Urfandy, Yusuf Fiqih and Ir. Bambang Semedi,, M.Sc., Ph.D and Rarasrum Dyah Kasitowati,, S.Kel., M.Si., M.Sc (2021) Analisis Laju Pertambahan Daratan Dengan Menggunakan Metode Dsas Dan Hubungannya Terhadap Perubahan Mangrove Di Wilayah Muara Sungai Porong. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Peristiwa Lumpur lapindo pada tahun 2006 mempengaruhi laju pertambahan daratan yang tinggi di muara sungai porong yang membuat luasan mangrove berubah secara signifikan. Kondisi hutan mangrove di lokasi muara Sungai Porong Sidoarjo dari tahun 2003 - 2019 terus menerus mengalami peningkatan luasan dan perubahan tingkat kerapatan. Hal itu disebabkan karena pada tahun 2006 terjadi kebocoran gas yang menghasilkan lumpur yang mempunyai volume sangat banyak, sehingga dapat menenggelamkan daerah yang ada di sekitar kejadian tersebut. Penyebab lumpur tersebut kemudian dibuang ke laut dengan melalui aliran Sungai Porong. Hal ini berdampak terjadinya sedimentasi yang cukup besar di Muara Sungai Porong. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan perubahan garis pantai dari tahun 2003 – 2019, menganalisis perubahan luasan mangrove di wilayah muara sungai porong, serta menjelaskan adanya hubungan perubahan garis pantai terhadap luasan mangrove. Penelitian ini menggunakan pendekatan teknologi sistem penginderaan jauh dengan menggunakan metode DSAS yang menghasilkan data perhitungan Net Shoreline Movement (NSM) yang menginterprestasikan jarak perubahan garis pantai dan End Point Rate (EPR) yang menginterpretasikan percepatan perubahan garis pantai. Analisis pertambahan luasan mangrove menggunakan metode komposit band dan unsupervised Iso data untuk mengklasifikasikan kelas secara merata, setiap piksel diklasifikasikan ke kelas terdekat berdasarkan parameter input seperti laut, sawah, tambak, pemukiman dan vegetasi lainnya. Data yang digunakan adalah data sekunder dari perekaman citra satelit 7 untuk tahun 2003, 2007, 2011 dan citra satelit 8 untuk tahun 2015 dan 2019. Hasil dari penelitian ini mendapatkan analisis citra satelit landsat tahun 2003 – 2019 di wilayah muara sungai porong menggunakan metode DSAS. Perubahan laju garis pantai tahun 2003 – 2019 menunjukkan nilai akresi tertinggi pada transek 131 yaitu sebesar 199,99 m dan nilai akresi terendah terjadi pada transek 181 yaitu 0,11 m. kurun waktu tahun 2003 – 2007, dan 2007 -2011 luasan mangrove mengalami penambahan luasan sebesar 61,011 ha. Kurun waktu tahun 2011 – 2015, luasan mangrove mengalami penambahan luasan sebesar 270,385 ha, dan tahun 2015 – 2019 penambahan luasan sebesar 252,309 ha. Keseluruhan luasan mangrove tahun 2003 – 2019 yaitu 619,476 ha. Terjadinya perubahan luasan mangrove yang disebabkan oleh perubahan garis pantai seperti abrasi dan akresi, serta didukung oleh adanya penanaman atau rebosisasi dari warga sekitar yang didukung oleh pemerintah karena melihat adanya daratan yang terus bertambah
English Abstract
The Lapindo mudflow event in 2006 affected the high rate of land accretion at the mouth of the Porong river which made the mangrove area change significantly. The condition of the mangrove forest at the location of the Porong Sidoarjo River estuary from 2003 - 2019 has continuously increased in area and changes in density levels. This is because in 2006 a gas leak occurred which resulted in a very large volume of mud, so that it could drown the area around the incident. The cause of the mud is then dumped into the sea by going through the Porong River. This has an impact on the occurrence of quite large sedimentation in the Porong River Estuary. This study aims to map shoreline changes from 2003 – 2019, analyze changes in mangrove area in the Porong river estuary area, and explain the relationship between shoreline changes and mangrove area. This study uses a remote sensing system technology approach using the DSAS method which produces Net Shoreline Movement (NSM) calculation data which interprets the distance of shoreline changes and End Point Rate (EPR) which interprets the acceleration of shoreline change. Analysis of the increase in mangrove area using the composite band method and unsupervised Iso data to classify classes evenly, each pixel is classified to the nearest class based on input parameters such as sea, rice fields, ponds, settlements and other vegetation. The data used is secondary data from recording satellite imagery 7 for 2003, 2007, 2011 and satellite imagery 8 for 2015 and 2019. The results of this study obtained an analysis of Landsat satellite imagery for 2003 – 2019 in the Porong river estuary area using the DSAS method. Changes in the rate of coastline from 2003 to 2019 show the highest accretion value on transect 131, which is 199.99 m and the lowest accretion value occurs on transect 181, which is 0.11 m. the period of 2003-2007 and 2007-2011 the mangrove area increased by 61.011 ha. During the period of 2011 – 2015, the mangrove area increased by 270,385 ha, and in 2015 – 2019 an additional area of 252,309 ha. The total area of mangrove in 2003 – 2019 is 619,476 ha. There is a change in mangrove area caused by changes in coastline such as abrasion and accretion, and is supported by planting or reforestation from local residents who are supported by the government because they see the land continues to grow
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0521080107 |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology > 551.4 Geomorphology and hydrosphere > 551.46 Oceanography and submarine geology |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Ilmu Kelautan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 21 Jan 2022 03:01 |
Last Modified: | 16 Oct 2024 06:30 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/188618 |
Text
Yusuf Fiqih Urfandy.pdf Download (4MB) |
Actions (login required)
View Item |