Fatihin, Mohamad Khoerul and Dr. Ir. Edhy Sudjarwo,, MS (2021) Pengaruh Penambahan Tepung Buah Pare (Momordica Charantia) Sebagai Imbuhan Pakan Terhadap Giblet Dan Lemak Abdominal Ayam Pedaging. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Upaya yang digunakan peternak untuk mengoptimalkan produksi ayam pedaging adalah dengan menambakan pakan imbuhan atau feed additive dalam pakan. Pakan imbuhan yang biasa digunakan adalah antibiotic. Namun dewasa ini penggunaan antibiotik dalam pakan dilarang pemerintah karena dapat menimbulkan residu pada karkas ayam pedaging sehingga membahayakan konsumen. Fitobiotik sebagi solusi pengganti antibiotik. Fitobiotik merupakan tanaman herbal yang memiliki bahan aktif yang dapat digunakan sebagai antibakteri dan memiliki fungsi dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit serta memperbaiki saluran pencernaan (keseimbangan pH dan mikroflora). Buah pare (Momordica charantia) mengandung bahan aktif berupa flavonoid, saponin dan alkanoid yang memiliki sifat antibakteri. Penambahan tepung buah pare pada pakan diharapkan mampu menekan pertumbuhan mikroorganisme patogen pada usus halus sehingga penyerapan nutrisi pakan dapat maksimal dan memberikan efek positif terhadap penampilan produksi yang dihasilkan. Penelitian dilakukan pada tanggal 2 September sampai 6 Oktober 2020 dan pengambilan sampel dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2020. Penelitian dilaksanakan secara berkelompok di peternakan milik Bapak Samsul yang beralamatkan di Jl. Tamanu Diharjo No.22, Perum. Griya Sampurna, Desa Ampeldento, Kecamatan Karang Ploso, Malang. Pembuatan tepung buah Pare (Momordica charantia) dilaksanakan di UPT Laboratorium Herbal Materia Medika Batu. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hasil dari penambahan tepung buah pare (Momordica charantia) terhadap persentase jantung, persentase potongan hati, persentase gizzard, persentase limpa serta persentase lemak abdominal. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber kajian ilmiah dan sebagai bahan informasi kepada peternak tentang penggunaan tepung buah pare sebagai imbuhan pakan terhadap giblet dan lemak abdomianal pada ayam pedaging. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam pedaging strain Lohman produksi PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk umur 1 hari sebanyak 150 ekor, unsexed dengan waktu pemeliharaan selama 35 hari. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 5 kali ulangan, sehingga terdapat 30 unit kandang percobaan. Masing-masing unit kandang percobaan terdapat 5 ekor ayam pedaging. Perlakuan yang diberikan yaitu P0 (Pakan basal + antibiotik (Zinc Bacitracin) 0,01%)), P1 (Pakan basal tanpa tepung buh pare), P2 (Pakan basal + tepung buah pare 0,25%), P3 (Pakan basal + tepung buah pare 0,5%), P4 (Pakan basal + tepung buah pare 0,75%) dan P5 (Pakan basal + tepung buah pare 1%). Variabel yang diamati terdiri dari persentase organ dalam (jantung, hati, gizzard dan limpa) dan lemak abdominal. Analisa data menggunakan analisis keragaman, jika didapatkan hasil yang berpengaruh nyata atau sangat nyata maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan’s. Penambahan tepung buah pare pada pakan yang diberikan belum dapat meningkatkan persentase giblet tetapi penambahan tepung buah pare dapat menurunkan lemak abdominal. Hal ini dikarenakan kandungan zat flavonoid, polifenol, saponin dan vitamin C yang terdapat pada buah pare. Flavonoid dapat meningkatkan metabolisme tubuh sehingga terjadi pembakaran lemak. Polifenol bekerja membantu mencegah peroksidase lipid sehingga kandungan lemak menurun. Saponin bekerja mengikat kolesterol sehingga menurunkan penyerapan lemak. Vitamin