Kajian Pustaka: Ekstraksi Astaksantin dari Hasil Samping Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) dan Udang Windu (Penaeus monodon) sebagai Antioksidan

Sundari, Sri and Prof. Dr. Ir. Happy Nursyam,, MS and Hefti Salis Yufidasari,, SPi, MP (2021) Kajian Pustaka: Ekstraksi Astaksantin dari Hasil Samping Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) dan Udang Windu (Penaeus monodon) sebagai Antioksidan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Udang vaname (Litopenaeus vannamei) dan udang windu (Penaeus monodon) merupakan spesies udang yang terkenal di Indonesia dan seluruh negara. Hasil samping udang ini tersedia melimpah di industri pengolahan udang. Pemanfaatan hasil samping udang masih secara tradisional seperti untuk bahan pembuatan petis, terasi dan pakan ternak. Kandungan nutrisi dalam hasil samping udang sangat komplek, salah satunya yaitu kandungan astaksantinnya yang tinggi. Astaksantin merupakan senyawa karotenoid dari keluarga xanthofil yang memiliki pigmen warna merah. Astakasantin dapat diekstrak dari bagian tubuh udang seperti kepala, cangkang, dan ekor udang. Astaksantin dari hasil samping udang memiliki manfaat sebagai antioksidan yang bagus untuk kesehatan tubuh. Oleh karena itu, perlu dilakukannya kajian pustaka untuk mengetahui hasil ekstraksi astaksantin dari hasil samping udang vaname (Litopenaeus vannamei) dan udang windu (Penaeus monodon) sebagai antioksidan. Kajian pustaka ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai astaksantin dari hasil samping udang vaname dan udang windu dengan menggunakan 3 metode ekstraksi yaitu ekstraksi menggunakan minyak (Oil Extraction), ekstraksi menggunakan pelarut kimia (Chemical Extraction) dan ekstraksi menggunakan tekanan tinggi (High Pressure Extraction) dan potensi astaksantin sebagai antioksidan. Kajian pustaka dilakukan dengan metode systemathic review (ulasan sistematis). Pengerjaan kajian pustaka dilakukan dengan penentuan topik kajian pustaka, pembuatan judul, penentuan tujuan kajian pustaka, pencarian dan pengumpulan pustaka, pemilihan pustaka, analisis pustaka dan penyusunan pustaka. Pustaka yang digunakan dalam pembuatan tulisan ini berasal dari publikasi artikel penelitian pada jurnal nasional dan Internasional yang sebagian besar merupakan terbitan dari tahun 2011. Artikel ilmiah tersebut diperoleh dengan pengunduhan dari situs resmi seperti science direct menggunakan VPN UB. Hasil kajian pustaka, ekstraksi astaksantin dari hasil samping udang vaname (Litopenaeus vannamei) dan udang windu (Penaeus monodon) sebagai antioksidan dimulai dari pengenalan udang baik udang vaname maupun udang windu dan kandungannya secara umum, proses ekstraksi astaksantin dengan 3 metode berbeda yang umum digunakan yaitu ekstraksi menggunakan minyak (Oil Extraction), ekstraksi menggunakan pelarut kimia (Chemical Extraction) dan ekstraksi menggunakan tekanan tinggi (High Pressure Extraction), membandingkan hasil astaksantin dari ketiga metode tersebut dan mekanisme astaksantin sebagai antioksidan. Berdasarkan berbagai penelitian, ekstraksi astaksantin dari hasil samping udang mempunyai nilai rendemen yang berbeda-beda tergantung metode dan jenis udang yang digunakan. Metode yang memiliki nilai rendemen astaksantin tertinggi adalah metode dengan menggunakan pelarut etanol sebesar 0,31-28,9 mg/g, namun kemurnian astaksantin pada metode ini masih rendah. Metode yang paling efisien dan relevan untuk mengekstrak astaksantin adalah metode tekanan tinggi (High Pressure Extraction). Metode HPE merupakan metode ekstraksi astaksantin yang menggunakan tekanan tinggi dengan waktu yang dibutuhkan relatif singkat dan hasil yang diperoleh mempunyai kualitas yang lebih bagus daripada hasil ekstraksi dengan metode konvensional seperti metode pelarut kimia dan metode menggunakan minyak. Astaksantin dari kedua jenis udang memiliki aktivitas antioksidan yang sama kuat, mekanisme astaksantin sebagai antioksidan dibagi menjadi 2 peranan yaitu menangkap radikal bebas secara langsung dalam tubuh dan meningkatkan regulasi enzim antioksidan di dalam tubuh. Dengan demikian, perlu adanya studi lebih lanjut mengenai ekstraksi astaksantin dari hasil samping udang vaname (L. vannamei) dan udang windu (P. monodon) dengan menggunakan metode tekanan tinggi (High Pressure Extraction) untuk memperoleh hasil ekstrak astaksantin dalam jumlah yang besar dengan waktu yang singkat serta kemurnian astaksantin yang tinggi

