Zukruv, Toni An and Dr. Ir. Bambang Semedi,, M.Sc, Ph.D and Feni Iranawati,, S.Pi, M.Si, Ph.D (2021) Analisis Gelombang Pecah Dan Korelasinya Dengan Fenomena Rip current Di Pesisir Selatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Daerah pesisir Selatan Pulau Jawa menjadi salah satu daerah yang sering terkena dampak dari gelombang tinggi, salah satunya adalah wilayah perairan Daerah Istimewa Yogyakarta. Permasalahan yang terjadi pada pantai dengan yang gelombang tinggi adalah terjadinya fenomena rip current. Rip current adalah massa air yang menuju ke tempat yang memiliki energi gelombang pecah paling kecil dimana massa air tersebut akan dibelokkan dan kembali ke arah laut. Rip current adalah bahaya utama bagi pengunjung pantai karena dapat dengan cepat menghanyutkan perenang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2021 dengan menggunakan analisis data sekunder. Data yang digunakan adalah data angin 10 tahun terakhir yang diperoleh dari stasiun BMKG Cilacap, data Batimetri yang diperoleh dari website BATNAS milik BIG serta data citra satelit Digital globe milik Google Earth. Data angin tersebut nantinya akan diolah untuk mendapatkan nilai prakiraan gelombang yang nantinya akan digabungkan dengan data kedalaman perairan untuk dilakukan pemodelan rip current menggunakan perangkat lunak MIKE Zero yang hasilnya berupa lokasi potensi kemunculan rip current dan divalidasi menggunakan citra satelit Digital globe pada Google Earth. Hasil dari penelitian ini didapatkan tinggi gelombang pecah pada daerah pesisir selatan Kabupaten Bantul memiliki kisaran 1,83 – 2,66 m dengan kedalaman berkisar antara 1,98 – 3,25 m dengan tipe plunging. Terdapat 25 titik dugaan kemunculan rip current dimana 15 titik potensi ini sama dengan hasil analisa visual citra Digital globe. 15 titik terbagi atas 1 titik di Pantai Parangtritis, 2 titik di Pantai Parangkusumo, 2 titik di Pantai Cemoro Sewu, 1 titik di Pantai Depok, 1 titik di Pantai Samas, 3 titik di Pantai Dewaruci, 2 titik di Pantai Goa Cemara, 2 titik di Pantai Cemara Udang dan 1 titik di Pantai Baru. Morfologi Pantai yang memiliki beach cusp dan perbedaan letak gelombang pecah disepanjang pantai karena perbedaan kontur dasar perairan Kabupaten Bantul berperan sebagai penentu letak dari kemunculan rip current itu sendiri sedangkan untuk perbedaan musim berperan dalam penentuan frekuensi dari kemunculan fenomena rip current di pesisir Selatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
English Abstract
The southern coastal region of Java Island is one of the area that is often affected by high waves, one of which is the Special Region of Yogyakarta waters. The problem that occurs on the coast with high waves is the occurrence of the rip current phenomenon. Rip current is a mass of water that goes to a place that has the smallest breaking wave energy where the water mass will be deflected and return to the sea. Rip currents are a major hazard to beachgoers as they can quickly wash away swimmers. This research was conducted in May 2021 using the secondary data analysis method. The data used in this research are wind data from the last 10 years obtained from the Cilacap BMKG station, bathymetric data obtained from the National Bathyimetry (BATNAS) website owned by Indonesian Geospatial Information Agency (BIG) and Digital globe satellite image data from Google Earth. The wind data will later be processed to obtain a wave forecast value which will later be combined with water depth data for rip current modeling using MIKE Zero software. The result of which is the location of potential rip current occurrences and will be validated using Digital globe satellite imagery on Google Earth. The results of this research showed that the height of the breaking waves in the southern coastal area of Bantul Regency has a range of 1,83 – 2,66 m with a depth ranging from 1,98 – 3,25 m with plunging type. There are 25 suspected rip current locations where 15 of it are the same as the results of the Digital globe image using visual analysis. These 15 locations are divided into 1 location on Parangtritis, 2 locations on Parangkusumo, 2 locations on Cemoro Sewu, 1 location on Depok, 1 location on Samas, 3 locations on Dewaruci, 2 locations on Goa Cemara, 2 locations at Cemara Udang and 1 location at Baru Beach. The Beach morphology which has beach cusps and the location differences of breaking waves along the coast due to seabed contours differences play a role at determining the location of the rip current emergence, while seasonal differences play a role in determining the frequency of the rip current phenomenon on the southern coast of Bantul Regency, Yogyakarta Special Region
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0521080104 |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology > 551.4 Geomorphology and hydrosphere > 551.46 Oceanography and submarine geology |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Ilmu Kelautan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 21 Jan 2022 02:30 |
Last Modified: | 26 Sep 2024 02:16 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/188609 |
Text
Toni An Zukruv.pdf Download (4MB) |
Actions (login required)
View Item |