C bekerja meningkatkan laju pembuangan lemak dalam bentuk asam empedu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan tepung buah pare pada pakan ayam pedaging memberikan pengaruh sangat nyata (P>0,01) tehadap persentase lemak abdominal yaitu pada perlakuan P3 (0,97±0,13%). Namun memberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap persentase jantung, persentase potongan hati, persentase gizzard dan persentase limpa. Nilai rataan tertinggi sampai terendah penambahan tepung buah pare terhadap persentase jantung yaitu P3 (39 ± 0,08%), P4 (0,39 ± 0,08%), P5 (0,39 ± 0,06%) , P1 (0,39 ± 0,05%), P2 (0,38 ± 0,07%), dan P0 (0,38 ± 0,07%). Nilai rataan tertinggi sampai terendah penambahan tepung buah pare terhadap persentase hati yaitu P0 (1,80 ± 0,12%), P4 (1,78 ± 0,34%), P2 (1,77 ± 0,22%), P3 (1,72 ± 0,35%), P1 (1,71 ± 0,14%), dan P5 (1,70 ± 0,10%). Nilai rataan tertinggi sampai terendah penambahan tepung buah pare terhadap persentase gizzard yaitu P1 (1,36 ± 0,22%), P3 (1,34 ± 0,07), P4 (1,28 ± 0,15%), P5 (1,27 ± 0,19%), P0 (1,27 ± 0,14%), dan P2 (1,15 ± 0,12%). Nilai rataan tertinggi sampai terendah penambahan tepung buah pare terhadap persentase limpa yaitu P0 ( 0,10 ± 0,04%), P4 (0,10 ± 0,03%), P1 (0,10 ± 0,02%), P5 (0,09 ± 0,03%), P2 (0,09 ± 0,01%), dan P3 (0,08 ± 0,01%). Kesimpulan penambahan tepung buah pare pada pakan ayam pedaging belum dapat meningkatkan persentase jantung, persentase hati, persentase gizzard dan Limpa. Tetapi, penambahan tepung buah pare dapat menurunkan persentase lamak abdominal ayam pedaging. Berdasarkan kesimpulam maka dapat disarankan bahwa untuk menurunkan persentase lemak abdominal ayam broiler sebaiknya dilakukan penambahan tepung buah pare dengan dosis 0,50% dari jumlah pakan yang diberikan.
English Abstract
The purpose of this study was to determine the evaluation of adding bitter melon fruit flour (Momordica charantia) as a feed additive to Giblet (internal organs) and broiler abdominal fat. The materials used in this study were 150 broilers, feed, drinking water, vitamins, and litter system cages totaling 30 plots with the size of each plot p x l x t is 100 x 100 x 50 cm. The treatments used were 6 with 5 replications. Data analysis using ANOVA, if results are obtained that have a significant effect, it will be continued with Duncan's multiple distance test. The results proved that giving bitter melon flour had no significant effect (P> 0.05) on the percentage of Giblet (internal organs) and abdominal fat. The effect of giving bitter melon flour on the highest percentage of heart disease was in treatment T4, the highest percentage of heart weight was in treatment T0, the highest percentage of gizzard weight was in treatment T1, the highest percentage of lymph weight was in treatment T0, the highest percentage of weight of abdominal fat was in treatment T5. The conclusion the addition of bitter melon flour to broiler feed did not have a different effect on the Giblet (internal organs), however, the addition of bitter melon flour can reduce the percentage of lemak abdominal. It is suggested that to reduce the percentage of broiler abdominal fat, it is better melon flour at a dose 0,50% of the amount of feed given.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0521050135 |
Uncontrolled Keywords: | Broiler, bitter melon flour, Giblet (internal organs), abdominal fat, T (treatment) |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Unnamed user with username nova |
Date Deposited: | 12 Jan 2022 08:04 |
Last Modified: | 27 Sep 2024 10:17 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/188282 |
Text
Mohamad Khoerul Fatihin.pdf Download (1MB) |
Actions (login required)
View Item |