Analisis Tingkat Konsumsi Ikan pada Masyarakat Kelurahan Bandungrejosari Kecamatan Sukun Kota Malang

Furi, Galuh Mandan and Dr.Ir. Anthon Effani,, MP (2021) Analisis Tingkat Konsumsi Ikan pada Masyarakat Kelurahan Bandungrejosari Kecamatan Sukun Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perilaku konsumen merupakan perilaku yang diakukan oleh individu ataupun rumah tangga untuk mendapatkan kepuasan (satisfaction) atau manfaat (utility) yang disebabkan oleh mengkonsumsi sejumlah komoditi selama periode waktu tertentu. Di indonesia masih rendahnya tingkat konsumsi ikan perkapita dikarenakan oleh kurangnya pemahaman manfaat mengkonsumsi ikan. Tingkat konsumsi ikan yang masih rendah akan mempengaruhi mutu pangan masyarakat yang dapat berdampak pada status gizi dan kualitas masyarakat tersebut. Kota Malang merupakan daerah yang berada di wilayah propinsi Jawa Timur yang memilki tingkat konsumsi ikan yang masih rendah yaitu 37,68kg. Untuk bidang perikanan, karena Kota Malang tidak memiliki potensi kelutan maka yang banyak dikembangkan adalah perikanan budidaya kolam-kolam. Kelurahan Bandungrejosari adalah salah satu kelurahan di kecamatan sukun kota malang jawa timur, lokasi Kelurahan Bandungrejosari yang jauh dari pesisir namun dekat dengan pusat penjualan ikan di pasar kota di Kota Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis rata-rata konsumsi ikan per kapita per tahun pada masyarakat Kelurahan Bandungrejosari, selain itu menganalisis pengaruh factor interval pendapatan, persepsi harga ikan, persepsi harga subtitusi ikan, tingkat pendapatan, jumlah keluarga dan selera serta untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi ikan pada masyarakat Kelurahan Bandungrejosari serta menganalisis faktor yang paling dominan berpengaruh Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2020 secara daring. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan metode survey. Objek dari penelitian ini adalah masyarakat Kelurahan Bandungrejosari. Pengumpulan data sekunder berasal dari website kota Malang. Data sekunder yang digunakan pada penelitian adalah keadaan umum lokasi penelitian yang meliputi kondisi masyarakat Kelurahan Bandungrejosari, keadaan masyarakat Kelurahan Bandungrejosari, dan kondisi perikanan di Kota Malang.Data primer pada penelitian didapatkan langsung dari subjek penelitian meliputi: pendapatan keluarga, tingkat pendidikan ibu, jumlah keluarga, persepsi harga ikan, dan persepsi harga subtitusi ikan. Data yang telah didapatkan kemudian dianalisis menggunakan statistik SPSS untuk menentukan gambaran pola konsumsi dan rata-rata jumlah konsumsi ikan serta faktor yang mempengaruhi konsumsi ikan dan faktor yang paling dominan mempengaruhi Pola konsumsi ikan di masyarakat Kelurahan Bandungrejosari yaitu frekuensi mengkonsumsi ikan segar dan olahan sebanyak seminggu sekali (1 kali konsumsi kurang dari 1 kg). Jenis ikan segar yang sering dikonsumsi yaitu ikan tawar dimana ikan tawar yang sering dikonsumsi yaitu ikan lele. Jenis ikan olahan yang sering dikonsumsi yaitu ikan pindang. Alasan siswa masyarakat Kelurahan Bandungrejosari mengkonsumsi ikan segar yaitu akrena kandungan gizi ikan yang tinggi dan alasan mengkonsumsi ikan olahan karena praktis. Cara pengolahan yang sering dilakukan yaitu dengan cara digoreng dan kendala masyarakat Kelurahan Bandungrejosari dalam mengkonsumsi ikan yaitu karena rasa bosan sehingga siswa akan memilih makanan pengganti ikan yaitu telur.Berdasarkan hasil uji asumsi klasik, data terdistribusi normal, tidak terjadi multikoleniaritas, dan tidak mengalami heteroskedastisitas. Dari analisis regresi linier berganda diperoleh hasil bahwa tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap konsumsi ikan di masyarakat Kelurahan Bandungrejosari. Interval pendapatan berpengaruh secara dominan terhadap konsumsi ikan pada penelitian ini. Persepsi harga ikan berpengaruh secara nyata terhadap konsumsi ikan. Untuk hasil data nilai R2 medapatkan angka sebesar 0,521 yang berarti bahwa input (variabel independent) berupa interval pendapatan, tingkat pendidikan, jumlah keluarga, persepsi harga ikan, persepsi harga subtitusi ikan menentukan jumlah konsumsi ikan sebesar 52,10 %. Sehingga untuk hasil analisis uji F didapatkan Fhitung> Ftabel (11,871 > 0.267) dan didapatkan nilai