Abadi, Qur’annisa Ainnayah Fitra and Rahmi Nurdiani,, S.Pi., M.App.Sc., Ph.D and Dr. Ir. Muhamad Firdaus,, MP (2021) Aktivitas Antioksidan dan Antibakteri Hidrolisat Protein dari Hasil Samping Ikan Kakatua (Chlorurus sordidus). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Ikan kakatua (Chlorurus sordidus) merupakan ikan komoditi ekonomis penting yang dalam pengolahannya memiliki hasil samping yang tinggi. Hasil samping ikan kakatua merupakan sumber protein dan mineral yang dapat diolah menjadi HPI melalui proses hidrolisis enzimatis. Hidrolisat protein ikan adalah produk yang dibuat dari ikan dengan metode hidrolisis protein (pemecahan protein yang membentuk jaringan ikan menjadi bagian – bagian yang lebih kecil yaitu peptida dan akhirnya menjadi asam amino. Hidrolisat yang memiliki kandungan peptida bioaktif dapat dijadikan sebagai bahan pangan fungsional karena memiliki aktivitas sebagai antioksidan, antibakteri, antihipertensi, dan antikanker. Penelitian ini menggunakan flavourzyme dengan variasi waktu hidrolisis (0, 3, 6 dan 12 jam) yang bertujuan untuk mengetahui apakah variasi waktu hidrolisis mempengaruhi aktivitas antioksidan, antibakteri, rendemen dan derajat hidrolisis HPI kakatua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Rancangan yang akan digunakan dalam penelitian utama adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 kali ulangan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perbedaan waktu hidrolisis pada HPI kakatua. Variabel terikat pada penelitian ini adalah aktivitas antioksidan, antibakteri, rendemen dan derajat hidrolisis HPI kakatua. Analisis statistik dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS versi 23. Rendemen, aktivitas antioksidan, antibakteri dan derajat hidrolisis dianalisis dengan ANOVA. Jika didapatkan hasil P<0,05 maka dilakukan uji lanjut BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan waktu hidrolisis yang berbeda memberikan pengaruh terhadap aktivitas antioksidan, rendemen dan derajat hidrolisis HPI kakatua. Namun perlakuan waktu hidrolisis yang berbeda tidak memberikan pengaruh terhadap aktivitas antibakteri HPI kakatua. Perlakuan waktu hidrolisis terbaik yaitu pada HPI kakatua dengan waktu hidrolisis 12 jam. Karakteristik pada perlakuan terbaik meliputi rendemen 55,8%, aktivitas antioksidan 53,36%, derajat hidrolisis 36,51% dan zona hambat antibakteri sebesar 5,48 mm pada S. aureus dan 5,84 mm pada E. coli. Saran yang dapat diberikan adalah perlu adanya penambahan range perlakuan waktu hidrolisis dan konsentrasi enzim untuk mengetahui titik optimum dalam pembuatan HPI kakatua
English Abstract
Parrotfish (Chlorurus sordidus) is an important economic commodity fish which is exported to several countries. Parrotfish by-product is a source of protein and minerals that can be processed into FPH through the enzymatic hydrolysis process. Fish protein hydrolyzate is a product made from fish by the protein hydrolysis method (breakdown of proteins that make up fish tissue into smaller parts, namely peptides and finally into amino acids. FPH contains bioactive peptides with antioxidants, antibacterial, antihypertensive and anticancer capacity. This study used flavourzyme with variations in hydrolysis time (0, 3, 6 and 12 hours) which aims to determine whether hydrolysis time affect antioxidant activity, antibacterial activity, yield and degree of hydrolysis of parrotfish FPH. This study used a completely randomized design with four treatments and five replications with the hydrolysis time (0, 3, 6, and 12 hours) as the independent variable. The dependent variables in this study were yield, antibacterial activity, antioxidant activity and degree of hydrolysis. Statistical analysis in this study used SPSS version 23. The yield, activity, antibacterial and degree of hydrolysis were analyzed by ANOVA. If the value of P<0.05, the LSD test is performed. The results showed that different hydrolysis time had an effect on antioxidant activity, yield and degree of hydrolysis of parrotfish protein hydrolysate. However, different hydrolysis time treatments did not affect the antibacterial activity of parrotfish protein hydrolysate. The best treatment for hydrolysis time was the protein hydrolysate of parrotfish with a hydrolysis time of 12 hours. The characteristics of the best treatment include yield of 55.8%, antioxidant activity of 53.36%, degree of hydrolysis 36.51% and antibacterial inhibition zone of 5.48 mm in S. aureus and 5.84 mm in E. coli. It was suggested to increase the hydrolysis time and enzyme concentration to determine the optimum point of parrotfish FPH
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0521080084 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan |
Depositing User: | Sugeng Moelyono |
Date Deposited: | 20 Jan 2022 04:15 |
Last Modified: | 24 Sep 2024 06:11 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/188544 |
![]() |
Text
Qur'annisa Ainnayah Fitra Abadi.pdf Download (1MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |