Distribusi Mikroalga Berdasarkan Karakteristik Habitat (Sedimen, Makroalga, Mangrove, dan Kolom Air) di Pulau Sempu

Sari, Nita Yuliana and Sulastri Arsad,, S.Pi., M.Si. and Evellin Dewi Lusiana,, S.Si., M.Si (2021) Distribusi Mikroalga Berdasarkan Karakteristik Habitat (Sedimen, Makroalga, Mangrove, dan Kolom Air) di Pulau Sempu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Mikroalga adalah organisme mikroskopis yang ditemukan baik di air laut maupun air tawar. Daerah pesisir dan muara bercirikan tingkat nutrisi yang tinggi, sehingga mikroalga diatom mendominasi wilayah ini dengan adaptasi yang cepat dalam menyerap nitrat dan fosfat. Mikroalga dapat hidup dengan melekat pada batuan ataupun sedimen dan ada pula yang melayang mengikuti arus perairan. Tempat yang cukup terkena sinar matahari, air, dan karbondioksida juga dapat digunakan sebagai tempat hidup untuk mikroalga tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis jenis mikroalga di Pulau Sempu berdasarkan habitatnya dan menganalisis pengaruh pemanfaatan perairan serta faktor lingkungan terhadap kelimpahan mikroalga. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Juni 2021 di Pulau Sempu. Pengambilan sampel dilakukan pada 4 titik stasiun yaitu di Pantai Waru-waru, Pantai Teluk Raas, Pantai Sumber Air Tawar, dan Pantai Gebang. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak tiga kali pengulangan pada setiap stasiunnya dengan menggunakan metode berupa purposive sampling. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan pada faktor lingkungan serta perhitungan mikroalga seperti kelimpahan mikroalga, kelimpahan relatif, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, indeks dominansi dan menggunakan analisis NMDS (Non-metric Multidimensional Scaling). Faktor lingkungan yang diamati berupa parameter suhu, kecerahan, pH, salinitas, ortofosfat, nitrat, oksigen terlarut, dan klorofil-a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikroalga yang ditemukan di Pulau Sempu pada habitat sedimen, makroalga, mangrove, dan kolom air hanya dari kelas Bacillariophyceae. Pada habitat sedimen kelimpahan mikroalga tertinggi 444.717 sel/cm2, habitat makroalga tertinggi sebesar 718.959 sel/cm2, habitat mangrove tertinggi sebesar 548.484 sel/cm2, dan pada habitat kolom air kelimpahan mikroalga tertinggi adalah 104.533 sel/L. Indeks keanekaragaman didapatkan kisaran nilai 0,8 – 1,91 yang tergolong sedang, hal ini menunjukkan bahwa hanya spesies mikroalga tertentu yang bersifat toleran dan mampu beradaptasi yang ditemukan di perairan Pulau Sempu. Indeks keseragaman yang diperoleh memiliki nilai berkisar antara 0.73-1, hal ini menunjukkan penyebaran individu mikroalga secara merata. Indeks dominansi diperoleh sebesar 0,16 – 0,55, pada habitat sedimen, makroalga, dan kolom air tidak adanya dominansi, sedangkan di habitat mangrove terjadi dominansi mikroalga. Berdasarkan hasil analisis NMDS yang diperoleh yaitu di habitat kolom air dan habitat makroalga memiliki variasi mikroalga yang rendah, namun antar habitat tersebut memiliki kemiripan yang tinggi. Pada habitat mangrove dan sedimen, letak titiknya saling berjauhan. Hal ini menandakan bahwa tingginya variasi dan rendahnya kemiripan antar habitat. Kualitas perairan berupa pH, kecerahan, dan oksigen terlarut terdapat korelasi erat positif. Korelasi ini memiliki arti bahwa ketiga parameter kualitas air tersebut saling berkaitan. Kualitas perairan juga berpengaruh terhadap kelimpahan mikroalga. Kesimpulan yang didapat adalah mikroalga yang ditemukan di Pulau Sempu pada habitat sedimen, makroalga, mangrove, dan kolom air hanya dari kelas Bacillariophyceae. Berdasarkan kandungan nitrat, perairan di Pulau Sempu termasuk oligotrofik dan berdasarkan kandungan ortofosfat termasuk ke dalam perairan mesotrofik. Kesuburan perairan di perairan Pulau Sempu berdasarkan kandungan klorofil-a termasuk mesotrofik. Beberapa kawasan di Pulau Sempu dimanfaatkan sebagai pariwisata, tempat membersihkan jaring ikan, serta mengecat kapal oleh warga sekitar. Pulau Sempu termasuk cagar alam, sehingga tidak banyak kegiatan yang dilakukan di sekitar perairan ini. Berdasarkan analisa menggunakan NMDS, parameter berupa suhu, nitrat, dan klorofil-a berpengaruh terhadap tinggi rendahnya kelimpahan mikroalga. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah dilakukan secara time series dan memperbanyak jumlah stasiun pengamatan agar didapatkan data yang lebih representatif. Saran untuk pemerintah atau instansi terkait yaitu adanya pemantauan terhadap kualitas perairan yang ada di Pulau Sempu sehingga tetap terjaga lingkungan perairannya

English Abstract

Microalgae are microscopic organisms found in seawater and fresh water. Coastal and estuary areas are characterized by high nutrient levels, so diatomic microalgae dominate these areas with rapid adaptations in absorbing nitrate and phosphate. Microalgae can live by clinging to rocks or sediments and some float along with the water currents. A place that is sufficiently exposed to sunlight, water, and carbon dioxide can also be used as a place to live for these microalgae. The purpose of this study was to analyze the types of microalgae on Sempu Island based on their habitats and to analyze the effect of water use and environmental factors on the abundance of microalgae. This research was conducted in April – June 2021. Sampling at 4 locations, Waru – Waru Beach, Teluk Raas Beach, Sumber Air Tawar Beach, and Gebang Beach. The method used was a descriptive method. Sampling was carried out three times at each station using a purposive sampling method. In this study, observations were made on environmental factors as well as microalgae calculations such as microalgae abundance, relative abundance, diversity index, uniformity index, dominance index and using NMDS (Non-metric Multidimensional Scaling) analysis. The environmental factors observed were temperature, brightness, pH, salinity, orthophosphate, nitrate, dissolved oxygen, and chlorophyll-a parameters. Highest abundance of microalgae in the sediment is 444,717 cells/cm2, highest in macroalgae habitat was 718,959 cells/cm2, mangrove habitat was 548,484 cells/cm2, and in the water column habitat was 104,533 cells/L. The diversity index obtained in the range of values from 0.8 - 1.91 which is relatively low, this indicates that only certain species of microalgae that are tolerant and able to adapt are found in the waters of Sempu Island. The uniformity index obtained has a value ranging from 0.73 - 1, this indicates distribution of microalgae. Dominance index is 0,16 – 0,55, there is no dominance in sediment, macroalgae, and water column habitats, while in mangrove habitats there is microalgae dominance. Based on the results of the NMDS analysis, the water column and macroalgae habitats have low microalgae variations, but between these habitats there are high similarities. In mangrove and sediment habitats, the points are far from each other. This indicates that there is high variation and low similarity between habitats. Water quality in the form of pH, brightness, and dissolved oxygen has a positive correlation. This correlation means that the three water quality parameters are interrelated. Water quality also affects the abundance of microalgae. Research results is the microalgae found in Sempu Island only from the Bacillariophyceae. Based on nitrate, Sempu Island is classified as oligotrophic, based on orthophosphate classified as mesotrophic, and with chlorophyll-a classified as mesotrophic. Some areas in Sempu Island are used for tourism, a place to clean fishing nets, and paint boats. Sempu Island is a conservation area, so there are few activities around these areas. Based on the analysis using NMDS parameters such as temperature, nitrate, and chlorophyll-a affect the abundance of microalgae. Suggestions for next research are using time series and increasing the number of observation stations in order to obtain more representative data. Suggestions for the government or related agencies are monitoring the quality of the waters on Sempu Island so that the aquatic environment is maintained

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521080076
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.95 Biological resources > 333.956 Fishes
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 19 Jan 2022 07:49
Last Modified: 24 Feb 2022 03:27
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/188519
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Nita Yuliana Sari.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item