sig sebesar 0,000 dan jika dibandingkan dengan α = 0,05 nilai sig lebih kecil sehingga dapat ditarik kesimpulan H0 ditolak dan Ha diterima, artinya semua variabel independen yaitu interval pendapatan, persepsi harga ikan, tingkat pendidikan, dan jumlah keluarga yang berpengaruh nyata secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel jumlah ikan yang dikonsumsi sebesar 100%. Hasil analisis uji t didapatkan hasil faktor yang berpengaruh terhadap jumlah konsumsi ikan di masyarakat Kelurahan Bandungrejosari adalah interval pendapatan, jumlah keluarga, persepsi harga subtitusi ikan dan selera. Sedangkan faktor yang paling dominan mempengaruhi jumlah konsumsi ikan yaitu interval pendapatan. Jumlah rata-rata konsumsi ikan per kapita per tahun dari 61 responden di masyarakat Kelurahan Bandungrejosari sebesar 37,68 kg per kapita per tahun (total ikan segar ditambah ikan olahan), dari hasil tersebut dapat dikatan bahwa tingkat konsumsi ikan masyarakat Kelurahan Bandungrejosari masih rendah dengan standart nasional. Saran bagi masyarakat, pemerintah, dan peneleti yaitu diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan tentang manfaat kandungan gizi dari ikan kepada keluarga (ibu) sehingga konsumsi ikan masyarakat/keluarga dapat ditingkatkan. Untuk menghindari munculnya rasa bosan dalam mengkonsumsi ikan masarakat (ibu) dapat melakukan variasi dalam pengolahan ikan seperti di masak asam manis, dibakar, rolade, dan lain sebagainya. Bagi pemerintah diharapkan untuk lebih sering mengadakan program penyuluhan untuk meningkatkan konsumsi ikan dan juga menggalakkan informasi tentang pentingnya gizi yang terkandung dalam ikan serta mengadakan program sosialisasi tentang diversifikasi produk olahan ikan sehingga dapat membuat siswa lebih tertarik untuk sering mengkonsumsi ikan. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan pengembangan model penelitian dengan menggunakan variabel-variabel lain diluar dari variabel penelitian ini sehingga dapat memberikan tambahan informasi serta pemahaman lebih lanjut

English Abstract

Consumer behavior is behavior that is carried out by individuals or households to get satisfaction (satisfaction) or benefits (utility) caused by consuming a number of commodities over a certain period of time. In Indonesia, the low level of fish consumption per capita is due to a lack of understanding of the benefits of consuming fish. The level of fish consumption that is still low will affect the food quality of the community which can have an impact on the nutritional status and quality of the community. Malang City is an area in the province of East Java which has a low level of fish consumption, which is 37.68 kg. For the fishery sector, because Malang City does not have marine potential, what is being developed is aquaculture ponds. Bandungrejosari Village is one of the villages in the breadfruit sub-district, Malang City, East Java, the location of Bandungrejosari Village is far from the coast but close to the center of fish sales at the city market in Malang City. The purpose of this study was to analyze the average fish consumption per capita per year in the Bandungrejosari Village community, in addition to analyzing the influence of income interval factors, perceptions of fish prices, perceptions of fish substitution prices, income levels, number of families and tastes as well as to analyze these factors. factors that influence fish consumption in the Bandungrejosari Village community and analyze the most dominant factors influencing.This research was held in April 2020 at home or online. This type of research is descriptive with survey method The object of this research is the people of Bandungrejosari Village. Secondary data collection comes from the website of the city of Malang. The secondary data used in this research is the general condition of the research location which includes the condition of Bandungrejosari Village’s people and the condition of fisheries in Malang. Primary data in the study were obtained directly from the research subjects including: family income, mother's education level, number of families, perceptions of fish prices, and perceptions of fish substitution prices. The data that has been obtained are then analyzed using SPSS statistics to determine the