Paramitha, Putri Debbie (2021) Usahatani Padi Dan Pengaruhnya Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani (Kasus Di Desa Jugo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Sektor pertanian merupakan penyumbang tenaga kerja dengan jumlah terbanyak di Indonesia khususnya di Jawa Timur. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat di Jawa Timur menggantungkan hidupnya untuk memperoleh pendapatan dari sektor pertanian. Pada sektor pertanian, pemerintah memiliki prioritas utama untuk mewujudkan kedaulatan pangan dimana padi menjadi tumpuan bagi ketahanan pangan nasional. Mengingat mayoritas masyarakat di Indonesia mengkonsumsi beras sebagai makanan utamanya, pemerintah perlu meningkatkan produksi tanaman pangan khusunya padi. Desa Jugo merupakan salah satu desa di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar yang dimana mayoritas masyarakatnya bermatapencaharian sebagai petani dengan komoditas pangan utama yang ditanam adalah padi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar petani di Desa Jugo menggantungkan pendapatan rumah tangganya dari usahatani padi dengan didukung oleh tambahan pendapatan dari sektor lain. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat pendapatan usahatani padi dan tingkat pendapatan rumah tangga petani, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan rumah tangga, serta menganalisis kontribusi pendapatan usahatani padi terhadap pendapatan rumah tangga sehingga diharapkan akan diperoleh masukan dalam upaya peningkatan pendapatan rumah tangga petani padi yang akan datang. Metode analisis tingkat pendapatan usahatani padi dan tingkat pendapatan rumah tangga petani menggunakan analisis uji beda rata-rata (t-test) dengan membandingkan dengan pendapatan usahatani padi dan pendapatan rumah tangga petani pada beberapa penelitian terdahulu. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan rumah tangga menggunakan analisis regresi linear berganda dengan faktor-faktor antara lain usia kepala keluarga, pendidikan kepala keluarga, jumlah anggota keluarga yang bekerja, pendapatan usahatani padi, dan pendapatan lain diluar usahatani padi. Analisis kontribusi pendapatan usahatani terhadap pendapatan rumah tangga menggunakan analisis persentase pendapatan terhadap total pendapatan rumah tangga petani. Hasil penelitian antara lain rata-rata tingkat pendapatan usahatani padi di daerah penelitian tergolong tinggi dibandingkan dengan tingkat pendapatan usahatani padi pada penelitian terdahulu. Hal ini terbukti dari tingkat rata-rata pendapatan usahatani padinya, rata-rata tingkat pendapatan usahatani padi di daerah penelitian sebesar Rp 29.559.488,10 sedangkan pada penelitian terdahulu tingkat pendapatan usahatani padi sebesar Rp 16.294.761. Adanya perbedaan pendapatan usahatani padi yang diterima dikarenakan perbedaan jumlah produksi padi dan harga jual yang berlaku. Rata-rata tingkat pendapatan rumah tangga petani di daerah penelitian tergolong tinggi dibandingkan dengan rata-rata tingkat pendapatan rumah tangga petani pada penelitian terdahulu. Rata-rata tingkat pendapatan rumah tangga petani di daerah penelitian sebesar Rp iv 5.146.520,99/bulan sedangkan tingkat pendapatan rumah tangga petani pada penelitian terdahulu sebesar Rp 3.024.561,43/bulan. Adanya perbedaan tingkat pendapatan rumah tangga antar penelitian dikarenakan adanya perbedaan jenis pekerjaan yang dilakukan. Usia kepala keluarga, pendidikan kepala keluarga, jumlah anggota keluarga yang bekerja, pendapatan usahatani padi, dan pendapatan lain diluar usahatani padi berpengaruh positif terhadap tingkat pendapatan rumah tangga. Tingkat pendapatan usahatani padi berkontribusi sebesar 65% terhadap total pendapatan rumah tangga petani padi di daerah penelitian, sementara itu pendapatan lain diluar usahatani padi menyumbang sebesar 35% diantaranya sipil sebesar 9%, wirausaha sebesar 9%, karyawan/buruh sebesar 6%, usahatani non-padi sebesar 5%, ternak sebesar 4%, dan lain-lain sebesar 2%.
English Abstract
The agriculture sector is the largest contributor to labor in Indonesia, especially in East java. It shows that most people in East Java depend on their livelihoods to earn income from the agriculture sector. In the agriculture sector, the government has priority to realize food sovereignty where rice is the foundation for national food security. Considering that the majority of people in Indonesia consume rice as their main food, the government needs to increase the production of food crops, especially rice. Jugo Village is one of the villages in Kesamben District, Blitar Regency where the majority of the people make a living as farmers with the main food commodity being planted is rice. Therefore, it can be concluded that most of the farmers in Jugo Village depend on their household income from rice farming, supported by additional income from other sectors. The purpose of this research are to describe the income level of rice farming and the level of farmers houehold income, analyze the factors that influence the level of household income, analyze the contribution of rice farming income to household income so that it is expected input will be obtained in an effort to increase the income of rice farming household income in the future. The method of analyzing the income level of rice farming and the level of farmer household income using the analysis of the average difference test (t-test) by comparing the income of rice farming and farmers’ household income in several previous studies. To analyze the factors that affect household income using multiple linear regression analysis with factors including the age of the head of the family, the education of the head of the family, the number of working family members, income from rice farming, and other income outside of rice farming. Analysis of the contribution of farm income to household income using the analysis of the percentage of income to total farmer household income. The results of this study include the average income level of rice farming in this study is high compared to the level income of rice farming in previous studies. This is evident from the average level of rice farming income, the average level of rice farming income in the research area is Rp 29.559.488,10 while the income level of rice farming in the previous studies is Rp 16.294.761,-. There are differences in the income of rice farming received due to differences in the amount of rice production and the prevailing selling price. The average level of farmer household income in the study area is high compared to the average level of farmer household income in previous studies. The average level of household income of farmers in the research area is Rp 5.146.520,99/month, while the level of income of farmer households in the previous study is Rp 3.024.561,43/month. The difference in household income levels between studies is due to differences in the types of work carried out. The age of the head of the family, the education of the head of the family, the number of working family members, income from rice farming, and other income outside of rice farming have a positive effect on the level of household income. The income level of rice farming contributes 65% to the total household income of rice farmers in the study area, meanwhile other vi income outside of rice farming contributes 35% including civil by 9%, entrepreneurial by 9%, employees / laborers by 6%, non-agricultural farming -rice by 5%, livestock by 4%, and others by 2%.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0521040018 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 25 Jan 2022 02:49 |
Last Modified: | 04 Oct 2024 01:34 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/188779 |
![]() |
Text
PUTRI DEBBIE PARAMITHA.pdf Download (1MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |