasalahan pengelolaan sanitasi di atas menunjukkan perlu adanya perencanaan dengan rangkaian pemikiran strategis terhadap suatu usulan penyelesaian masalah yang didasari oleh tujuan yang terukur. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan sanitasi permukiman di wilayah perkotaan dengan menggunakan metode perencanaan teknokratik dan partisipatif. Penelitian ini mengaplikasikan metode perencanaan dengan mengkolaborasikan pendekatan teknokratik (perencanaan strategis) dan pendekatan partisipatif (methode participatory assessment) dalam meningkatkan pengelolaan sanitasi permukiman di wilayah perkotaan berdasarkan aspek-aspek pengelolaan sanitasi permukiman. Paradigma baru dalam pengelolaan sanitasi dengan melakukan analisis tingkat partisipasi masyarakat dengan methode participatory assesment (MPA) yang diwujudkan dalam analisis penilaian risiko sanitasi yang menghasilkan indeks risiko sanitasi (IRS). Kemudian hasil analisis tingkat partisipasi masyarakat berdasarkan penilaian risiko sanitasi (IRS) menjadi salah satu variabel (impact) dalam menentukan prioritas layanan berdasarkan area risiko sanitasi. Hasil analisis partisipasi masyarakat dan prioritas layanan dalam pengelolaan sanitasi yang merupakan kolaborasi dari pendekatan partisipatif dan pendekatan teknokratik kemudian menjadi masukan pada permasalahaan mendesak dan isu strategis dalam menentukan rencana strategis pengelolaan sanitasi permukiman di wilayah perkotaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat partisipasi masyarakat berdasarkan penilaian risiko sanitasi berbanding terbalik dengan indeks risiko sanitasi (IRS), semakin tinggi IRS maka semakin rendah tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sanitasi. Dalam penentuan prioritas layanaan air limbah domestik dan sampah rumah tangga menggunakan metode Hanlon berdasarkan pada kriteria tingkat risiko sanitasi masing-masing kelurahan yang dipengaruhi oleh impact dan eksposure. Penentuan prioritas berbanding lurus dengan tingkat risiko sanitasi, semakin tinggi tingkat risiko sanitasi pada suatu wilayah/kelurahan maka wilayah/kelurahan tersebut semakin prioritas dalam penanganan layanan sanitasi permukimannya. Secara keruangan dengan pendekatan interaksi keruangan, tingkat partisipasi masyarakat dan risiko pengelolaan sanitasi pada wilayah/kelurahan yang berdekatan akan sangat mempengaruhi pengelolaan sanitasi wilayah/kelurahan lainnya. Pendekatan komparasi keruangan dapat diskripsikan perbandingan pengelolaan sanitasi pada wilayah/kelurahan satu dengan yang lainnya guna menentukan tingkat partisipasi dan prioritas layanan sanitasi dalam pengelolaan sanitasi permukiman. Metode perencanaan teknokratik bersifat positif dan rasional dilakukan secara ilmiah dan komprehensif dalam menganalisis aspek fisik maupun non fisik terkait permasalahan mendesak serta isu strategis pengelolaan sanitasi permukiman, dapat dikolaborasikan dengan metode perencanaan partisipatif bersifat fenomenologi yang mendiskripsikan partisipasi masyarakat secara aktif dalam penyediaan sarana dan prasarana sanitasi secara mandiri serta perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat. Kolaborasi metode perencanaan teknokratik dan partisipatif (teknoparti) merupakan serangkaian tindakan berurutan serta pemikiran secara positif, rasional, ilmiah dan komprehensif untuk menyelesaikan permasalahan dan isu strategis dalam mencapai tujuan dan sasaran, dengan melakukan evaluasi pengelolaan sanitasi berdasarkan tingkat partisipasi masyarakat, prioritas layanan sanitasi, dan posisi pengelolaan sanitasi guna menyusun visi, misi dan strategi yang menghasilkan arah kebijakan pemerintah daerah dalam perencanaan pengelolaan sanitasi permukiman di wilayah perkotaan.

English Abstract

Sanitation management issue in developing countries is influenced by the level of poverty, environmental and social imbalances, political interests, and the low awareness of the community to hygiene and healthy life. Sanitation management planning is carried out by the government. However, it has not been able to solve the sanitation management issue and improve sanitation services in an optimal manner. The government as a policymaker is one of the parties responsible for the poor/inadequate sanitation management especially in urban areas. Synergy, cross-sectoral cooperation, and community participation are needed to support sanitation management in achieving sanitation service targets. The sanitation management issue exhibited the need for planning with a series of strategic thoughts on a proposed problem solving based on measurable objectives. This study aimed to improve sanitation management in urban areas settlements using technocratic and participatory planning methods. This study applied the planning method by collaborating technocratic approaches (strategic planning) and participatory approaches (participatory assessment methods) in improving sanitation management in urban areas settlement based on settlement sanitation management aspects. A new paradigm in sanitation management was made by analyzing the level of community participation using participatory assessment (MPA) methods embodied in a sanitation risk assessment analysis that produces a sanitation risk index (IRS). The analysis results of the community participation level based on sanitation risk assessment (IRS). It is one of the variables (impact) in determining service priorities based on sanitation risk areas. The analysis result of community participation and service priorities in sanitation management is a collaboration of participatory approaches and technocratic approaches. It is converted into the input to urgent and strategic issues in determining the strategic plans for managing sanitation in urban areas. The research results exhibited community participation level based on sanitation risk assessment was inversely proportional to the sanitation risk index (IRS). The higher the IRS, the lower the community participation level in sanitation management. In determining the priority of domestic wastewater services and household waste using the Hanlon method based on the criteria for sanitation risk level of each village affected by impact and exposure. Determination of priorities is directly proportional to the level of sanitation risk. The higher the level of sanitation risk in an area / sub-district, the higher the area / sub-district involvement in settlement sanitation services. Using spatial interaction approaches, the level of community participation and the risk of sanitation management in adjacent areas / sub-district greatly affect the sanitation management in other areas / sub-district. The spatial comparative approach described the comparison of sanitation management in one region / sub-district to determine the level of participation and sanitation services priority in settlements sanitation management. The technocratic and rational planning method was carried out scientifically and comprehensively in analyzing both physical and non-physical aspects related to urgent problems and strategic issues of settlement sanitation management. It collaborated with phenomenological participatory planning methods that describe community participated actively in providing independent sanitation facilities and infrastructure, as well as encourage hygienic and healthy living behavior. Technocratic and participatory planning collaboration (technoparti) is a series of sequential and positive, rational, scientific and comprehensive actions to solve strategic problems and issues in achieving goals and objectives. By evaluating sanitation management based on the community participation level, sanitation services priority, and sanitation management position, it would aid in developing vision, mission, and strategy. In turn, it aids local government policy direction on planning sanitation management in urban areas.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Doctor)
Identification Number: DIS/363.72/RIZ/p/2019/061901996
Uncontrolled Keywords: pengelolaan sanitasi permukiman, wilayah perkotaan, perencanaan teknokratik, perencanaan partisipatif,-settlement sanitation management, urban areas, technocratic planning, participatory planning
Subjects: 300 Social sciences > 363 Other social problems and services > 363.7 Environmental problems > 363.72 Sanitation
Divisions: S2/S3 > Doktor Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 27 Jan 2022 04:45
Last Modified: 27 Jan 2022 04:45
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/188973
[thumbnail of Mohammad Debby Rizani.pdf]
Preview
Text
Mohammad Debby Rizani.pdf

Download (10MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item