Sukarta, Endang Zein Priatna and M. Arif As’adi,, S. Kel., M. Sc and Defri Yona,, S. Pi., M. Sc.Stud., D. Sc (2021) Analisis Mikroplastik Pada Daging dan Saluran Cerna Sotong (Sepia spp.) dari Perairan Lamongan, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Plastik merupakan limbah antropogenik yang tersebar luas dalam lingkungan perairan. Proses pelapukan limbah plastik secara mekanik, kimiawi dan biologis akan menghasilkan mikroplastik yaitu pecahan partikel plastik berukuran <5 mm. Mikroplastik dalam perairan laut diketahui telah merambah ke seluruh tingkatan tropik dalam rantai makanan dari produsen primer hingga predator puncak. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan keberadaan mikroplastik dalam cephalopoda yaitu sotong yang merupakan hasil laut dengan konsumsi yang mulai populer di Indonesia. Penelitian mikroplastik dalam cephalopoda diketahui sangat terbatas dan studi ini merupakan studi pertama yang meninjau mikroplastik dalam cephalopoda di perairan Indonesia. Perairan yang ditinjau adalah perairan lepas pantai Lamongan, Jawa Timur yang merupakan bagian dari Laut Jawa. Perairan Lamongan merupakan perairan yang disinyalir mengalami pencemaran dari 2 muara sungai besar dan 2 pelabuhan perikanan aktif. Penelitian terdahulu telah mengonfirmasi pencemaran mikroplastik dalam lingkungan dan biota di perairan ini. Sampel diperoleh dari tangkapan nelayan secara acak sebanyak 35 ekor. Metode analisis mikroplastik dilakukan dengan mengekstraksi mikroplastik dari organ saluran cerna dan daging. Kedua organ tersebut dipisahkan melalui pembedahan dan dikeringkan pada suhu 60oC selama 24 jam. Destruksi dilakukan pada kedua organ dengan larutan H2O2 30% pada suhu 55-65oC. Hasil destruksi difiltrasi dengan pompa vakum dan kertas saring berukuran pori 0,45 μm. Identifikasi dan dokumentasi partikel mikroplastik dilakukan dengan mikroskop inverted. Analisis statistika dilakukan pada data menggunakan program Microsoft Excel dan Minitab. Hasil analisis mengkonfirmasi adanya pencemaran mikroplastik dalam tubuh sotong dari perairan Lamongan, Jawa Timur terutama dalam saluran cerna dan daging. Jenis mikroplastik yang ditemukan meliputi bentuk fiber, fragmen dan butiran dengan warna meliputi putih, hitam, coklat dan tidak berwarna. Partikel berbentuk fiber dan warna putih mendominasi temuan mikroplastik. Terdapat 4 kelas ukuran partikel yang ditemukan dalam saluran cerna yaitu 0-50 μm, 50-100 μm, 100-200 μm dan >200 μm dan 1 kelas ukuran yang ditemukan dalam daging yaitu 0-50 μm. Kelas ukuran terkecil mendominasi temuan mikroplastik dalam saluran cerna dan daging sotong. Nilai rerata kelimpahan mikroplastik dalam saluran cerna adalah sebesar 2,91±2.1 butir/g dan niilai rerata kelimpahan dalam daging adalah sebesar 0,15±0 butir/g. Keberadaan mikroplastik dalam kedua organ yang dianalisis menunjukkan kemungkinan translokasi mikroplastik dalam tubuh sotong. Analisis korelasi antara nilai kelimpahan dengan panjang tubuh dan berat basah individu secara berturut-turut menghasilkan nilai korelasi yang tidak signifikan. Hal ini menunjukkan interaksi sotong dengan pencemar mikroplastik masih memerlukan pengamatan lebih lanjut
English Abstract
Plastics are known to be the one of the most prolific of all anthropogenic waste. Within natural environments plastics are known to undergo mechanical, chemical and biological decomposition into smaller particles known as microplastics. Physically defined as particles of plastic waste less than 5 mm across, the fine size of microplastics allows it to be ingested by all walks of marine life. Microplastics has been confirmed to infiltrate all trophic levels within marine food webs through trophic transfer. This study seeks to describe both the form and the relationship between microplastic particles and cuttlefish, an increasingly popular choice of seafood within the country and abroad. Comprehensive description of microplastic particles within the tissue of cephalopods has been known to be lacking with many knowledge gaps need to be filled. This study serves as the first description of microplastic particles found in cephalopods and cuttlefishes caught within Indonesian waters. The waters off Lamongan Regency, East Java, has been chosen due to past studies documenting profound microplastic pollution within the area and its population of fauna. Subject cuttlefishes are picked randomly from local fishermen around the study area.Tissue samples extracted for microplastic analysis includes the whole digestive tract and mantle. The samples are extracted via dissection and are dessicated at 60oC for 24 hours. Dry tissues are digested with 30% of H2O2 at 55- 65oC for 5 hours at a time within 5 days. The resulting digestant are filtered using vacuum through filter papers with 0,45 μm mesh size. The residue are then analyzed under the microscope for any remaining microplastic particles. Data obtained through observations are subjected to statistical analysis using Microsoft Excel and Minitab. The presence of microplastic particles has been confirmed from both the digestive tract and mantle of cuttlefish from the study area. The described microplastic particles are known to include fibers,fragments and beads in white, black, brown and transparent colors. Microplastic fibers and white-colored particles are known to be dominant within the sample. Four class sizes are described from particles within the digestive tract which includes class I (0-50 μm), II (50-100 μm), III (100-200 μm) and IV (>200 μm). Only class I of particle size has been described from particles within the mantle. Most of the identified particles fall into the smallest size category from both sampled tissues. The average abundance of microplastic particles from the digestive tract is 2,91/g and the average abundance of microplastic particles in the mantle is 0,15/g. Despite the stark difference in abundance the finding implies the possibility of process of microplastic translocation from the digestive tract to mantle. Analysis of correlation between abundance of particles and body size (TL and weight) shows the results suggested a positive yet insignificant correlation. The results implies that further research must be taken to assess the forms of interaction between cuttlefish and microplastic pollutants.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | 0521080035 |
| Uncontrolled Keywords: | Mikroplastik, Sotong, Lamongan,Microplastic, Cuttlefish, Lamongan Regency |
| Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology > 551.4 Geomorphology and hydrosphere > 551.46 Oceanography and submarine geology |
| Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Ilmu Kelautan |
| Depositing User: | Sugeng Moelyono |
| Date Deposited: | 14 Jan 2022 06:25 |
| Last Modified: | 25 Feb 2022 01:30 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/188368 |
![[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Endang Zein Priatna Sukarta.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2023. Download (7MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |