Efektivitas Terapi Kombinasi Kunyit dan Madu Terhadap Kesembuhan Luka Insisi pada Kolon Berdasarkan Ekspresi TNF-α dan Gambaran Histopatologis

Grethania, Archangela and drh. M. Arfan Lesmana, M.Sc. (2020) Efektivitas Terapi Kombinasi Kunyit dan Madu Terhadap Kesembuhan Luka Insisi pada Kolon Berdasarkan Ekspresi TNF-α dan Gambaran Histopatologis. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kolotomi yaitu prosedur bedah berupa penyayatan pada bagian usus mulai dari serosa sampai ke bagian lumen mukosa yang mengakibatkan perdarahan dan kerusakan jaringan. Kunyit dikenal sebagai tanaman yang memiliki kemampuan sebagai antiinflamasi dan madu merupakan salah satu produk dari lebah terkenal akan efek antibakteri dan antioksidan, sehingga diharapkan mampu membantu mengatasi infeksi pada perlukaan dan meningkatkan sirkulasi yang berpengaruh pada proses penyembuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi kombinasi kunyit madu terhadap kesembuhan luka insisi pada kolon dilihat dari ekspresi TNF-α dan gambaran histopatologis. Hewan coba yang digunakan berupa tikus putih (Rattus norvegicus) galur Sprague Dawley berumur 3 bulan dengan berat badan 400 gram sebanyak 25 ekor yang dibagi menjadi lima kelompok. Kelompok kontrol (K) yaitu tikus dengan perlakuan kolotomi tanpa pemberian terapi, P1 dengan pemberian terapi larutan omeprazole dengan dosis 20 mg/kg BB, P2 yang diberi terapi kunyit dosis 500 mg/kg BB, P3 yang diberi terapi madu dan P4 yang mana diberi terapi kombinasi kunyit dan madu dilakukan satu kali sehari selama 10 hari secara per oral. Pengambilan organ kolon menggunakan metode dekapitasi kemudian nekropsi sebagai sampel pengamatan ekspresi TNF-α dengan teknik imunohistokimia dan pembuatan preparat histopatologis menggunakan pewarnaan Hematoxilin-Eosin (HE). Analisis data jumlah sel fibroblas menggunakan uji One Way ANOVA yang dilanjutkan dengan uji lanjutan Tukey HSD dan ekspresi TNF-α menggunakan uji Kruskal Wallis dimana memiliki tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan terapi kombinasi kunyit dan madu mampu meningkatkan proliferasi fibroblas secara signifikan terhadap kelompok kontrol (p<0.05) namun tidak menurunkan ekspresi TNF-α secara signifikan (p>0.05). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa terapi kombinasi kunyit dan madu memiliki potensi untuk membantu proses penyembuhan luka namun memiliki efek yang sama dibanding dengan hanya penggunaan kunyit atau madu.

English Abstract

Colotomy is a surgical procedure in the form of an incision in the intestine starting from the serosa to the mucosal lumen, in colotomy bleeding and tissue damage is inevitable. The spice known as Turmeric has an anti-inflammatory properties and honey is one of the products of bees, which known for its anti-bacterial and antioxidant effects so it is expected to be able to overcome infections in wounds and increase circulation which affects the healing process. The purpose of this study is to determine the effectivity of honey and turmeric combination therapy in healing incision wounds in the colon based on TNF-α expression and histopathological features. The experimental animals used in this study were 25 white rats (Rattus norvegicus) Sprague Dawley strain aged 3 months with a body weight of 400 grams, which were divided into 5 groups consisted of the control group (K) which rats were treated with colotomy without any therapy given, P1 by administering omeprazole solution therapy at a dose of 20 mg/kg BW, P2 which were given turmeric therapy with a dose of 500 mg/kg BW, P3 were given honey therapy and P4 which were given the combination therapy of honey and turmeric done once a day for 10 days orally. Colon organs were taken using the decapitation method then necropsy as a sample for observing TNF-α expression using immunohistochemical techniques and histopathological preparations using Hematoxilin-Eosin (HE) staining. The analysis of total fibroblast data used the One Way ANOVA test followed by the Honest Significant Difference (HSD) test and TNF- α expression using Kruskal Wallis test, both with confidence level of 95% (α = 0.05). The result showed therapy of honey and turmeric combination given was able to significantly increased fibroblast proliferation (p<0.05) but did not significantly reduce the expression of TNF-α (p>0.05). Therefore the conclusion of this study is that honey and turmeric combination has the potential to help wound healing process but had the same effect as using only turmeric or honey.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521130049
Uncontrolled Keywords: Kata kunci : jumlah sel fibroblas, kombinasi kunyit madu, luka sayat, TNF-α,.
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.08 Specific topics in animal husbandry > 636.089 Veterinary medicine
Divisions: Fakultas Kedokteran Hewan > Kedokteran Hewan
Depositing User: yulia Chasanah
Date Deposited: 25 Jan 2022 04:22
Last Modified: 26 Sep 2024 07:06
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/188799
[thumbnail of ARCHANGELA GRETHANIA.pdf] Text
ARCHANGELA GRETHANIA.pdf

Download (146kB)

Actions (login required)

View Item View Item