description of consumption patterns and the average amount of fish consumption as well as the factors that influence fish consumption and the most dominant factors affecting it The pattern of fish consumption in the Bandungrejosari Village community is the frequency of consuming fresh and processed fish once a week (1 time consumption is less than 1 kg). The type of fresh fish that is often consumed is freshwater fish, which is catfish. The type of processed fish that is often consumed is mackerel(pindang) fish. The reasons why of the Bandungrejosari Village community consume fresh fish are because of the high nutritional content of fish and the reason for consuming processed fish is because it is more simple process of cooking. The way of processing that is often done is by frying. The constraints of the people of Bandungrejosari Village in consuming fish, caused by boredom, so people will choose other fish substitute foods, for example eggs.Based on the results of the classical assumption test, the data are normally distributed, there is no multicollinearity, and there is no heteroscedasticity. From multiple linear regression analysis, it was found that the level of education had no effect on fish consumption in the Bandungrejosari Village community. Income intervals have a dominant effect on fish consumption The data shows that the value of R2 has a number of 0.521 which means that the inputs (independent variables) are income intervals, education level, number of families, perceptions of fish prices, perceptions of fish substitution prices. determine the amount of fish consumption by 52.10%. The results of the analysis of the F test obtained Fcount> Ftable (11.871> 0.267) and obtained a sig value of 0.000 and when compared with = 0.05 the sig value is smaller so that it can be concluded that H0 is rejected and accepts Ha, meaning that all independent variables are income interval, perception of fish prices, education level, and number of families significantly influence simultaneously (together) on the variable number of fish consumed at a 100% confidence interval The results of the t-test analysis showed that the factors that influence the amount of fish consumption in the Bandungrejosari Village community were income intervals, number of families, perceptions of fish substitution prices and tastes. While the most dominant factor influencing the amount of fish consumption is income interval.The average amount of fish consumption per capita per year from 61 respondents in the Bandungrejosari Village community is 37.68 kg per capita per year (total fresh fish plus processed fish), from these results it can be said that the level of fish consumption in the Bandungrejosari Village community is still low with national standard. Suggestions for the community, government, and researchers are expected to be able to provide information and knowledge about the benefits of the nutritional content of fish to families (mothers) so that community/family fish consumption can be increased. To avoid the emergence of boredom in consuming fish, the community (mother) can make variations in fish processing such as cooking, sweet and sour, baked, rolade, and so on. The government is expected to hold more frequent outreach programs to increase fish consumption and also promote information about the importance of nutrition contained in fish as well as hold a socialization program about diversification of processed fish products so that it can make students more interested in consuming fish frequently. Future researchers are expected to be able to develop research models using other variables outside of this research variable so that they can provide additional information and further understanding.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521080045
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping > 338.372 7 Products of fishing, whaling, hunting, trapping (Fishing)
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Agrobisnis Perikanan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 17 Jan 2022 06:47
Last Modified: 23 Sep 2024 03:28
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/188401
[thumbnail of Galuh Mandan Furi.pdf]
Preview
Text
Galuh Mandan Furi.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item