Evaluasi Mutu Genetik Sapi Perah Fh Menggunakan Catatan Produksi Susu, Calving Interval Dan Sifat Linear Tubuh

Susanto, Agus (2019) Evaluasi Mutu Genetik Sapi Perah Fh Menggunakan Catatan Produksi Susu, Calving Interval Dan Sifat Linear Tubuh. Doctor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Keberhasilan program seleksi dalam meningkatkan produksi susu secara global secara tak langsung diikuti dengan menurunnya kemampuan reproduksi dan performa kesehatan sapi perah secara umum. Kondisi ini mendorong pemulia ternak sapi perah untuk memasukkan calving interval dan sifat linear tubuh ke dalam program seleksi melalui seleksi indeks untuk meningkatkan produksi susu dan secara bersamaan mempertahankan kemampuan reproduksi dan performa kesehatan sapi perah tidak menurun. Tujuan penelitian adalah untuk melakukan penaksiran parameter fenotipik dan genetik dan evaluasi genetik sapi perah FH di BBPTUHPT Baturraden menggunakan sifat produksi susu laktasi pertama, calving interval dan sifat linear tubuh. Hasil peneleitian menunjukkan bahwa produksi susu terkoreksi 305 hari laktasi pertama dan calving interval memiliki rata-rata (simpang baku) masing-masing 3.900,16 (1.024,81) kg dan 418,23 (51,75) hari. Heritabilitas (salah baku) produksi susu laktasi pertama dan jarak beranak adalah 0,149 (0,000) dan 0,047 (0.000). Heritabilitas 10 sifat linear tubuh berkisar antara 0,136 (0,004) hingga 0,556 (5,236). Korelasi genetik antar karakter diperoleh dalam penelitian yaitu rg MY-CI 0.084, rg MY-LIN -0,027 hingga +0,021, rg CI-LIN -0.033 hingga +0,015. Taksiran tanggapan seleksi menggunakan nilai pemuliaan produksi susu laktasi pertama saja (SP1) untuk produksi susu laktasi pertama, produksi susu terkoreksi 305 hari laktasi pertama dan jarak beranak masing-masing adalah 107,03 kg/generasi, 99,44 kg/generasi dan 0,08 hari/generasi. Taksiran tanggapan seleksi menggunakan nilai pemuliaan produksi susu laktasi pertama dan jarak beranak (SP12) untuk produksi susu laktasi pertama, produksi susu terkoreksi 305 hari laktasi pertama dan jarak beranak masing-masing adalah 29,99 kg/generasi, 47,00 kg/generasi dan -1,32 hari/generasi. Taksiran tanggapan seleksi per generasi menggunakan indeks seleksi gabungan antara produksi susu laktasi pertama, jarak beranak dan kedalaman ambing untuk produksi susu, calving interval, skor sel somatik dan sifat jumlah sel somatik (SP123) masing-masing adalah 27,67 kg, -1,52 hari, -0,03 dan -12,246,56 sel. Dapat disimpulkan bahwa rata-rata produksi susu laktasi pertama dan calving interval sapi-sapi di BBPTHHPT Baturraden adalah sedang. Heritabilitas produksi susu dan calving interval termasuk rendah dan heritabilitas 10 sifat linear tubuh termasuk sedang hingga besar. Korelasi genetik antar sifat linear tubuh maupun antara sifat linear tubuh dengan produksi susu dan dengan calving interval termasuk ke dalam kategori sangat rendah.

English Abstract

program in increasing global milk production is unfortunately followed by a decrease in reproductive and health performances in general of dairy cows. This condition encourages dairy cow breeders to include calving intervals and linear traits in the selection program through index selection to increase milk production and at the same time maintain the reproductive and health performances not to decrease. The purpose of this study was to estimate phenotypic and genetic parameters and conduct genetic evaluation of FH dairy cattle at BBPTUHPT Baturraden using the firts lactation milk yield, calving intervals and linear traits. The results showed that 305 d corrected milk yield days of first lactation and calving intervals had an average (standard deviation) of 3,900.16 (1,024.81) kg and 418.23 (51.75) d, respectively. Heritability (standard error) of first lactation milk yield and calving intervals were 0.149 (0,000) and 0.047 (0,000). Heritability of 10 linear traits ranged from 0.136 (0.004) to 0.556 (5,236). Genetic correlations between characters obtained in the study were rg MY-CI 0.084, rg MY-LIN -0.027 to +0.021, rg CI-LIN -0.033 to +0.015. Estimated selection responses per generation using breeding values of first lactation milk yield (SP1) for first lactation milk yield, 305 d corrected milk yield of first lactation and calving intervals were 107.03 kg, 99.44 kg and 0, 08 d, respectively. Estimated selection responses per generation using breeding values of first lactation milk yield and calving intervals (SP12) for first lactation milk yield, 305 d corrected milk yield of first lactation and calving intervals were 29.99 kg, 47.00 kg and -1.32 d, respectively. Estimated selection responses per generation using a combined selection index between first lactation milk yield, calving intervals and udder depth (SP123) for milk yield, calving intervals, somatic cell scores and somatic cell count were 27.67 kg, -1.52 days, -0.03 and - 12,246.56 cells, respectively. It can be concluded that the average first lactation milk yield, calving interval and 10 linear traits of cows in BBPTHHPT Baturraden are moderate. Heritability of milk production and calving intervals are low and heritability of 10 linear traits are moderate to large. Genetic correlations between linear traits and between the linear traits and milk yield and and calving intervals are categorised very low.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Doctor)
Identification Number: DIS/636.214 2/SUS/e/2019/061911358
Uncontrolled Keywords: penaksiran parameter fenotipik dan genetik, komponen variansi, sapi perah, seleksi indeks, jarak beranak, kesehatan, BLUP, REML
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.2 Cattle and related animals > 636.21 Cattle for specific purposes > 636.214 2 Cattle milk
Divisions: S2/S3 > Doktor Ilmu Ternak, Fakultas Peternakan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 26 Jan 2022 06:56
Last Modified: 26 Jan 2022 06:56
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/188894
[thumbnail of Agus Susanto - Disertasi UB - Full (2).pdf] Text
Agus Susanto - Disertasi UB - Full (2).pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item