Literature Review: Tingkah Laku dan Hasil Tangkapan Ikan Menggunakan Artificial Light

Ganestyara, Ersty and Dr. Fuad,, S.Pi., MT and Dr. Ir. Daduk Setyohadi,, MP (2021) Literature Review: Tingkah Laku dan Hasil Tangkapan Ikan Menggunakan Artificial Light. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Beberapa tahun terakhir, tingkah laku ikan menjadi dasar teori dari kegiatan penangkapan. Dalam kegiatan penangkapan digunakannya alat bantu untuk memikat ikan dengan cahaya buatan. Rangsangan cahaya dapat mempengaruhi ikan untuk berkumpul pada daerah tertentu yang disebabkan fototaksis. Fototaksis ikan dipengaruhi oleh organ penglihatan khususnya pada retina yang tersusun oleh fotoreseptor. Alat tangkap yang menggunakan cahaya buatan biasanya dilakukan pada malam hari. Hasil yang tertangkap biasanya ikan pelagis seperti tembang dan teri. Selain itu, tertangkap juga ikan demersal seperti layur dan cumi-cumi. Artificial light memiliki sejarah yang panjang sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagian besar penggunaan artificial light terjadi di atas permukaan hingga sekarang di bawah air. Tujuan dari literature review ini untuk menelaah tingkah laku ikan, yaitu fototaksis, perilaku mencari makan, serta fotoreseptor, hasil tangkapan menggunakan artificial light pada permukaan dan bawah air sebagai alat bantu pemikat, serta penggunaan warna dan intensitas terhadap pengaruh hasil penangkapan berdasarkan penelitian terdahulu. Metode yang digunakan dalam melakukan literature review adalah narative. Pengerjaan review dilakukan dengan menentukan topik, pembuatan judul, penentuan tujuan, pencarian dan pemilihan pustaka, analisa artikel serta penyusunan. Literatur berasal dari publikasi artikel-artikel penelitian nasional dan internasional yang sebagian besar merupakan terbitan setelah tahun 2010. Artikel-artikel diperoleh dengan mengunduh dari situs resmi melalui sistem e- library UB menggunakan VPN UB. Hasil review diketahui tingkah laku ikan adalah respons terhadap keadaan lingkungannya yang dipengaruhi oleh perubahan pada perairan dan kebiasaan. Umumnya dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, fototaksis positif dan negatif. Fototaksis positif adalah gerak ikan mendekati cahaya sedangkan menjauhi disebut negatif. Fotoreseptor adalah susunan sel yang pigmennya sensitif terhadap cahaya. Terdapat 2 jenis, yaitu sel kerucut dan batang. Sel kerucut berguna untuk melihat pada cahaya terang dan membedakan panjang gelombang tertentu sedangkan batang dalam kegelapan. Perilaku mencari makan ikan mendekati cahaya dikarenakan indikasi kelimpahan mangsa disekitarnya. Ikan yang bersifat feeding fototaksis seperti sotong, barakuda, dan cumi-cumi. Artificial light yang digunakan merupakan lampu listrik, yaitu neon dan LED. Untuk lampu permukaan, neon hasil tangkapan didominasi ikan teri. Lampu bawah air, LED dengan hasil tangkapan ikan pelagis, demersal, dan berasosiasi dengan karang. Penggunaan warna yang berbeda berpengaruh nyata terhadap preferensi jenis ikan tertentu. Contoh teri yang menyukai berberapa warna, yakni putih, biru, dan kuning serta selar yang menyukai warna biru dan hijau. Kembung, layang dan tembang termasuk pelagis yang sangat sensitif dengan warna merah dan kuning. Intensitas yang berbeda dalam kegiatan penangkapan berdampak pada jenis dan hasil. Ini disebabkan ikan memiliki batas toleransi yang berbeda. Namun demikan, sebagian besar penggunaan intensitas yang tinggi berdampak pada peningkatkan hasil tangkapan

English Abstract

In recent years, fishing behavior has become the theoretical basis for fishing activities. When fishing, tools are used to attract fish with artificial light. The light stimulation can cause fish to cluster in certain areas due to phototaxis. The phototaxis of fish is influenced by the organs of vision, especially the retina, which is made up of photoreceptors. Fishing equipment that uses artificial light is usually used at night. The results caught are usually pelagic fish such as sardinella and anchovies. In addition, demersal fish such as largehead hairtail and squid have also been caught. Artificial light has a long history that goes back thousands of years. Most of the use of artificial light has been above the surface, until now underwater. The purpose of this literature review is to study the behavior of fish, namely phototaxis, foraging and photoreceptors, catching with artificial light on the surface and underwater as attractants, and the use of color and intensity on the effect of fishing results based on previous research. The method of conducting a literature search is narrative. The review work involves finding topics, creating titles, setting objectives, searching and selecting libraries, analyzing articles and putting them together. The literature comes from the publication of national and international research articles, most of which were published after 2010. The articles are accessed by downloading from the official website via the Brawijaya University's e-library system using the BU's VPN. The results of the review show that fish behavior is a response to environmental conditions influenced by changes in water bodies and habits. In general, phototaxis can be divided into 2 groups, positive and negative. Positive phototaxis is the movement of fish towards light while moving away from it is called negative. Photoreceptors are an array of cells whose pigments are sensitive to light. There are 2 types, namely cone and rod cells. Cones are useful for seeing in bright light and distinguishing certain wavelengths while rods are in the dark. The foraging behavior of fish is close to light due to an indication of the abundance of prey nearby. Phototaxis feed fish such as cuttlefishes, barracudas, and squid. The artificial light used is electric light, namely neon and LED. In area lights, neon catches are dominated by anchovies. Underwater light, LED with catches of pelagic, demersal and associated reef fish. The use of different colors has a significant impact on the preferences of certain types of fish. Examples of anchovies who like multiple colors namely white, blue and yellow and yellowtail scad who like blue and green. Rastrelliger, decapterus and sardinella are very sensitive pelagic species with red and yellow colors. Different catch intensities affect species and yields. This is because fish have different tolerance levels. Most high-intensity uses, however, have an impact on increasing catches

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521080037
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.95 Biological resources > 333.956 Fishes
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 14 Jan 2022 06:51
Last Modified: 24 Feb 2022 01:02
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/188371
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Ersty Ganestyara.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item