Faktor Yang Mempengaruhi Niat Beli Sayuran Organik Dengan Pendekatan Theory Of Planned Behaviour

Rejeki, Septiadinur (2020) Faktor Yang Mempengaruhi Niat Beli Sayuran Organik Dengan Pendekatan Theory Of Planned Behaviour. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada era modern saat ini, penerapan gaya hidup seseorang akan menentukan kualitas hidup dan kesehatan tubuh. Sebagian masyarakat menjadi selektif dalam memilih bahan makanan yang dapat memberikan manfaat baik bagi tubuh seperti produk organik. Konsumen produk organik termasuk sayuran organik cenderung akan selektif dalam menentukan pembelian produk. Umumnya mayoritas masyarakat banyak yang mengetahui sayuran organik. Data konsumsi pada tahun 2014 dan 2016 mengalami penurunan sekitar 180 gram per kapita per hari menjadi 173 gram per kapita per hari yang masih jauh dari angka kecukupan gizi (AKG) yang direkomendasikan standar WHO sekitar 250 gram per kapita per hari. Namun menurut pemasar sayuran organik “Ijo-Ijo” di Kelurahan Sawojajar Kota Malang, pembelian sayuran organik mengalami fluktuatif sekitar 15-25 kg atau 60-90 ikat sayuran organik per harinya selama beberapa bulan terakhir padahal beberapa tahun lalu permintaan sayuran organik bisa lebih dari 40 kg atau 150 ikat setiap harinya. Hal tersebut menunjukkan adanya penurunan pembelian sayuran organik. Maka penelitian menggunakan pendekatan Theory Planned Behaviour (TPB) dengan variabel harga, kemasan, kualitas, sikap, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor terhadap sikap dan niat beli sayuran organik yang menurun. Penelitian tersebut dilakukan secara purposive atau sengaja di Toko sayur dan buah Dapur Qoe di Jalan Danau Bratan Raya C3 A12, Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Alasan pemilihan lokasi penelitian tersebut karena Kelurahan Sawojajar memiliki jumlah rumah tangga paling banyak di Kecamatan Kedungkandang. Penelitian tersebut akan dilaksanakan pada Februari 2020. Teknik penentuan sampelnya yaitu menggunakan non probability sampling dengan metode accidental sampling dan jumlah responden sekitar 70 responden dengan jenis kelamin perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan menggunakan kuesioner. Sedangkan analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis Structural Equation Model (SEM)-Partial Least Square (PLS) karena memiliki beberapa keunggulan seperti ukuran sampelnya relatif kecil sekitar 30-100 sampel sudah dapat digunakan oleh alat tersebut, optimal untuk ketepatan prediksi dan estimasi parameter konsisten. Hasil evaluasi penelitian pada model pengukuran yang dilakukan pada uji validitas dan uji reabilitas yaitu variabel yang digunakan pada penelitian sudah valid dan penilaian indikator pada kuesioner secara keseluruhan sudah memenuhi kriteria pengujian dan dapat dijelaskan dengan baik. Sedangkan perhitungan evaluasi model struktural dapat dilihat dari nilai path coefficients, signifikansi setiap variabel (p value), Goodness of Fit (GoF), R square, Q square, full collinearity VIF, dan effect size pada penelitian ini sudah mampu menjelaskan variabel laten. Selanjutnya hasil pengujian hipotesis hanya variabel kemasan yang tidak berpengaruh signifikan terhadap rendahnya sikap pembelian sayuran organik dan variabel harga, kualitas, norma subjektif, persepsi kontrol perilaku, dan sikap berpengaruh signifikan terhadap niat beli sayuran organik yang menurun. Hasil ii penelitian ini yaitu Berdasarkan hasil analisis penelitian ini dapat disimpulkan bahwa rendahnya sikap pembelian sayuran organik dipengaruhi oleh faktor harga yang mahal dan kurangnya kesegaran maupun kebersihan produk. Tetapi faktor kemasan tidak mempengaruhi rendahnya sikap pembelian sayuran organik sebesar 0,17. Alasannya konsumen tidak memperhatikan kemasan sayuran organik dan mengeluhkan sebagian besar kemasan dari plastik yang berpotensi merusak lingkungan. Kemudian niat beli sayuran organik yang menurun terjadi karena faktor sikap dan komunikasi antar teman konsumen saat berbelanja sayuran organik untuk membeli sayuran anorganik serta ketersediaan produk yang sering cepat habis. Sehingga menimbulkan konsumen tidak bersedia untuk membeli sayuran organik, tidak mengutamakan pilihan sayuran organik dan memutuskan untuk tidak membeli sayuran organik. Saran dari penelitian ini untuk pihak pemerintah daerah, instansi pemerintahan dan pihak terkait untuk pengembangan budidaya sayuran organik yang lebih banyak di setiap daerah dan harga sayuran organik yang lebih terjangkau di kalangan mayarakat dan bekerja sama mengajak masyarakat mengikuti gaya hidup sehat dengan memilih makanan sehat bagi keluarga seperti sayuran organik, agar terwujudnya perilaku konsumsi sayuran organik yang beredukasi dan berkelanjutan. Sedangkan saran bagi produsen sayuran organik dapat meningkatkan ketersediaan berbagai macam jenis sayuran organik yang banyak diminati oleh konsumen sehingga menjadi peluang untuk produsen mengembangkan usaha sayuran organik di kalangan masyarakat. Selain itu, saran bagi pemasar sayuran organik lebih memperhatikan kemasan dan kualitas produk agar dapat meningkatkan penjualan sayuran organik.

