Uji Bioaktivitas Ekstrak Daun Kirinyuh (Chromolaena Odorata L .) Terhadap Ulat Grayak Spodoptera Frugiperda (J. E. Smith) (Lepidoptera: Noctuidae)

Wafiudin, Ahmad Fahmi and Dr. Ir. Toto Himawan,, SU (2020) Uji Bioaktivitas Ekstrak Daun Kirinyuh (Chromolaena Odorata L .) Terhadap Ulat Grayak Spodoptera Frugiperda (J. E. Smith) (Lepidoptera: Noctuidae). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Permasalahan yang sering dihadapi para petani di Indonesia adalah kegagalan panen yang diakibatkan oleh Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Salah satu OPT yang banyak menimbulkan kerugian adalah ulat. Saat ini ulat bernama fall armyworm (FAW) atau Spodoptera frugiperda sedang mencemaskan para petani dan peneliti. Ulat tersebut mengakibatkan kerugian antara 8,3 hingga 20,6 juta ton per tahun dengan nilai kerugian ekonomi antara US$ 2.5-6.2 milyar per tahun pada ladang tanaman jagung di negara Eropa dan Afrika. Salah satu pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan penggunaan insektisida. Petani menilai penggunaan pestisida kimiawi lebih mudah dan lebih cepat menunjukkan hasil, namun apabila penggunaan tidak sesuai dengan dosis dan anjuran maka dapat mengakibatkan resistensi, resurjensi hama dan masalah lingkungan lainnya. Cara alternatif yang dapat dilakukan untuk menghindari hal tersebut adalah dengan menggantinya dengan pestisida nabati. Daun tanaman Kirinyuh merupakan salah satu contoh daun yang mengandung senyawa fitokimia alkaloid, flavonoid dan tanin yang dapat mengakibatkan mortalitas serta gangguan fisiologis pada hama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas ekstrak daun kirinyuh (EDK) hterhadap mortalitas S. frugiperda, nilai LC50 dan LT50 ekstrak daun kirinyuh sebagai insektisida nabati terhadap S. frugiperda dan pengaruh penghambatan makan (antifeedant) serta perkembangan siklus hidup S. frugiperda setelah aplikasi ekstrak daun kirinyuh. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Toksikologi Jurusan Hama & Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2019 sampai September 2020. Penelitian disiapkan dengan menyediakan tanaman inang, perbanyakan serangga uji dan ekstraksi daun tanaman kirinyuh. Ekstraksi dilakukan dengan menghaluskan daun kering angin kirinyuh sebanyak 200 gram lalu ditambahkan pelarut metanol 96% dengan perbandingan 1 : 4 lalu dilakukan pengocokan selama 3 x 24 jam. Percobaan pertama merupakan uji pendahuluan untuk menentukan kisaran konsentrasi yang mampu membunuh serangga uji dan digunakan untuk uji selanjutnya. Uji pendahuluan terdiri dari 5 konsentrasi yaitu 10.000, 30.000, 50.000 dan 70.000 ppm serta ditambahkan perlakuan 0 ppm (campuran aquades dengan larutan perekat) sebagai kontrol, lalu diulang sebanyak dua kali. Setiap perlakuan terdapat 10 ulat, dan larva yang digunakan adalah larva instar II S. frugiperda. Nilai mortalitas dari uji pendahuluan dijadikan sebagai landasan untuk pengujian lanjutan. Berdasarkan hasil uji pendahuluan didapatkan nilai LC50 dengan nilai kisaran 59471 ppm, maka konsentrasi yang digunakan dalam uji lanjutan menggunakan taraf konsentrasi 0, 40.000, 60.000, 80,000 dan 100.000 ppm dan diulang sebanyak 4 kali. Aplikasi yang digunakan adalah metode pencelupan pakan dengan variabel pengamatan meliputi mortalitas serangga, nilai LC50 dan LT50 ekstrak daun kirinyuh terhadap S. frugiperda, penghambatan makan larva dan pengaruh ekstrak daun kirinyuh terhadap penghambatan larva S. frugiperda. Data yang didapatkan kemudian dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan uji DMRT 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi EDK mampu menyebabkan mortalitas terhadap larva S. frugiperda. Mortalitas tertinggi terjadi pada taraf konsentrasi tertinggi 100.000 ppm yaitu 80.00%. Nilai LC50 EDK yaitu 57994.32 ppm dan nilai LT50 yaitu 84,82 jam. EDK tidak beracun sehingga tidak efektif dijadikan sebagai insektisida dalam mengatasi hama S. frugiperda. Namun EDK berpengaruh terhadap penurunan aktivitas makan dan penghambatan perkembangan pada larva S. frugiperda.

