Gambaran Histopatologi dan Fungsi Hepar Pasca Pemberian Omeprazole, Kunyit, Madu, dan Kombinasi Kunyit Madu Pada Terapi Luka Lambung Pasca Gastrotomi

Andani, Fomalha Hari and drh. Muhamad Arfan Lesmana, M.Sc. (2021) Gambaran Histopatologi dan Fungsi Hepar Pasca Pemberian Omeprazole, Kunyit, Madu, dan Kombinasi Kunyit Madu Pada Terapi Luka Lambung Pasca Gastrotomi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Gastrotomi merupakan prosedur pembedahan yang dilakukan pada lambung dengan menginsisi bagian antara kurvatura mayor dan kurvatura minor hingga ke lumen. Indikasi gastrotomi adalah pengangkatan benda asing, biopsi, dan evaluasi kondisi patologis pada mukosa lambung. Tindakan pembedahan menyebabkan terjadinya perlukaan jaringan, sehingga diberikan omeprazole, kunyit, madu dan kombinasi kunyit madu yang diketahui memiliki efek dalam membantu kesembuhan luka pada lambung. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efek dari pemberian omeprazole, kunyit, madu dan kombinasi kunyit madu secara peroral sebagai terapi luka lambung pasca gastrotomi terhadap hepar berdasarkan kadar SGPT, SGOT, dan histopatologi. Tikus Sprague-Dawley yang digunakan sebanyak 25 ekor, berjenis kelamin jantan, berbobot 400 gram, dan berumur 3 bulan dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan secara acak terdiri dari kelompok K, P1, P2, P3, dan P4. Kelompok K tidak diberikan terapi, kelompok P1 diberikan omeprazole dengan dosis 20 mg/kg BB, kelompok P2 diberikan kunyit dengan dosis 500 mg/kg BB, kelompok P3 diberikan madu dengan volume pemberian 1 ml/tikus, kelompok P4 diberikan kombinasi kunyit dan madu dengan perbandingan komposisi kunyit : madu adalah 1 ml : 1 ml. Semua perlakuan diberikan selama 10 hari. Tikus dieutanasia untuk dilakukan pengambilan organ hepar sebagai sampel untuk pengamatan histopatologi dengan menggunakan pewarnaan Hematoxylin Eosin (HE) serta koleksi sampel serum untuk pemeriksaan kadar SGPT dan SGOT menggunakan alat Biochemical Analyzer. Analisis data kadar SGPT dan SGOT dilakukan menggunakan uji Kruskal Wallis dan rata-rata kerusakan sel hepatosit menggunakan uji One-Way ANOVA, dimana kedua uji tersebut menggunakan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian omeprazole, kunyit, madu, dan kombinasi kunyit madu sebagai terapi luka lambung pasca gastrotomi menunjukkan tidak adanya perbedaan signifikan antar kelompok perlakuan (p > 0,05) terhadap kadar SGPT, SGOT yang masih dalam referensi normal serta rata-rata kerusakan sel hepatosit.

English Abstract

Gastrotomy is a surgical procedure performed on the stomach by incising the part between the major curvature and the minor curvature to the lumen. This surgery is indicated for removal of foreign bodies, biopsy, and evaluation of pathological conditions in the gastric mucosa. Gastrotomy causes tissue injury, so omeprazole, turmeric, honey and a combination of turmeric and honey, which known have the effect of healing of gastric wounds, were given. The purpose of this study is to compare the effect of the oral administration of omeprazole, turmeric, honey and a combination of turmeric honey as a post-gastrotomy gastric wound therapy on SGPT, SGOT levels, and histopathological features of rat liver. This study used 25 male Sprague-Dawley rats, weight 400 grams, and aged 3 months old were divided into 5 treatment groups randomly consisting of groups K, P1, P2, P3, and P4. Group K was untreated rats, group P1 was given omeprazole at a dose of 20 mg/kg BW, group P2 was given turmeric at a dose of 500 mg/kg BW, group P3 was given honey with a volume of 1 ml/rat, group P4 was given a combination of turmeric and honey with a ratio composition of turmeric : honey is 1 ml : 1 ml. All treatments were given for 10 days. The rats were euthanized to take liver organs as samples for histopathological observation using Hematoxylin Eosin (HE) staining and collection of serum samples for SGPT and SGOT levels using the Biochemical Analyzer. The data analysis of SGPT and SGOT levels were used the Kruskal Wallis test and the average of hepatocyte cell damage was used the One-Way ANOVA test, where both tests used a 95% confidence level (α = 0.05). The results showed that the administration of omeprazole, turmeric, honey, and a combination of turmeric and honey showed no significant difference between treatment groups (p> 0.05) on the levels of SGPT, SGOT which were still within normal reference and the average of hepatocyte cell damage.

Other obstract

-

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0521130017
Uncontrolled Keywords:	Kata kunci: hepar, kunyit, madu, omeprazole
Subjects:	600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.08 Specific topics in animal husbandry > 636.089 Veterinary medicine
Divisions:	Fakultas Kedokteran Hewan > Kedokteran Hewan
Depositing User:	yulia Chasanah
Date Deposited:	20 Jan 2022 02:22
Last Modified:	03 Oct 2024 06:21
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/188529

Text FOMALHA HARI ANDANI.pdf Download (7MB)

Actions (login required)

View Item