English Abstract

In today's modern era, the application of one's lifestyle will determine the quality of life and health of the body. Some people have become selective in choosing foods that can provide benefits to the body such as organic products. Consumers of organic products including organic vegetables tend to be selective in determining product purchases. Generally, the majority of the people know about organic vegetables. Consumption data in 2014 and 2016 decreased by around 180 grams per capita per day to 173 grams per capita per day which is still far from the recommended nutritional adequacy (RDA) recommended by WHO standards around 250 grams per capita per day. But according to the organic vegetable marketer "Ijo-Ijo" in Kelurahan Sawojajar, Malang, the purchase of organic vegetables has fluctuated around 15-25 kg or 60-90 bunch of organic vegetables per day during the last few months whereas a few years ago the demand for organic vegetables could be more than 40 kg or 150 bunch per day. This shows a decrease in organic vegetable purchases. So the study uses the Theory Planned Behavior (TPB) approach with variable prices, packaging, quality, attitudes, subjective norms, and perceptions of behavioral control with the aim to analyze the influence of factors on the attitudes and purchase intentions of organic vegetables that decline. The research was conducted purposively or intentionally in the Kitchen Qoe vegetable and fruit shop on Jalan Danau Bratan Raya C3 A12, Sawojajar Village, Kedungkandang District, Malang City. The reason for choosing the research location is because Sawojajar Village has the most number of households in Kedungkandang District. The research will be conducted in February 2020. The sampling technique is using non-probability sampling with accidental sampling method and the number of respondents is around 70 respondents with female gender. Data collection techniques using questionnaires. The results of the research evaluation on the measurement model carried out in the validity and reliability tests are the variables used in the study are valid and the assessment of indicators on the questionnaire as a whole has met the testing criteria and can be well explained. While the structural model evaluation calculations can be seen from the value of the path coefficients, the significance of each variable (p value), Goodness of Fit (GoF), R square, Q square, full collinearity VIF, and effect size in this study were able to explain latent variables. Furthermore, the results of hypothesis testing are only packaging variables that do not significantly influence the low attitudes of organic vegetable purchases and the price, quality, subjective norms, perceptions of behavioral control, and attitude have a significant effect on organic vegetable purchase intentions that decline. The results of this study are: Based on the results of the analysis of this study it can be concluded that the low attitude of purchasing organic vegetables is influenced by expensive price factors and lack of freshness and product hygiene. But the packaging factor does not affect the low attitude of organic vegetable purchases by 0.17. The reason is that consumers do not pay attention to organic vegetable packaging and complain that most plastic packaging has the potential to damage iv the environment. Then the intention to buy organic vegetables decreased due to the attitude and communication factors between consumers' friends when shopping for organic vegetables to buy inorganic vegetables and the availability of products that often run out quickly. Resulting in consumers not willing to buy organic vegetables, Suggestions from this research are for the government, government agencies and related parties to the development of more organic vegetable cultivation in each region and the price of organic vegetables that are more affordable among the people and work together to encourage people to follow a healthy lifestyle by choosing healthy foods for families such as organic vegetables, so that the realization of organic vegetable consumption behavior is educated and sustainable. While suggestions for organic vegetable producers can increase the availability of various types of organic vegetables that are much in demand by consumers so that it becomes an opportunity for producers to develop organic vegetable businesses in the community.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0520040102
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 26 Jan 2022 03:24
Last Modified: 16 Oct 2024 03:14
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/188869
[thumbnail of Septiadinur Rejeki..pdf] Text
Septiadinur Rejeki..pdf

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item