English Abstract

The problem which is often faced by farmers in Indonesia is the crop failure caused by plant pests. One of the pest which is cause many losses is caterpillar. Currently, caterpillar call fall armyworm (FAW) or Spodoptera frugiperda is now worrying the farmers and the scientists. The caterpillar causing losses 8,3 until 20,6 million tons per year with value of economic losses between US$2,5-6,2 billions per year at maize field Europe and Africa countries. One of the controls that can be done is to use insectiside. The farmers consider that using chemical insecticide is easier and faster to show the results, but if the application is not according to dosage and the recomendation it will cause resistence, resurrestion and another enviromental problems. The alternative way that can be done to avoid that problems is to change it with botanical insecticides. The leaves of siam weed plants is one kind on leaves that contain phytochemicals compounds of alkaloids, flavonoids and tannins which can cause mortality and physiological disturbance in pest. The purpose of this research is to know the effectivity of siam weed leaf’s extract to the mortality of S. frugiperda, the value of LC50 and LT50 from siam weed leaf’s extract as botanical insecticides toward S. frugiperda, and the effect of antifeedant and the life cycle development S. frugiperda after application of siam weed leaf’s extract. The research was held in Laboratory of the Plant Pests and Diseases, Faculty of Agriculture, Brawijaya University, Malang. The research was held on December 2019 until August 2020. The reseach prepared by preparing the host plants, test insect propagation, and extraction of siam weed leaf’s. Extraxtion was done with refine the wind dry siam weed leaf’s amounting to 200 grams and added with methanol solvent 96% with a ratio of 1 : 4, and then shuffled during 3 x 24 hours. The first experiment is the preliminary test which is to decide the concentration range that can kill the test insect and can be use for the next experiments. The preliminary test is consists of five concentrations which are 10.000, 30.000, 50.000 and 70.000 ppm and added with 0 ppm treatmet (a mixture of distilled water with an adhesive solution) as a control, then repeated two times. Every treatmet has 10 caterpillar, and larvae that used is larvae instar II of S. frugiperda. The value of mortality in the preliminary test is used for the next experiment. Based on the preliminary test results obtained value of LC50 with a range of values 59.471 ppm, then the concentrations that used for the next experiment are the concentration level of 0, 40.000, 60.000, 80.000, and 100.000 ppm and repeated 4 times. The application used is feed immersing method with the observation valiable consist insect mortality, value of LC50 and LT50 kirinyuh leaf’s extract toward S. frugiperda, antifeedant larvae and the effect of kirinyuh leaf’s extract toward inhibition of S. frugiperda larvae. The data obtained were then analyzed for variety and continued with the DMRT test 5%. The results showed that ELSW application was able to cause mortality of S. frugiperda larvae. The highest mortality occurred at the highest concentration level of 100,000 ppm, namely 80.00%. The LC50 ELSW value is 57994.32 ppm and the LT50 value is 84.82 hours. ELSW is non-toxic, so it is not effective as an insecticide in dealing with S. frugiperda pests. However, ELSW had an effect on decreasing feeding activity and inhibiting development in S. frugiperda larvae.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0520040105
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests > 632.6 Animal pests
Divisions: Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 27 Jan 2022 01:53
Last Modified: 11 Oct 2024 02:45
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/188912
[thumbnail of Ahmad Fahmi Wafiudin.pdf] Text
Ahmad Fahmi Wafiudin.pdf

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item