Pemetaan Daerah Potensial Penangkapan Ikan Lemuru Menggunakan GAM (Generalized Additive Model) Di Perairan Selat Bali

Dewi, Setya Nuri Fatma and Ir. Bambang Semedi,, M.Sc., Ph.D and Feni Iranawati,, S.Pi, M.Si., Ph.D (2021) Pemetaan Daerah Potensial Penangkapan Ikan Lemuru Menggunakan GAM (Generalized Additive Model) Di Perairan Selat Bali. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Lemuru merupakan ikan potensial di Selat Bali dengan persentase 80% dari total hasil tangkapan. Proses penangkapan ikan tidak terlepas dari pentingnya penentuan daerah penangkapan agar efisiensi dan efektifitas penangkapan dapat ditingkatkan. Akan tetapi pengetahuan nelayan mengenai lokasi potensial penangkapan ikan sangat kurang sehingga membuat penangkapan ikan cenderung kurang optimal, boros waktu dan bahan bakar. Salah satu alternatif dalam menentukan daerah penangkapan ikan ialah dengan memanfaatkan data penginderaan jauh. Informasi daerah penangkapan dapat diperoleh melalui parameter oseanografi. Suhu permukaan laut dan klorofil-a merupakan faktor utama penentuan daerah penangkapan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi daerah penangkapan S.lemuru dengan menggunakan analisi GAM (Generalized Additive Model), hasil model ini dapat menunjukkan kisaran faktor oseanografi yang signifikan menjelaskan hasil tangkapan tinggi dalam hubungannya dengan parameter lingkungan laut. Data tangkapan dan koordinat tangkapan diperoleh dari PPP Muncar, Banyuwangi Pada bulan Mei 2021. Dari pengolahan data didaptkan hasil bahwa Nilai Klorofil-a tertinggi pada musim Timur dengan kandungan Klorofil-a sebesar 2.48 mg/ m3 dan terendah terjadi pada musim Barat dengan kandungan Klorofil-a sebesar 0.01 mg/ m3. Hasil pengolahan Suhu Permukaan Laut (SPL) tertinggi terjadi pada Musim Barat pada suhu 31.47°C dan SPL terendah terjadi pada Musim Timur pada suhu 23.51°C. Berdasarkan Pengolahan CPUE didapatkan hasil bahwa bahwa pada tahun 2019 CPUE terendah berada pada musim peralihan 1 sebesar 2.219 kg/trip dan tertinggi pada Musim barat sebesar 6.140 kg/trip sedangkan tahun 2020 CPUE terendah berada pada musim timur sebesar 3.438 kg/trip dan tertinggi pada Musim Peralihan 1 sebesar 5.143 kg/trip. Dari pengolahan model GAM didaptkan smoothing curve yang menunjukkan bahwa nilai Klorofil-a optimum pada tangkapan Ikan lemuru berada pada nilai 0,1- 1,2 mg m-3 dan untuk suhu permukaan laut berkisar antara 27 - 31°C. Berdasarkan pemodelan statistik GAM model yang paling tepat dalam penentuan daerah penangkapan Ikan Lemuru adalah kombinasi dari data tangkapan dan Suhu Permukaan Laut dengan nilai AIC sebesar 23044.21, nilai CDE sebesar 8.18%. Seluruh wilayah selat bali merupakan wilayah distribusi Ikan Lemuru (S.lemuru) namun didapatkan hasil bahwa ikan lemuru mengalami pergeseran daerah tiap musimnya, Musim Barat berada pada daerah Senggrong, Musim Peralihan 1 berada pada adaerah Seseh, Musim Timur berada pada daerah Perancak dan Musim Peralihan 2 berada pada daerah Grajakan

English Abstract

Lemuru is a potential fish in the Bali strait with 80% of the total catch. The fishing process is determined by the efficiency and effectiveness of improving the fishing area. However, the lack of awareness of fishing areas by fishermen tend to be less optimal, waste of time and fuel. One of the alternatives is to use remote sensing data. Fishing areas information can be obtained through oceanographic parameters. Sea surface temperature and chlorophyll-a are main factor determined fishing areas. This study aims to predict the fishing area of S. lemuru using GAM (Generalized Additive Model) analysis, the results of this model can show a range of oceanographic factors that significantly explain high fishing related to marine environmental parameters.Fishing data and coordinates were obtained from PPP Muncar, Banyuwangi on May 2021. From the data processing, it was found that the highest chlorophyll-a value was in the east season with a chlorophyll-a content of 2.48 mg/m3 and the lowest occurred in the west season with a chlorophyll-a content of 0.01 mg/m3. The results of the processing of the highest sea surface temperature (SST) occurred in the West Season at a temperature of 31.47°C and the lowest SST occurred in the East Season at a temperature of 23.51°C. Based on CPUE processing, it was found that in 2019 the lowest CPUE was in creation season 1 of 2,219 kg/trip and the highest was in the West Season of 6,140 kg/trip in 2020, the lowest CPUE was in the east season of 3,438 kg/trip and the highest was in the Transitional Season. 1 is 5,143 kg/trip. From the processing of the GAM model, a smoothing curve was obtained which showed that the optimum value of chlorophyll-a Lemuru fishing is at 0.1- 1.2 mg m-3 and sea surface temperatures around 27 - 31°C. According to GAM statistical modelling, the most appropriate fishing area was data combination among data fishing, sea surface temperature of AIC and CDE AIC around 23044.21, and CDE 8.18%. The entire Bali strait is a distribution area for Lemuru Fish (S. Lemuru) but the results show that the lemuru fish experience regional shifts every season, the West Season is in the Senggrong area, Transition Season 1 is in the Seseh area, East Season is in the Perancak area and the Transitional Season. 2 is in the Grajakan area

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521080094
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology > 551.4 Geomorphology and hydrosphere > 551.46 Oceanography and submarine geology
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Ilmu Kelautan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 20 Jan 2022 08:04
Last Modified: 24 Feb 2022 03:39
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/188577
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Setya Nuri Fatma Dewi.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item