English Abstract

Vannamei shrimp (Litopenaeus vannamei) and Giant Tiger (Penaeus monodon) are well-known shrimp species in Indonesia and throughout the country. This shrimp product is abundantly available in the shrimp processing industry. The use of shrimp products is still traditional, such as for making petis, shrimp paste and animal feed. The nutritional content in shrimp by-products is very complex, one of which is the high astaxanthin content. Astaxanthin is a carotenoid compound from the xanthophyll family which has a red pigment. Astaxanthin can be extracted from shrimp body parts such as shrimp heads, shells and tails. Astaxanthin from shrimp by-products has benefits as antioxidants that are good for body health. Therefore, it is necessary to study the literature to find out the extraction of astaxanthin from the by-products of vannamei shrimp (Litopenaeus vannamei) and giant tiger (Penaeus monodon) as antioxidants. This literature review aims to provide information on astaxanthin from vaname shrimp and giant tiger using 3 extraction methods, namely extraction using oil (Oil Extraction), extraction using chemical solvents (Chemical Extraction), and extraction using high pressure (High Pressure Extraction) and potential of astaxanthin as an antioxidant. The literature review was conducted using a systematic review method (systematic review). The work on the literature review is carried out by knowing the topic of literature review, making titles, and objectives of literature review, searching and collecting literature, analysis and literature. The libraries used in writing this article come from the publication of research articles in national and international journals, most of which are published from 2011. The scientific articles are obtained by downloading them from official sites such as science directly using UB VPN. The results of the literature review, the extraction of astaxanthin from by- products of vaname shrimp (Litopenaeus vannamei) and giant tiger (Penaeus monodon) as an antioxidant started from the introduction of shrimp, both white shrimp and giant tiger and their contents in general, the extraction process of astaxanthin with 3 different methods commonly used, namely extraction using oil (Oil Extraction), extraction using chemical solvents (Chemical Extraction) and extraction using high pressure (High Pressure Extraction), comparing the results of astaxanthin from the three methods and the mechanism of astaxanthin as an antioxidant. Based on various studies, the extraction of astaxanthin from shrimp by-products has different yield values depending on the method and type of shrimp used. The method that has the highest astaxanthin yield value is the method using ethanol solvent of 0,31-28.9 mg/g, but the purity of astaxanthin in this method is still low. The most efficient and relevant method for extracting astaxanthin is the High Pressure Extraction method. The HPE method is an astaxanthin extraction method that uses high pressure with a relatively short time required and the results obtained have a better quality than the extraction using conventional methods such as chemical solvent methods and methods using oil. Astaxanthin from both types of shrimp has the same strong antioxidant activity, the mechanism of astaxanthin as an antioxidant is divided into 2 roles, namely capturing free radicals directly in the body and increasing regulation of antioxidant enzymes in the body. Thus, there is a need for further studies on the extraction of astaxanthin from by-products of vannamei shrimp (L. vannamei) and giant tiger (P. monodon) using the High Pressure Extraction method to obtain large amounts of astaxanthin extract over time, short duration, and high purity of astaxanthin

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521080098
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan
Depositing User: Sugeng Moelyono
Date Deposited: 21 Jan 2022 02:00
Last Modified: 24 Feb 2022 04:47
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/188594
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Sri Sundari.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item